Senin, 25 Februari 2013

MT Batch-3: Melihat Dunia dengan Fotografi

Hari Kamis, 21 Februari 2013, giliran saya memberikan sharing fotografi kepada 17 peserta Manajemen Training (MT) Batch-3 ISET-PKPU di PKPU Kantor Kas Bekasi, Jalan KH Noer Ali, Ruko Bumi Satria Kencana Blok A/5 Kalimalang, Bekasi Barat.

Belajar fotrografi atau potret memotret memang tidak sulit untuk dipelajari. Terlebih bagi kawan-kawan yang sudah lama berkecimpung dengan dunia fotografi, pasti sudah tidak asing dengan istilah Arperture, Shutter Speed, ISO, Exposure, serta istilah-istilah lainnya.

Namun bagi mereka yang baru mengetahui hari itu juga, pastinya akan terkendala. Banyak diantara kita yang hobi memotret, namun untuk mengambil gambar yang baik itu sulit. Jadi dengan adanya pelatihan ini sangat membantu sekali untuk dapat belajar lebih dalam tentang fotografi

Saya pun ditunjuk oleh lembaga yang diwakili Divisi ISET PKPU sebagai trainer yang mengajarkan teknik dasar fotografi digital. Kelas fotografi pun dimulai. Senangnya bisa melihat adik-adik senang belajar fotografi.

Pagi hari, mulai pukul 09.00-12.00 WIB (sesi pertama) peserta diajarkan teori dasar fotografi, pengenalan kamera, teknik dasar, mode pemotretan, cara memegang kamera, posisi memotret, cara mengatur pencahayaan, komposisi, angle, aturan sepertiga, pusat perhatian (POI) dan tips trik fotografi.

Materi demi materi di pagi itu saya coba untuk menjelaskan sedetail mungkin kepada adik-adik peserta MT Batch-3 PKPU dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka. Alhamdulilah tidak ada kendala. Para peserta bisa menangkap dan memahami apa yang saya sampaikan.

Foto itu dapat menceritakan sebuah kisah, serta melukiskan makna dan maksud yang tak terhitung banyakanya. Foto juga dapat menggambarkan kejadian dan melukiskan watak dan perilaku seseorang dan itu merupakan kreatifitas seorang fotografer. Demikian saya memberikan pengalaman kepada peserta.

Foto yang bernilai adalah foto yang tajam pada elemen yang ingin ditonjolkan, sehingga pembaca mudah menangkap pesan yang disampaikan. Hasil foto dengan pencahayaan normal dapat diperoleh dengan memperhatikan arah sinar yang datang ke objek serta menggunakan pencahayaan lampu kilat.

Saya juga menceritakan tentang Exposure menjadi hal pertama dan utama dalam belajar fotografi. Ada 3 hal yang saling erat hubungannya:

Pertama, aperture = bukaan diafragma lensa biasanya dalam ukuran f/2.8, f/5.6 dan seterusnya. Kedua, shutter speed = bukaan berapa lama film menerima cahaya sewaktu diafragma di buka; dalam ukuran 2s, 1/250s ,1/500s, dan seterusnya (s = seconds, detik) dan Ketiga, ISO, Speed of the film = internasional stteman-temanrd untuk sensitifnya film. Contoh: ISO 400 lebih sensitif daripada ISO 200, ISO 200 lebih sensitif daripada ISO 100, dan seterusnya. 

Selain Exposure dan angle, saya juga sharing tentang komposisi dalam Fotografi. Untuk menghasilkan karya yang menarik di butuhkan komposisi dalam pengambilan gambar. Komposisi adalah cara mengatur atau menyusun beberapa unsur objek menjadi satu kesatuan yang menarik sehingga objek menjadi pusat perhatian POI (Point of Interest). Ia bisa berupa garis, bentuk, ruang, bayangan, warna tekstur dan sebagainya. Komposisi yang baik bisa membangun “mod” suatu foto.

Objek utama harus ditonjolkan dan pisahkan objek yang tidak penting atau mengganggu. Pilihlah Latar belakang (background) yang sederhana. Usahakan objek menghadap cahaya. Sertakan latar depan (foreground) agar memiliki kesan kedalaman gambar.

Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact, yaitu kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan, beda, eksentrik.

Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Kita juga membutuhkan komposisi yang seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang kita buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda menempatkan subjek ditengah.

Sesi kedua dimulai pukul 13.30-17.30 WIB dilanjutkan praktik pemotretan dengan 4-5 tema materi. Hasil foto peserta kemudian dievaluasi dari segi teknik pengambilan gambar sehingga peserta dapat memahami betul dan dapat menerapkannya untuk setiap kegiatan program lembaga.

Hal pertama dan utama untuk belajar Fotografi adalah mengetahui teknik dasarnya yaitu EXPOSURE. Tekad para peserta terlihat cukup besar. Tekad mereka untuk belajar fotografi. Tekad untuk mencoba sesuatu yang baru.

Karena di kampus mereka tidak ada kegiatan fotografi. Siapa sih yang tidak suka kegiatan foto-foto, sekaligus narsis. Kayaknya hampir semua orang menyukainya. Inilah pelajaran kehidupan yang bisa saya ambil dari mereka, para peserta MT batch-3. Yang kita butuhkan hanya tekad dalam menggapai sebuah mimpi dan cita-cita.

Semoga seluruh peserta MT Batch-3 PKPU bisa menikmati kegiatan fotografi, baik teori dan praktek sekaligus dapat mengembangkannya. Semoga dengan kegiatan pelatihan fotografi ini seluruh peserta dapat aktif dalam seluruh kegiatan lembaga.

Selamat berkarya...untuk Ade Putri, Afrizal, Nurdin, Rasyid, Aldi, Razhi, Azzura, Destie, Dian, Fikri, Junaidi, Lidya, Mutia, Widia, Rini, Shina dan Tasrif


praktek fotografi (sedang membayar ZIS)


praktek fotografi (menerangkan Tabung Peduli)


praktek fotografi (serah terima Tabung Peduli)


praktek fotografi (serah terima bantuan)


praktek fotografi (evaluasi dan sharing hasil foto)

0 komentar:

Posting Komentar