Saat Kita SADAR

Di saat kita SADAR, kita tidak memiliki apa-apa Di saat kita SADAR, kita tidak memiliki kuasa, kita tidak pernah memiliki DAYA, bahkan untuk sekedar memejam mata.

Hidup Itu Sederhana, Sesederhana ini

Hidup itu sederhana, sesederhana ini>>>Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut. "Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik."

Inilah Dunia Tanpa Batas

Inilah dunia yang tanpa batas Mencintainya adalah sebuah petaka. Menjauhinya juga tidak selalu membuatmu bahagia. Tempat dimana kau akan terus mencari dan mencari. Tempat dimana kau akan berlari tak henti berlari. sampai kau dipaksa diam, mati.

KISAH SAHABAT TERBAIK

Suatu ketika di india kuno,hiduplah seorang guru yang telah tua.Pada zaman itu jumlah sekolah tidak banyak,dah hanya ada satu guru dan banyak siswa dalah satu sekolah.Guru inipun mengajarkan banyak hal.

Untuk Kesekian kalinya

Kemana harus berpaling Ketika dosa dosa hina mulai terasa sesak membosankan Kepada siapa harus bicara Sementara hati, terlalu kotor untuk berkata-kata

Selasa, 31 Juli 2012

Daftar Isi Blog

Beberapa Nasihat dari Imam Ali bin Abi Thalib

Nasihat-imam-Ali-bin-Abi-Thalib

Assalamualaikum warohmatullah wa barokaatuhu
Tapi sebelumnya saya juga pernah menulis tentang 6 Wasiat sayyidina Umar pada tulisan berikut. Dan banyak lagi motivasi islam yang bisa kita dapatkan dari facebook pojok motivasi.
Berikut adalah beberapa nasihat dari Imam Ali ra. Semoga bisa menjadi renungan kita bersama untuk bisa menjadi orang yang lebih baik lagi...aamiin


Jangan membicarakan apa yang tidak engkau ketahui. Jangan bertanggapan dan memberi pendapat atas apa yang kau tidak berada dalam kedudukan untuk memberi pendapat tentangnya. Berhentilah jika khawatir akan tersesat. Adalah lebih baik berhenti disaat kebingungan daripada maju meredah bahaya-bahaya yang tak tentu dan risiko-risiko yang tak terduga.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Ketahuilah bahwa sombong dan bangga diri adalah bentuk-bentuk kebodohan dan berbahaya bagi jiwa dan fikiran. Oleh kerana itu, jalanilah kehidupan yang seimbang dan berusahalah untuk berlaku jujur dan tulus. Apabila mendapat bimbingan dari Allah untuk mencapai apa-apa yang diinginkan, maka janganlah berbangga dengan perolehan itu. Tunduk dan merendahlah di hadapan Allah dan sedarlah bahwa keberhasilan itu semata-mata kerana kasih dan kurnia-Nya---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Berjuanglah dan berjihadlah demi mempertahankan dan demi tegaknya kalimat Allah. Jangan takut dan khawatir bahwa orang-orang akan mengejekmu, mengecam tindakanmu dan memfitnahmu. Janganlah gentar dan ragu membela kebenaran dan keadilan. Hadapilah dengan sabar penderitaan dan kesengsaraan yang menimpa. Hadapilah dengan berani rintangan yang menghalangi ketika engkau berupaya mempertahankannya. Sokonglah kebenaran dan keadilan setiap kali engkau menjumpainya. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Binalah kesabaran dalam menghadapi segala kesulitan, bencana dan kesengsaraan. Kesabaran merupakan salah satu di antara moral yang tertinggi dan akhlak yang mulia, dan merupakan suatu kebiasaan yang terbaik yang dapat dibina. Bersandar dirilah kepada Allah dan mintalah senantiasa perlindunganNya dari segala bencana dan penderitaan. Jangan mengharap pertolongan dan perlindungan dari siapapun kecuali Allah. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Hidupkanlah hati dan fikiranmu dengan menerima dan memperhatikan nasihat. Jadikanlah kesolehan sebagai penolong untuk menghilangkan keinginan- keinginan nafsumu yang tidak terkendali. Binalah budi pekertimu dengan pertolongan keyakinan yang tulus pada agama dan Allah. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Taklukkanlah keinginan-keinginan peribadimu, kesesatan hatimu dan keburukanmu dengan senantiasa mengingat kematian. Sedarilah akan kefanaan hidup dan segala kenikmatannya. Insafilah kenyataan dari kemalangan dan kesengsaraan yang senantiasa menimpamu serta perubahan keadaan dan waktu. Ambillah pelajaran dari sejarah kehidupan orang-orang terdahulu.

Mari bersama bersama menyebarkan kebaikan dengan sekedar memberikan LIKE pada facebook Pojok Motivasi
Wassalamualaikum warohmatullah wa barokaatuhu 

Juara Satu Di Otak Apa Juara Satu Di Hati

Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap mendapat ranking ke-23. Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan dengan nomor ini, dia juga menjadi murid kualitas menengah yang sesungguhnya. Sebagai orangtua, kami merasa nama panggilan ini kurang enak didengar, namun anak kami ternyata menerimanya dengan senang hati. Suamiku mengeluhkan ke padaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji "Superman cilik" di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar saja.

Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga memiliki banyak keahlian khusus. Sedangkan anak nomor 23 di keluarga kami tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan. Dari itu, setiap kali suamiku menonton penampilan anak-anak berbakat luar biasa dalam acara televisi, timbul keirian dalam hatinya sampai matanya bersinar-sinar. Kemudian ketika dia membaca sebuah berita tentang seorang anak berusia 9 tahun yang masuk perguruan tinggi, dia bertanya dengan hati pilu kepada anak kami: Anakku, kenapa kamu tidak terlahir sebagai anak dengan kepandaian luar biasa? Anak kami menjawab: Itu karena ayah juga bukan seorang ayah dengan kepandaian luar biasa. Suamiku menjadi tidak bisa berkata apa-apa lagi, saya tanpa tertahankan tertawa sendiri.

Pada pertengahan musim gugur, semua sanak keluarga berkumpul bersama untuk merayakannya, sehingga memenuhi satu ruangan besar di restoran. Topik pembicaraan semua orang perlahan-lahan mulai beralih kepada anak masing-masing. Dalam kemeriahan suasana, anak-anak ditanyakan apakah cita-cita mereka di masa mendatang? Ada yang menjawab akan menjadi pemain piano, bintang film atau politikus, tiada seorang pun yang terlihat takut mengutarakannya di depan orang banyak, bahkan anak perempuan berusia 4½ tahun juga menyatakan kelak akan menjadi seorang pembawa acara di televisi, semua orang bertepuk tangan mendengarnya. Anak perempuan kami yang berusia 15 tahun terlihat sibuk sekali sedang membantu anak-anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya kelak. Di bawah desakan orang banyak, akhirnya dia menjawab dengan sungguh-sungguh: Kelak ketika aku dewasa, cita-cita pertamaku adalah menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari dan bermain-main. Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap memberikan pujian, kemudian menanyakan akan cita-cita keduanya. Dia menjawab dengan besar hati: Saya ingin menjadi seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang-bintang. Semua sanak keluarga tertegun dibuatnya, saling pandang tanpa tahu akan berkata apa lagi. Raut muka suamiku menjadi canggung sekali.

Sepulangnya ke rumah, suamiku mengeluhkan ke padaku, apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak menjadi guru TK? Apakah kami tetap akan membiarkannya menjadi murid kualitas menengah? Sebetulnya, kami juga telah berusaha banyak. Demi meningkatkan nilai sekolahnya, kami pernah mencarikan guru les pribadi dan mendaftarkannya di tempat bimbingan belajar, juga membelikan berbagai materi belajar untuknya. Anak kami juga sangat penurut, dia tidak membaca komik lagi, tidak ikut kelas origami lagi, tidur bermalas-malasan di akhir minggu juga tidak dilakukan lagi. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung menyambung, buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan tanpa henti. Namun biar bagaimana pun dia tetap seorang anak-anak, tubuhnya tidak bisa bertahan lagi dan terserang flu berat. Biar sedang diinfus dan terbaring di ranjang, dia tetap bersikeras mengerjakan tugas pelajaran, akhirnya dia terserang radang paru-paru. Setelah sembuh, wajahnya terlihat kurus banyak. Akan tetapi ternyata hasil ujian semesternya membuat kami tidak tahu mau tertawa atau menangis, tetap saja nomor 23.

Kemudian, kami juga mencoba untuk memberikan penambah gizi dan rangsangan hadiah, setelah berulang-ulang menjalaninya, ternyata wajah anak perempuanku semakin pucat saja. Apalagi, setiap kali akan ujian, dia mulai tidak bisa makan dan tidak bisa tidur, terus mencucurkan keringat dingin, terakhir hasil ujiannya malah menjadi nomor 33 yang mengejutkan kami. Aku dan suamiku secara diam-diam melepaskan aksi menarik bibit ke atas demi membantunya tumbuh ini. Dia kembali pada jam belajar dan istirahatnya yang normal, kami mengembalikan haknya untuk membaca komik, mengijinkannya untuk berlangganan majalah "Humor anak-anak" dan sejenisnya, sehingga rumah kami menjadi tenteram kembali. Kami memang sangat sayang pada anak kami ini, namun kami sungguh tidak mengerti akan nilai sekolahnya.

Pada akhir minggu, teman-teman sekerja pergi rekreasi bersama. Semua orang mempersiapkan lauk terbaik dari masing-masing, dengan membawa serta suami dan anak untuk piknik. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa dan guyonan, ada anak yang bernyanyi, ada juga yang memperagakan karya seni pendek. Anak kami tiada keahlian khusus, hanya terus bertepuk tangan dengan gembira. Dia sering kali lari ke belakang untuk menjaga bahan makanan. Merapikan kembali kotak makanan yang terlihat agak miring, mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap jus sayuran yang bocor ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.

Ketika makan terjadi satu kejadian di luar dugaan. Ada dua orang anak lelaki, satunya adalah bakat matematika, satunya lagi adalah ahli bahasa Inggeris. Kedua anak ini secara bersamaan menjepit sebuah kue beras ketan di atas piring, tiada seorang pun yang mau melepaskannya, juga tidak mau membaginya. Walau banyak makanan enak terus dihidangkan, mereka sama sekali tidak mau peduli. Orang dewasa terus membujuk mereka, namun tidak ada hasilnya. Terakhir anak kami yang menyelesaikan masalah sulit ini dengan cara sederhana yaitu lempar koin untuk menentukan siapa yang menang.

Ketika pulang, jalanan macat dan anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku terus membuat guyonan dan membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan banyak bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan, membuat anak-anak ini terus memberi pujian. Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan guntingan kertas hewan shio masing-masing. Ketika mendengar anak-anak terus berterima kasih, tanpa tertahankan pada wajah suamiku timbul senyum bangga.

Sehabis ujian semester, aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau nilai sekolah anakku tetap kualitas menengah. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang hendak diberitahukannya, hal yang pertama kali ditemukannya selama 30 tahun mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan, yaitu siapa teman sekelas yang paling kamu kagumi dan alasannya. Selain anakku, semua teman sekelasnya menuliskan nama anakku.

Alasannya sangat banyak: antusias membantu orang, sangat memegang janji, tidak mudah marah, enak berteman, dan lain-lain, paling banyak ditulis adalah optimis dan humoris. Wali kelasnya mengatakan banyak usul agar dia dijadikan ketua kelas saja. Dia memberi pujian: Anak anda ini, walau nilai sekolahnya biasa-biasa saja, namun kalau bertingkah laku terhadap orang, benar-benar nomor satu.

Saya berguyon pada anakku, kamu sudah mau jadi pahlawan. Anakku yang sedang merajut selendang leher terlebih menundukkan kepalanya dan berpikir sebentar, dia lalu menjawab dengan sungguh-sungguh: “Guru pernah mengatakan sebuah pepatah, ketika pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.” Dia pelan-pelan melanjutkan: “Ibu, aku tidak mau jadi pahlawan, aku ingin jadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.” Aku terkejut mendengarnya dan mengamatinya dengan seksama.

Dia tetap diam sambil merajut benang wolnya, benang warna merah muda dipilinnya bolak balik di jarum bambu, sepertinya waktu yang berjalan di tangannya mengeluarkan kuncup bunga. Dalam hatiku terasa hangat seketika. Pada ketika itu, hatiku tergugah oleh anak perempuan yang tidak ingin menjadi pahlawan ini. Di dunia ini ada berapa banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi pahlawan, namun akhirnya menjadi seorang biasa di dunia fana ini. Jika berada dalam kondisi sehat, jika hidup dengan bahagia, jika tidak ada rasa bersalah dalam hati, mengapa anak-anak kita tidak boleh menjadi seorang biasa yang baik hati dan jujur.

Jika anakku besar nanti, dia pasti akan menjadi seorang isteri yang berbudi luhur, seorang ibu yang lemah lembut, bahkan menjadi seorang teman kerja yang suka membantu, tetangga yang ramah dan baik. Apalagi dia mendapatkan ranking 23 dari 50 orang murid di kelasnya, kenapa kami masih tidak merasa senang dan tidak merasa puas? Masih ingin dirinya lebih hebat dari orang lain dan lebih menonjol lagi? Lalu bagaimana dengan sisa 27 orang anak-anak di belakang anakku? Jika kami adalah orangtua mereka, bagaimana perasaan kami?

Masih Merasa Kurang Beruntung ?

TANPA JARI, TAK MENYURUTKAN TEKAD RUSIDAH JADI FOTOGRAFER

Mampu untuk tetap berkarya dan mencukupi kebutuhan keluarga bukan hanya milik manusia normal. Rusidah, ibu satu anak di Desa Botodaleman, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, kendati menderita cacat di kedua tangannya perempuan ini ternyata cukup mahir menjadi seorang fotografer.

Rusidah mengaku cacat di kedua tangan sudah dideranya sejak lahir. Setelah lulus SMA, Rusidah memutuskan mengambil jurusan fotografi pada sebuah pusat rehabilitasi di Kota Solo. Setelah lulus pada 1992 lalu dengan nilai cukup memuaskan, Rusidah lalu mulai menekuni usaha fotografi hingga kini. Sekaligus mampu membantu sang suami, Suradi, yang sehari harinya berjualan es krim.
Dengan kamera DSLR dan lampu blitz miliknya, perempuan kelahiran 1968 ini setiap harinya berkeliling dengan berjalan kaki menyusuri kampung kampung yang ada di Purworejo, Jawa Tengah. Berkat keuletan dan kemahirannya memfoto dengan hasil yang memuaskan, kini banyak keluarga, sekolah maupun instansi yang ada di Kabupaten Purworejo meminta bantuannya untuk mengabadikan moment yang berlangsung.

So masih merasa anda kurang beruntung?

Jangan Dibaca

Tidak aneh jika mendapati dinding yang penuh coretan tangan iseng, meski di dinding itu sudah ada sebuah peringatan “Dilarang coret-coret”. Semakin dilarang semakin penuh coretannya. Pernah ada anak sekolah yang mencoret bis kota dengan spidol dengan alasan, “Saya cuma menambah coretan yang sudah ada kok…” sambil menunjuk tulisan “dilarang mencoret” yang dianggapnya sebagai coretan pertama.

Kalau ada pojok jalanan, sudut pasar atau tempat-tempat yang dianggap strategis lainnya yang beraroma tak sedap alias bau pesing, selalu saja ada peringatan “Dilarang kencing di sini”. Bukan karena sebelumnya tempat itu selalu jadi tempat aman untuk buang hajat, melainkan memang sampai detik ini masih selalu dipakai oleh mereka yang kesulitan menemukan toilet yang sebenarnya.
Sering juga lihat tulisan “Dilarang dicoba sebelum membeli” di antara tumpukan buah lengkeng di sebuah pusat perbelanjaan. Menarik sekali karena justru tulisan itu dikelilingi orang-orang yang tengah memilih sambil menikmati manisnya buah kelengkeng. Alasannya sih masuk akal, “Kalau manis baru kita beli, makanya dicoba dulu”. Tapi kenapa nyobanya berkali-kali?

Tidak berbeda ketika memberikan larangan kepada anak-anak. Misalnya, “jangan disentuh” pasti disentuh, atau “jangan berisik” justru gaduhnya minta ampun. Dibilang jangan berlari, dia berlari, jangan masuk eh sudah di dalam. Suruh berdiri, dia duduk, begitu juga sebaliknya. Di Mall, seorang ibu yang berpesan “jangan kemana-mana ya nak, diam di sini”, sesaat kemudian kebingungan mencari anaknya ke seluruh sudut Mall.

Akhir pekan kemarin saat menjadi trainer outbound anak-anak SMA, anak-anak yang takut melintasi flying fox dimotivasi tidak dengan cara menyemangati, melainkan diminta untuk menyerah. “Sudah ya, menyerah saja. Daripada ragu-ragu, wajar kok kalau anak-anak takut”. Yang terjadi sebaliknya, ia maju dengan berani dan melewati semua rintangan. Dia bilang, “Siapa yang takut?”

Ini logika terbalik, dilarang justru dilakukan, tidak boleh diartikan sebagai izin, namun ketika diizinkan malah tidak melakukan apa-apa. Perintah tidak digubris, yang tidak diperintah malah dikerjakan.

Secara psikologis, kalimat “jangan”, “tidak boleh” atau “dilarang” mengandung rasa ingin tahu. Anak-anak maupun orang dewasa memiliki kecenderungan yang sama, jika dilarang lantas bertanya, “kenapa?”, maka reaksi selanjutnya adalah melakukan apa-apa yang “tidak boleh” dan “dilarang” itu untuk mengetahui sebab apa sesuatu itu dilarang.

Dilarang main api, maka ada yang nekat main api. Ketika terjadi kebakaran, barulah ia mengerti kenapa main api itu dilarang. Orang belum bisa percaya bahwa membuang sampah sembarangan itu bisa menyebabkan banjir, bahkan menebang pohon secara serampangan akan mengakibatkan banjir bandang. Nanti jika sudah benar-benar terjadi banjir, barulah ia mengerti akibat perbuatannya. Masalahnya, sudah terlambat.

Seperti tulisan ini, meskipun judulnya “Jangan Dibaca”, Anda membaca juga kan ? Begitulah kita, selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tidak masalah, sepanjang perasaan itu mampu diarahkan kepada hal-hal yang positif.

Senin, 30 Juli 2012

Begitulah Cara Ku Yang Sederhana Menitipkan Cinta

juwita
another Juwita

Aku hanya ingin namamu yang tersisa dalam lorong lorong kecil di hatiku, bukan cantiknya wajah, bukan indahnya tatapan mata, dan bukan manisnya senyuman yang tersisa..Ya,,,, hanya sebuah nama, begitulah cara indah aku mengenang semuanya.

Juwita” Aku selalu suka nama itu, kata kedua dari nama lengkapmu, nama yang ada dalam lirik lagu tua yang aku lupa judul dan penyanyinya. Lagu yang kala itu menggetarkan hati, melebihi lagu kebangsaan indonesia raya dan Padamu negeri.

Juwita,,,Maafkan, jika tulisan ini akan memaksamu mengingat kisah yang seharusnya sudah menjadi debu di hatimu. Maafkan aku, karna masih mengenang semuanya, memikirkan beberapa hal tentangmu, masih menjadi kebiasaan kecilku.

Juwita,,,Kelak, jika waktu menjebak kita bertemu diperempatan jalan lampu setopan, di tempat tempat belanja, Mall, atau di pesta pernikahan teman lama kita, ingin sekali aku menanyakan kabarmu, atau kabar anak kecil yang ada di dalam dekapanmu, kemudian kau akan menceritakan keluarga kecilmu dengan nada bahagia, mungkin bisa menjadi pemandangan indah yang langka.

Juwita,,,Beginilah caraku yang sederhana melantunkan rindu, tanpa suara suara yang musti merdu terdengar, tanpa sua yang harus lunas terbayar...hanya dengan tulisan, beberapa baris tulisan
Beginilah caraku yang sederhana menitipkan cinta, dengan kata-kata yang terikat pita doa, semoga Tuhan selalu menyayangimu, keluarga kecilmu dan orang-orang di sekelilingmu.

Juwita,,,ini bukanlah ungkapan perasaan yang ingin kau disini dan menghapus beberapa baris tulisan tentang rindu, seperti dulu.
Aku hanya ingin memenuhi janjiku pada waktu, untuk tidak melupakanmu.

Moerad Qrad

Apa Tuhan Itu Ada ?


Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, Guru atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan saya?
Guru: Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya
akan menjawab pertanyaan anda

Pemuda: Anda yakin? sedang Profesor dan banyak
orang pintar saja tidak mampu menjawab
pertanyaan saya.

Guru: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan

Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya
Apakah yang dinamakan takdir
Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syetan Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba Guru tersebut menampar pipi si Pemuda
dengan keras.

Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah
kepada saya?

Guru: Saya tidak marah…Tamparan itu adalah
jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda
ajukan kepada saya

Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti

Guru: Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit

Guru: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda: Ya

Guru: Tunjukan pada saya wujud sakit itu !

Pemuda: Saya tidak bisa

Guru: Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita
semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu
melihat wujudnya.

Guru: Apakah tadi malam anda bermimpi akan
ditampar oleh saya?

Pemuda: Tidak

Guru: Apakah pernah terpikir oleh anda akan
menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

Pemuda: Tidak

Guru: Itulah yang dinamakan Takdir

Guru: Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan
untuk menampar anda?

Pemuda: kulit

Guru: Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda: kulit

Guru: Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: sakit

Guru: Walaupun Setan terbuat dari api dan Neraka
terbuat dari api, Jika Tuhan berkehendak
maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan
untuk setan.

KENAPA SIH GAK BOLEH BECANDA PAKE KATA …..”AUTIS LO!!”??

=Written by A mother of an Authistic Child=

Siang itu aku sibuk membaca buku resep makanan khusus untuk anak autistik. Ya, Anakku memang tidak bisa makan sembarang makanan. Salah-salah? anakku bisa berputar-putar seperti gasing jika ada zat dalam makananya yang tidak cocok untuk dikonsumsi oleh anakku.

Ditangan sebelah kiri, ada buku Food diary anakku yang aku tulis sejak pertama kali dia kuperkenalkan pada makanan padat berisi apa saja yang dia cocok untuk tubuhnya, reaksi alergynya dan mana saja makanan yang tidak cocok dan menyebabkan dia overwhelmed. Kebayang gak??

Diusia 4 bulan misalnya, kuberikan jeruk bayi pada anakku, Eh, gak lama kemudian dia muntah dan seluruh tubuhnya seperti dipenuhi ULAT BULU. hiiii…

Pernah aku beri dia tomat. Tapi kemudian, berhari-hari dia diare dan uring-uringan. Kuberi dia susu instant anakku malah jingkrak2, Mengepak-ngepakkan tangannya, persis seperti orang gila!!! Dia berputar-putar tanpa merasa lelah, dan kemudian mengamuk ketika tidak mengerti bagaimana cara mengendalikan tubuhnya yang tidak mau diam.

Ahhh, sudahlah life must go on anyway. Kulirik sekali lagi food diarynya.. hmm, hari ini aku harus mencoba memberinya 5ml putih telur tanpa kuningnya, karena 7 hari yg lalu, dia sudah sedikit kebal ketika kukenalkan pada telur ayam ini.

Baru saja hendak memasak, tiba2 kudengar jeritannya. Kucari anakku, tapi tidak kutemukan.

Aku keruang setrika dan disana kutemukan anakku sedang nangkring diatas lemari, dengan setrika panas yang baru saja dicabut oleh BS-nya karena kupanggil untuk membantuku memasak. Setrika panas ini masih nempel di atas punggung tangan kirinya.!!!

Oh My God!!! *panik*

Dari punggung tangannya mengepul asap. Bau daging panggang begitu segar menempel dihidungku. Kuangkat setrika itu dari tangannya dan, aduh Tuhan, aku tidak kuat melihatnya. Sebagian dagingnya menempel dibalik gosokan panas itu

AAAAAARRRRGGGHHHH

Sumpah kalau saja ini bukan anakku, aku pasti sudah mati berdiri karena ketakutan. Melihat daging dari punggung tangannya, yang menempel pada setrika itu. Itu sudah berubah menjadi putih kekuningan. Dan luka di tangannya juga sudah berubah menjadi putih seperti daging ayam matang

Aku menjerit sekencang-kencangnya. Kupanggil Baby sitternya yang tadi aku suruh untuk membantuku didapur lalu dengan kesetanan, ku kebut mobilku ke UGD Rumah Sakit, untuk dirawat secara intensif. Begitu anakku segera tertangani tiba2 aku kehilangan seluruh tenagaku. AKU PINGSAN!!!

* * *

Hari itu, lagi-lagi aku sedang mempersiapkan makanannya. Memang khusus untuk makanannya, aku memutuskan untuk memasak sendiri, karena hanya aku yang tahu berapa gram atau mililiter porsi makanan yang masih bisa ditoleransi oleh tubuh anakku.

Sedang membersihkan kompor yang kecipratan makanan tiba-tiba, lagi-lagi kudengar bunyi benda jatuh. GEDEBUK!!!?

Buru-buru kucari sumber suara itu, memastikan bahwa itu bukan anakku

Damn. Oh Tuhan. Lagi-lagi anakku, dia baru saja terjatuh dan sepertinya kepalanya terantuk pada pinggir tembok, sehingga kepala sobek dan berdarah. Dia masih berusaha berdiri, meskipun sempoyongan. Dan sambil berjalan, dia menggaruk luka di kepalanya yang bocor? Sementara darahnya terus aja mengucur deras, tepat di belakang otak kecilnya.

Tangannya berlumuran darah? Punggung bajunya pun juga sudah berubah menjadi merah oleh darah. Tapi dia tidak menangis? Dia hanya berjalan sambil menggaruk luka menganga yang ada dibelakang kepalanya. Aku menjeritttt sekuat2nya. Kepalanya kututupi dengan lap kompor yang tadi aku pegang.

Tapi itupun gak lama? karena dalam sekejap, lap kompor itu sudah berubah menjadi merah kehitaman. Aku berteriak panik, “mbak, minta handuk… CEPATTTT!!!”

Dan lagi2 kukebut mobilku ke rumah sakit, langsung menuju UGD. Disana, dokter yang sudah terbiasa menangani anakku sudah siap menunggu dan segera menjahit kepala anakku.

Dia tidak menangis hanya minta sesuatu yang bulat untuk dia pegang. Dan setelah dijahit dengan 8 (delapan) jahitan Hatikupun sedikit lega. Seluruh persendianku serasa dicopot dari tubuhku, dan tanpa sadar lagi-lagi aku PINGSAN.

* * *

Terlalu banyak cerita haru dan berurai airmata yang kami harus jalani. Berkali-kali jantung kami harus terpacu 100x lipat manakala mereka melakukan hal-hal yang tanpa mereka sadari mencelakai diri mereka sendiri.

Tapi ini bukan keluhan kok, karena saya selalu sadar. Tuhan itu ARSITEK YANG AGUNG. Karyanya tidak pernah gagal. Tidak satupun makluk yang diciptakannya, yang merupakan produk gagal. Jadi ketika dia menciptakan seorang bayi yang memiliki kekurangan, dia tidak pernah lupa untuk menitipkan KELEBIHAN pada anak ini.

So, buat semua orang tua, berhentilah mengeluhkan kekurangan anak kita, mari bantu mereka untuk menemukan kelebihan mereka.

Anakku memang Autistik, tapi aku bangga setiap kali menceritakan bahwa anakku autis. Aku bangga setiap kali menceritakan bagaimana proses menangis berdarah-darah itu, sudah Tuhan ubah menjadi Senyum sukacita dan bangga yang luar biasa.

Selalu ada haru yang menyesakkan dadaku, manakala mendengarkan tangan2 mungilnya menari2 dengan lincah diatas tuts2 piano, mendengarnya bercakap2 dalam bahasa Inggris, seolah yang kudegar

ini adalah anak bule asli yang nyasar dalam tubuh putriku.

Namun, dibalik itu walaupun bangga selalu tersisa rasa risih dan tidak nyaman, kalau tidak ingin dibilang

tersinggung manakala mendengar orang-orang bercanda dengan menggunakan kata “Autis”.

Minggu yang lalu sahabat saya menyelenggarakan pesta ultah disebuah resto terkenal, salah satu teman kami, sibuk dengan BB-nya, sehingga teman yang lain menegur begini..”Tuh, liat tuh sill…autis banget khan dia?? KAYAK ANAK LOE khan?? Loe marahin deh sil.. marahin sil… Coba loe terapi dulu nih dia, biar sembuh kayak anak loe” Dan semua lalu tertawa terbahak-bahak?

Saya??? hmmm? Cuma bisa senyum kecut, karena tidak ingin merusak suasana Pesta Ulang Tahun sahabat saya *doh*

Well, saya tahu mereka hanya bercanda, namun biar bagaimanapun, saya sudah merasakan dan tahu betul sulitnya membesarkan anak autistik.

Semoga artikel ini semakin mencerahkan teman-teman mengapa orang sepertinya terlalu over campaign dengan gerakan “Stop Using Autism on our daily jokes” ini.

Semoga berkenan.

Kumpulan Motivasi Mario Teguh

Harapan adalah doa dalam tindakan. Dia yang lupa berdoa tetapi bertindak, lebih berhak untuk berharap; daripada dia yang hanya berdoa tetapi tidak bertindak.

Apa pun yang anda kerjakan dengan sungguh-sungguh hari ini adalah pembentuk keberhasilan anda di masa depan, terutama bila anda cerdas memilih yang anda kerjakan hari ini.

Setia mengupayakan penyelesaian adalah pembuka semua kemungkinan. Batu besar harus dipukul terus sebelum ia pecah. Maka hati anda harus lebih kuat daripada masalah anda.

Sebuah komputer dapat menggantikan peran dari 100 orang biasa. Tapi tidak ada komputer yang akan bisa menggantikan peran dari seorang yang luar biasa, seperti anda.

Sikap yang tepat adalah penentu utama semua keberhasilan. Apapun yang besar dan berkualitas tinggi tetapi tanpa sikap yang tepat, akan menjadi pemborosan besar.
Perhatikanlah. Hampir semua masalah kita datang karena kita hanya menyesuaikan diri dengan masalah, tetapi tidak menyelesaikannya. Apapun masalah anda, hadapi sekarang.

Tidak ada jumlah upaya yg bisa buat anda berhasil pada cara dan jalan yg salah. Pastikanlah pilihan metode, karir, dan bisnis tepat menuju kepada cita-cita anda.

Berketetapanlah dalam memilih ; dan memilih, berketetapanlah. Ketetapan bertindak akan mudahkan keberhasilan dan perbaiki kesalahan dalam memilih.

Sebuah rencana kecil yang diselesaikan dengan baik, lebih bernilai daripada langkah-langkah impian yang tidak pernah dilaksanakan. Yg lebih bertindak, yang lebih dihargai.

Apakah orang menyetujui anda karena pangkat, uang, atau jabatan anda; ataukah karena anda benar? Apakah jadinya bila anda berpangkat, kaya, berkuasa, dan benar?

Bila anda miliki waktu untuk mengeluh, pasti ada waktu untuk bekerja keras menghilangkan sumber keluhan itu. Yang genting muncul karena kita mengabaikan yang penting

Para pemimpin yang berhasil, utamakan penyelesaian pekerjaan apapun sebaik-baiknya, karena keberhasilan dicapai lewat penyelesaian baik dari semua pekerjaan

Mengetahui apa yg harus dilakukan, kemudian segera melakukannya, adalah dua hal yg berbeda. Hanya pribadi hebat yg tegas dan bersegera lakukan keduanya

Janganlah berkecil hati bila anda hanya sendiri dan minoritas dalam pendapat. Satu orang dengan pendapat tepat dan kesungguhan yg kuat bisa menjadi mayoritas

Bangunlah ketertarikan untuk menjadikan yang tadinya dianggap ”tidak mungkin menjadi mungkin”. Reputasi sebagai pemungkin adalah reputasi terkuat di muka bumi.

Konsentrasi adalah kemampuan untuk berfokus pada satu prioritas, melakukan hanya prioritas itu, dalam satu waktu yg utuh, dan dengan sebaik-baiknya.

Sebuah keadaan jadi masalah bila anda berfokus pada bagaimana ia menghalangi anda, tetapi akan jadi tantangan bila anda berfokus pada bagaimana ia jadikan anda lebih kreatif.

Kunci pembuka pintu kecermelangan finansial dan kehidupan bukanlah kecerdasan atau modal, tetapi kesungguhan utk setia pada proses-proses yg benar di setiap waktu.

Dalam perenungan yang sunyi, siapapun bisa temukan ide yg cemerlang. Tetapi hanya yang jalankan ide itu dalam kesibukan kehidupan yang akan mencapai kecemerlangan.

Bersungguhlah saat harapan anda kecil. Lebih bersungguhlah saat anda mungkin kalah dan makin bersungguh-sungguhlah saat anda tdk mungkin menang. Itulah iman.

Jika anda menasehatkan sesuatu yang belum pernah anda lakukan, cepat atau lambat anda akan diuji dengan apa yang anda nasehati. Nasehatkan tentang kesabaran, maka kesabaran anda akan diuji.

Orang lain adalah cermin. Ada dua jenis : cermin baik dan buruk. Cermin buruk, sebaik apapun diri kita, akan tetap memantulkan gambar diri yang bengkok. Itulah mengapa anda perlu bergaul dengan lingkungan yang baik

Kebesaran orang bukan ditentukan oleh besar kecil tubuhnya, melainkan besar kecil hatinya.

Tidak mungkin ada dua benda dalam satu ruang. Pilih apa yang hendak anda masukkan ke hati anda : kebaikan atau kejahatan?

Budi Pekerti adalah tindakan baik yang didasari oleh tujuan yang baik. Tujuan kemanusiaan dari budi pekerti adalah agar anda berguna bagi sesama.

Hadiah pertama bagi orang yang melakukan kebaikan adalah kebaikan.
Penampilan terbaik dari seseorang adalah penampilan yang mewakili hati yang baik.

Manusia terindah adalah manusia yang bermanfaat untuk saudaranya.

Bagi pribadi yang tidak waspada dan tidak bersikap baik, dia bahkan akan menipu dirinya sendiri di hadapan pribadi yang mulia dan jujur kepadanya.

Segala yang kita lakukan tidak ada yang tidak beresiko. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Ada beberapa panduan menyikapi resiko.

Resiko tidak seharusnya membuat kita ciut nyali, namun tidak seharusnya juga menjadikan diri sebagai orang yang tidak takut dosa.

Memilih sebuah hubungan adalah menerima resiko, cerminan diri kita dapat dilihat dari perilakunya terhadap kita.
Resiko seharusnya dapat membuat kita menjadi orang yang lebih baik.
Berfokuslah pada apa yang berani kita lakukan, hasilnya kita serahkan kepada Tuhan.

Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit. Berkasih sayanglah.
Perubahan itu tidak mudah, terutama untuk memperbaiki kualitas hidup.

Harus datang akhir dari masa di mana orang mengambil keuntungan dari mengatakan dan melakukan yang tidak jujur kepada kita dan kepada mereka yang kita cintai.
Inginkanlah yang mudah, tetapi jangan lupakan keharusan mu untuk menjadi lebih kuat. Bukan pemberian yang mudah yang akan memudahkan hidup mu, tetapi kemampuan yang menjadikan mu pantas bagi semua pemberian besar – yang tidak mudah untuk didapat itu, yang akan menjadikan mu penegak kehidupan yang berjaya.

Lebih mudah meneruskan apa adanya, walau pun tidak mudah hidup dalam kesulitan. Maka jangan ganggu dia yang sulit berubah, walau pun itu untuk kebaikannya sendiri. Biarkanlah dia mengutamakan yang mudah sekarang, karena dia tidak keberatan dengan kesulitannya.

Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri ・lebih mudah untuk merasa sedih dan tidak berguna.

Tujuan hidup adalah sebuah ketetapan yang mendasari semua rencana dan kerja kita, dan yang menjadi penjaga arah perjalanan.

Kasih sayang itu sederhana. Tetapi, tidak sederhana perannya dalam mencantikkan kehidupan kita. Marilah kita mengikhlaskanlah diri untuk mengasihi pasangan kita sepenuhnya.

Jika kita sedang benar, jangan terlalu berani dan bila kita sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan kita.

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan.

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.

Kita hanya dekat dengan mereka yang kita sukai. Dan seringkali kita menghindari orang yang tidak tidak kita sukai, padahal dari dialah kita akan mengenal sudut pikiran yang baru.

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.

Jangan menolak perubahan hanya karena kita takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya kita merendahkan nilai yang bisa kita capai melalui perubahan itu.

Kita tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila kita berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama kita. Kita akan disebut baru, hanya bila cara-cara kita baru.

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap kita tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap kita salah.

Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda.

Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, kita akan punya kesempatan untuk bersikap berani.

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. kita akan menjadi lebih damai bila yang kita pikirkan adalah jalan keluar masalah.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian kita dapat.

Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.

Bila kita belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat kita, bakatilah apapun pekerjaan kita sekarang. Kita akan tampil secemerlang yang berbakat.

Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai.

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan.

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,kita akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin kita capai.

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.

Bila kita mencari uang, kita akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. Tetapi jika kita mengutamakan pelayanan yang baik, maka kitalah yang akan dicari uang.

Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda.

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.
Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai.

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.

Waktu, mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri.

Minggu, 29 Juli 2012

Makanan dan Minuman Sehat pas Buka dan Sahur

Hidangan-Berbuka-dan-Sahur

Assalamualaikum Warohmatullah Wa Barokaatuhu

Pada kesempatan sebelumnya saya pernah share di blog ini tentang Beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya di hindari pas berbuka puasa. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi tips tentang makanan dan minuman yang sebaiknya di konsumsi, untuk kesehatan agar puasa bisa lancar dan tentunya akan memperlancar ibadah ibadah yang lain juga.

Berikut adalah beberapa jenis makanan konsumsi wajib ketika berbuaka dan sahur.

  • Utamakan mengonsumsi air putih secukupnya untuk menghindari dehidrasi dan memenuhi kebutuhan cairan selama berpuasa. 
  • Konsumsi vitamin dan minuman elektrolit, misalnya air kelapa, untuk menggantikan elektrolit dalam tubuh selama berpuasa. 
  • Makan buah yang banyak mengandung air, seperti semangka. Atau kalau mau praktis, bisa juga mengonsumsi jus buah. 
  • Perbanyak konsumsi makanan kaya serat. 
  • Konsumsi menu dengan karbohidrat kompleks yang banyak terdapat pada gandum, nasi merah, dan ubi. Jenis makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dapat menstabilkan gula darah dan dapat memberikan efek kenyang lebih lama.
Tips++
Ketika berbuka sebaiknya buka dengan air putih/air kelapa kemudian makan makanan yang ringan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan ibadah shalat magrib terlebih dahulu. Jika bisa bersabar makan besarnya bisa dilakukan selesai shalat Tarawih, saya sendiri makan besar biasanya habis shalat magrib. Tips ini menurut saya sangat bermanfaat, karna bisa menghilangkan rasa malas untk tarawih nantinya, dan yang paling penting kita tidak ketinggalan jamaah magrib di masjid tentunya.

Sekian semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum Warohmatullah Wa Barokaatuhu

Hukum Berjabat Tangan dan Keutamaannya

Perihal-Berjabat-tangan-dan-Keutamaannya

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum Warohmatullah Wa Barokaatuhu

Berikut adalah beberapa perihal tentang berjabat tangan dan keutamaannya yang saka kutip dari kitab AL-ADZKAR karangan imam An-Nawawi semoga bisa bermanfaat bagi kita semua...aamiin

AL-ADZKAR Cabang cabang salam -  Berjabat Tangan
Ketahuilah, berjabat tangan ketika berjumpa adalah amalah sunnah yang telah disepakati.
Diriwayatkan dalah sahih Bukhari, bahwa Abu Qatadah berkata : " Kutanyakan kepada Anas ra..Apakah para sahabat Nabi saw. dulunya saling berjabat tangan? Ia menjawab : 'Ya' "

Diriwayatkan dalah sahih Bukhari dan Muslim, tentang hadis Kaab bin Malik ra. pada kisah tobatnya. Ia berkata : " Maka Talhah bin Ubaidillah ra. bergegas menyongsong aku, sehingga ia berjabat tangan denganku dan memberi selamat kepadaku"

Dengan Isnad sahih Abu daud meriwayatkan dari Anas ra. yang berkata : Ketika orang Yaman datang, Tasulullah saw. berkata kepada mereka : 'Telah datang kepada mu orang Yaman dan mereka adalah yang pertama kali berjabat tangan.'

Tentang Keutamaan berjabat tangan

Diriwayatkan dalam Sunan Abu Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majjah, dari Al-Barro'bin Azibra., bahwa Rasulullah saw. bersabda, yang artinya
"Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu saling bersalaman, melainkan diampuni disa keduanya sebelum mereka berpisah"

Melaui Anas ra., Ibnu Suni meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda yang artinya
" Tidaklah dua orang hamba saling mencintai di jalan Allah, kemudian keduanya bertemu dan berjabat tangan dan mengucapkan shalawat ke pada Nabi saw., niscaya diampuni dosa keduanya sebelum berpisah, baik dosa yang terdahulu maupun yang kemudian. "

Kebiasaan Berjabat Tangan Sesudah Shalat
Dalah kitab ini dikatakan : Berjabat tangan dianjurkan pada setiap pertemuan. Adapun berjabat tangan yang biasa dilakukan orang-orang sesudah shalat Subuh dan Ashar, maka tidak ada dasarnya dalah syara'. Akan tetapi di bolehkan, karena asal mushafahah (berjabat tangan) adalah sunnah.

Dalam kitabnya, Al-Qawaid, Imam Abu Muhammad Abdus Salam ra. menyebutkan bahwa bid'ah itu ada Lima Macam : Wajib, haram, makruh, sunnah dan mubah. Ia berkata : diantara bid'ah yang mubah adalah berjabat tangan sesudah shalat subuh dan ashar.

Membungkukkan Badan Ketika Berjabat Tangan
Tidaklah disukai membungkukkan badan dalam setiap keadaan. Dalil atas hal ini adakah hadis Anas yang telah dikemukakan yaitu perkataan : ' Apakah ia harus membungkuk kepadanya?' Rasulullah menjawab :' Tidak '

Itu adalah adalah hadis hasan sebagaimana telah disebutkan dan tidak ada penentangnya. Maka, tidak ada jalan untuk melanggarnya. Janganlah terpedaya orang yang melakukannya, walaupun mereka dianggap orang berilmu atau orang baik dan mempunyai sifat-sifat utama. Mengambil teladan kehidupan hanyalah dari rasulullah.

Memberi Hormat dengan Berdiri
Ketika orang yang memiliki keutamaan datang, dianjurkan untuk memberi hormat dengan berdiri. Berdiri ini dilakukan untuk kebaikan dan penghormatan. Amalah ini dilakukan oelh ulama salaf (terdahulu) dan khalaf (yang kemudian).

Sangat dianjurkan bagi kita untuk berziarah dan menghormati orang-orang saleh, saudara-saudara, tetangga-tetangga dan teman-teman serta kerabat. Juga berbuat baik dan menyambung hubungan dengan mereka. Pelaksanaan disesuakan menurut cara dan waktu yang disenangi mereka.

Ada beberapa hadis dalam bab ini yang saya tidak tuliskan disini, karna akan terlalu panjang, tapi saya berharap semoga tulisan yang saya rangkum ini tidak mengurangi makna pada bab "Cabang cabang salam -  Berjabat Tangan" dalam kitab AL-ADZKAR.

Wassalamualaikum Warohmatullah Wa Barokaatuhu

Jumat, 27 Juli 2012

[Kisah Kakak dan Adik] Sebuah Inspirasi...

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuakumembajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya.

“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan,
“Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi.

Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi,
“Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami.Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata,
“Kak, jangan menangis lagisekarang. Semuanya sudah terjadi.”Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.

Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.Saya mendengarnya memberengut,
“Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas,
“Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata,
“Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. ” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya.

“Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata,
“Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangkudan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:

“Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Sayaakan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampaike tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan,
“ Ada seorang penduduk dusun menunggumu diluar sana ! “Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya,
“Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum,
“Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku,
“Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!

Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan ,
“Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.

Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.
“Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita! ” Tetapi katanya, sambil tersenyum,
“Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..” Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya.
“Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya.
“ Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…”

Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26. Ketika aku menikah, aku tinggal di kota . Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan,
“Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu,
“Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?” Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
“Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah,
“Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya,
“Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab,
“Kakakku.” Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.
“Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah.

Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya.

Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.” Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata- kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku,
“ Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, … tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita....

Bukalah hatimu ...Bersyukurlah.

Yang tinggal di gunung merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai merindukan gunung.
Di musim kemarau merindukan musim hujan.
Di musim hujan merindukan musim kemarau.

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang.
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.
Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah.
Ketika masih jadi karyawan ingin jadi Entrepreneur supaya punya time freedom...

Begitu jadi Entrepreneur ingin jadi karyawan, biar gak pusing...
Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan.
Saat masih bujangan, pengen punya suami ganteng/istri cantik.
Begitu sudah dapat suami ganteng/istri cantik, pengen yang biasa2 saja, bikin cemburu aja/ takut selingkuh..
Punya anak satu mendambakan banyak anak.
Punya banyak anak mendambakan satu anak saja.
Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki tak indah lagi.
Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki tanpa rasa syukur ?
"Semoga kita menjadi pribadi yang selalu bersyukur..
Yg senantiasa bersyukur dengan berkah yg sudah kita miliki".

"Bagaimana mungkin selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini?
Jangankan bumi, menutupi telapak tangan saja sulit.
Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah bumi!"
Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan melihat keburukan di mana-mana.
Bumi ini pun akan tampak buruk.
Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun kecil.
Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran buruk/negatif!
Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua...
Syukuri apa yg ada, karena hidup adalah anugerah bagi jiwa-jiwa yg ikhlas..

Layang - layang...


Di suatu sore, tampak beberapa anak sedang bermain layangan.

Salah satu layangan berkata dalam hatinya,
"Aku kesal,
Aku mau terbang tinggi,
Setinggi-tingginya tanpa ada yg menahan,
Tapi kenapa aku harus diikat dgn benang?
Aku jadi tak bisa terbang dgn bebas!!"

Angin pun lalu bertiup kencang...

"Ah, anginnya kencang", lanjut si layangan

"Aku akan mendekati layangan lain,
supaya benangku bisa putus.
Nanti aku dapat terbang tinggi & bebas lepas!"

Maka dgn dorongan angin,
si layangan pun berusaha mendekati layangan lain,
membiarkan benangnya bergesekan dgn benang mereka.

Sesaat kemudian, benangnya putus...

"Akhirnya, putus juga.
Sekarang aku bisa terbang semauku, naik tinggi sesukaku."

Tapi kemudian, apa yg terjadi?

"Loh?!?
Kenapa ini?
Kok aku jatuh?
Krosak..."

Layangan itu jatuh & tersangkut di atas pepohonan.

"Ah, aku tersangkut...
Kenapa begini?
Bukannya terbang tinggi,
aku malah tersangkut di pepohonan" kata si layangan sedih

"Sekarang aku tau,
Justru karena aku terikat benang,
Mangkanya aku bisa tetap melayang di udara.
Ternyata benang itu yg membuat aku bisa tetap terbang..."

Pesan Moral,
Pada dasarnya hati manusia itu seperti layangan yg ingin hidup bebas sesuka hati, tanpa peduli nasihat & didikan.

Sering anda pikir nasihat & didikan adalah sesuatu yg mengekang,
Padahal kedua hal itu sebenarnya sama seperti benang pd layangan:
"Itulah yg membuat anda tetap TERBANG & BERHASIL!!"

Saat hati anda akan membuat pilihan yg salah,
benang 'nasihat & didikan' menarik anda untuk tetap ada di jalan yg benar.

Saat hati anda mulai sombong karna ada di puncak keberhasilan,
benang 'nasihat & didikan' menarik anda kembali untuk rendah hati.

Karna TUHAN adalah sumber nasihat & didikan yg paling benar,
Biarlah hati anda selalu terbuka untuk nasihat & didikan,
sehingga anda dapat tetap 'TERBANG MELAYANG' !!!

Rabu, 25 Juli 2012

Makanan dan Minuman Yang Sebaiknya Di Hindari Saat Berbuka

makanan-berbuka-sahur

Assalamualaikum warohmatullah Wa Barokaatuhu

Bagi temen temen yang kebetulan mampir di blog ini berikut saya berbagi tips sehat selama bulan ramadhan yakni tentang beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya di hindari ketika berbuka puasa, demi kelancaran ibadah malam kita tentunya.

Berikut beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari ketika berbuka puasa.

  • Makanan Dengan Kada Gula Tinggi
    Ini tidak termasuk buah Kurma yang di sunnahkan nabi. Bagi penderita diabetes, sangat tidak dianjurkan menkonsumsi makanan seperti tinggi seperti kolak, biji salak, es teler, es buah, coklat, cake dalam jumlah berlebihan, karna Menurut medis, gula darah saat puasa adalah normal. Jika saat berbuka diberikan makanan atau minuman manis, hal tersebut akan membuat gula darah melonjak secara drastis dan berbahaya bagi penderita diabetes. Jadi, jangan mengkonsumsi makanan atau minuman manis langsung saat berbuka ya

  • Hindari Minum Es
    Bagi sebagian orang, hidangan serba dingin merupakan menu wajib kala berbuka puasa, tapi tahukah anda bahwa meminum Es ternyata dapat mengahambat tubuh menyerap sari-sari makan yang sudah kita konsumsi. Es Juga dapat memberikan efek kenyang berlebihan, sehingga tubuh akan malas menkonsumsi makanan bergizi lainnya.

  • SabarrrrR-Jangan Makan Besar Dulu
    Hindari makan besar dulu seperti nasi dan lauk pauk pada saat berbuka, selain tubuh yang tidak siap mencerna makanan tersebut, ini akan berakibat rasa malas untuk beribadah tarawih dan ibadah-ibadah malamyang lainnya,,,hmmm sayang kan, ramadhan cuman sekali setahun.


  • MakananYang Dapat Merusak dinding Lambung
    Makanan yang mengandung cuka, pedas, merica dapat berdampak negatif pada dinding lambung, apalagi di konsumsi ketika berbuka saat lambung masih kosong.


Itulah beberapa tips sehat hidangan berbuka, terahir satu tips pamungkas dari saya tentang hidangan berbuka puasa, apapun makanannya asal jangan terlalu berlebihan insyaallah berkah dan sehat.

Sekian Wassalamualaikum warohmatullah Wa Barokaatuhu





Semut Dan Roda Pedati

Suatu ketika, sekelompok semut sedang berjalan menuju roda pedati yang ada di depan. Seekor semut berseru “Hai teman-teman, bagaimana kalau kita menaiki roda pedati itu?” Lalu semut yang lainnya berkata “Jangan!! Nanti kita akan terbawa dan jika kita naiki,kita akan celaka”. Lalu semut yang pertama tetap saja menaiki roda pedati itu.

Setelah semut itu menaiki roda pedatinya, tiba-tiba roda pedati itu berjalan. Entah kemana pedatinya akan membawa semut itu. Pada saat semut itu beranjak ke atas, semut itu berseru kepada kelompok semut yang lainnya “Hahaha..kalian payah. Aku sudah berada di roda pedati. Dan aku akan berada diatas nantinya”. Dengan kesombongan dirinya, semut itu selalu mengejek teman-temannya yang ada di bawahnya.
Semakin lama roda itu berputar ke atas. Setelah semut itu berada diatas, tiba-tiba rodanya berhenti. Semut itu semakin merasa bahwa dia itu menjadi pemimpin dari semut lain. Dan semakin sombong semut itu. Dan berkata “Aku sekarang sudah ada diatas. Aku menjadi orang yang hebat. Kalian semua payah”.

Karena terlena dengan keberadaannya di atas roda pedati yang paling tinggi. Semut itu tidak berhati-hati. Lalu, tiba-tiba roda pedati itu mulai bergerak lagi. Semut itu tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Dan semut itu langsung terjatuh ke bawah. Lalu terlindas oleh roda pedati itu.

Begitu pula dengan kehidupan kita. Hidup kita seperti semut-semut itu. Banyak dari kita yang dari awal merangkak naik menjadi seorang yang sukses. Tapi tiba-tiba karena terlena dengan kesuksesannya, kita menjadi seorang yang tidak tanggap terhadap hambatan yang kita hadapi. Seperti semut yang jatuh dari roda pedati. Seperti itulah hidup kita apabila terlalu sombong, angkuh. Apabila tidak berhati-hati. “Jurang” lah yang akan kita hadapi..

Kaisar dan Penunggang Kuda

Ada seorang Kaisar yg mengatakan kepada penunggang kudanya yg setia mengabdi, apabila ia bs mengendarai kudanya & menjangkau wilayah sebanyak yg ia mampu, maka sang Kaisar akan memberikan wilayah sebanyak yg ia jangkau.

Tentu saja, sang penunggang kuda segera melompat naik ke atas kudanya & secepat mungkin pergi melakukannya.

Dia trs memacu & memacu,

mencambuk kudanya.
Ketika ia merasa lapar atau lelah, dia tidak berhenti karena dia sangat ingin memperoleh wilayah sebanyak mungkin.

Pada akhirnya, saat ia telah menjangkau wilayah yg cukup besar, ia kelelahan & sekarat.

Sang penunggang kuda lalu bertanya kepada dirinya sendiri, “Mengapa aku memaksa diriku begitu keras utk menjangkau begitu banyak?

Sekarang aku sekarat & aku hanya memerlukan sebidang tanah yg sangat kecil utk menguburkan diriku sendiri.”

PESAN MORAL,

Kisah di atas sama dgn perjalanan hidup kita.

Tiap hari kita memaksa diri dgn keras u/ mengumpulkan uang, kekuasaan atau menjadi tenar (money, power or fame).

Kita mengabaikan kesehatan, waktu bersama keluarga, sahabat, lingkungan sekitar & hobi yg kita sukai.

Saat kita melihat ke belakang, kita akan menyadari bahwa sebenarnya kita tak membutuhkan sebanyak itu, namun kita tak bisa mengembalikan waktu yg terlewatkan.

Hidup ini bukan hanya bekerja menghasilkan uang, mendapatkan kekuasaan atau ketenaran.

Bekerja diperlukan u/ bertahan hidup dan agar dpt menikmati keindahan & kebahagiaan dlm kehidupan, juga agar kita bisa menjadi dan membagi berkat dgn org lain.

Hidup adalah keseimbangan antara bekerja & bermain, utk keluarga, sahabat & waktu pribadi. Dan yg terpenting adlh memiliki hubungan pribadi dg Tuhan Allah kt.

Kita hrs memutuskan bagaimana caranya menyeimbangkan hidup!!

“Tentukan & Atur Prioritas Hidup Kita dg bijaksana

Belajar Sepanjang Usia

Lu Pingkung adalah seorang raja, dia adalah seorang raja yang pintar dan adil. Ketika dia berusia 70 tahun, dia masih berkeinginan belajar lebih banyak lagi, untuk menambah pengetahuannya.

Lu Pingkung merasa pengetahuan yang dimilikinya masih sangat minim. Tetapi seorang yang berumur 70 tahun ingin belajar lagi, kesulitannya semakin banyak, Lu Pingkung merasa tidak percaya diri, dia lalu pergi meminta nasehat kepada seorang menterinya yang pintar.

Menterinya ini adalah seorang tua yang buta, tetapi dia adalah seorang cendekiawan, walaupun matanya buta, tetapi hati sanubarinya sangat terang.
Lu Pingkung bertanya kepada menterinya ini, ”Coba engkau lihat, saya sudah berumur 70 tahun, sudah cukup tua, tetapi saya masih sangat ingin belajar lebih banyak ilmu, supaya dapat menambah lebih banyak pengetahuan, tetapi selalu merasa kurang percaya diri, selalu merasa sudah terlambat?”

Menteri ini menjawab, ”Paduka merasa terlambat? Lalu kenapa tidak menyalakan lilin?”

Lu Pingkung tidak mengerti maksud dari menteri ini, lalu berkata, ”Saya berbicara serius denganmu, kenapa engkau bercanda? Mana ada seorang menteri yang mempermainkan rajanya?”

Mendengar perkataan rajanya, menteri ini merasa gembira lalu berkata, ”Paduka, engkau salah paham, saya adalah seorang menteri tua yang buta, mana berani mempermainkan Paduka? Mengenai hal belajar lagi saya juga berkata serius kepada Paduka.”

Lu Pingkung dengan bingung berkata, ”Saya tidak mengerti apa maksudmu?”

Menteri berkata, ”Menurut yang saya pelajari, ketika manusia pada masa kecil mempunyai keinginan belajar, bagaikan mendapat sinar mentari pagi yang sangat lembut, sinar mentari makin lama makin terang, waktu bersinarnya juga sangat panjang.

Ketika manusia pada masa remaja mempunyai keinginan untuk belajar, bagaikan mendapat sinar mentari di siang hari, walaupun sinar mentari di siang hari sudah menyinari setengah hari, tetapi sinarnya sangat terik, waktunya bersinar juga masih panjang.

Sedangkan manusia pada masa tuanya mempunyai keinginan untuk belajar, walaupun matahari sudah tenggelam, tidak ada sinar terang lagi, tetapi masih bisa meminjam cahaya lilin untuk menerangi, walaupun cahaya lilin tidak begitu terang, tetapi dengan sedikit cahaya ini lebih bagus daripada meraba-raba ditempat yang gelap.

Lu Pingkung segera tersadarkan, dengan gembira dia berkata, ”Perkataanmu sangat benar, Memang harus demikian! Sekarang saya merasa percaya diri lagi.”

Jika tidak ingin belajar, walaupun membuka mata dengan lebar disiang bolong, sepasang mata ini akan kehilangan, sangat gelap; Dengan terus belajar, tidak peduli muda maupun tua, lebih banyak pengetahuan sanubari akan semakin terang, dengan demikian dapat dengan tidak membabi buta mengambil keputusan dalam menghadapi masalah sehingga hidup ini tidak menjadi sia-sia.

Bekerja Keras Tanpa Hasil

Ada seorang pemuda. Dia tertarik dengan balap sepeda. Setelah mengumpulkan uang, akhirnya dia mampu membeli sebuah sepeda balap.

Dengan senang hati, dia mencoba sepeda balap tersebut. Setelah beberapa hari mencoba, dia kecewa berat. Dia tidak bisa mengendarai sepedanya dengan kecepatan tinggi. Bagaimana pun dia mengayuh, tetap saja sepeda berjalan dengan lambat. Akhirnya dia membawa sepeda tersebut ke tempat dimana dia membelinya.

“Pak, Anda menipu saya! Katanya ini sepeda balap, koq larinya lambat banget. Bahkan kalah oleh sepeda biasa.” katanya sambil marah-marah kepada penjual sepeda.
“Yang benar pak? Padahal pembalap nasional saja menggunakan sepeda seperti ini. Mereka bisa cepat koq?” kata penjual sepeda, keheranan.

“Buktinya? Saya sudah sekuat tenaga mengayuh, tetap saja lambat.” katanya menaikan nada suaranya.

“Mungkin ada yang rusak pak. Boleh saya periksa?” tanya penjual sepeda tetap tenang.

Kemudian dia memeriksa sepeda. Setelah beberapa saat dia berkata:

“Tidak ada yang rusak pak, kondisinya 100% .”

“Tapi.. kenyataannya? Sepeda itu lambat! Coba saja sendiri jika tidak percaya.” kata pemuda tersebut tetap pada nada tinggi.

“Baik pak, akan kami coba.” kata penjual sepeda sambil memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mencoba sepeda tersebut.

Wussss…. setelah beberapa saat, sepeda itu melaju dengan kencangnya. Jelas saja membuat pemuda tadi bengong.

“Koq bisa yah?”, kata pemuda tadi bingung.

“Silahkan dicoba lagi. Saya mau lihat cara Anda membawa sepeda.” kata penjual sepeda sambil tersenyum lega, sebab sepedanya memang tidak apa-apa.

Pemuda tersebut mencoba mengayuh sepeda. Dia mencoba mengayuh dengan cepat dan sekuat tenaga. Memang benar, sepedanya tidak melaju dengan cepat. Usaha si pemuda mengayuh sepeda terlihat sia-sia karena sepedanya tidak juga melaju dengan cepat. Akhirnya, dengan badan penuh peluh, dia menghampiri penjual sepeda.

“Apa yang salah yah?”, katanya sambil tetap bingung.

Penjual sepeda tersenyum. Dia sudah menemukan dimana letak kesalahannya.

“Secepat apa pun Anda mengayuh, kecepatannya tidak naik dengan berarti jika Anda tetap di gigi satu.” kata penjual sepeda menjelasnya.

“Oh… jadi harus pindah gigi yah? Bagaimana caranya?”, kata pemuda tersebut sambil menahan malu. Mukanya merah padam. Jika tadi merah karena marah, sekarang merah karena malu.

***

Hikmah Cerita Motivasi Ini:
Mengapa pemuda tersebut hanya menggunakan gigi satu? Betul, karena dia menganggap sepeda itu hanya memiliki satu gigi. Bagaimana pun dia bekerja keras, dia tetap saja menyia-nyiakan potensi sepeda itu sebenarnya.

Begitu juga dengan kita. Kita akan bertidak sesuai dengan anggapan kita terhadap diri kita. Jika kita menganggap bahwa potensi kita hanya sebatas apa yang sudah kita dapatkan, mungkin kita juga menyia-nyiakan potensi diri kita sebenarnya.

Life is like a ten-speed bike. Most of us have gears we never use.
~Charles Schultz

Banyak yang bertanya kepada saya, “Bagaimana kita bisa menggunakan “gigi” yang lebih tinggi?”

Caranya ialah dengan meningkatkan percaya diri. Atau.. Anda tetap bekerja keras tanpa hasil. Mudah-mudahan, cerita motivasi ini bermanfaat bagi Anda.

Selasa, 24 Juli 2012

Curhat Ramadhan

Muslim-Kid

Ramadhan, sekali lagi aku ucapkan selamat datang
Selamat datang di rumah sederhana Hatiku, yang masih sedikit berantakan, terkesan tanpa persiapan menyambut sucinya gelar di belakang namamu.

Ramadhan,,,saya yakin engkau masih sama seperti tahun tahun kemarin, masih setia membawa lembaran-lembaran kertas yang berisikan peta jalan pintas pengampunan dosa dosa , masih dengan kantong-kantong yang berisikan bunus berkah dan berbagai macam rumus dan apklikasi yang bisa meningkatkan nilai amal dan ibadah, terima kasih karna masih sempat berkunjung, terima kasih atas tuhan yang masih memberikan kesempatan untuk menjamu kedatanganmu dirumah sederhana milikku.

Aku selalu berharap dan berdoa bisa lebih baik dan lebih siap menyambut kedatanganmu tahun ini, walaupun terkadang masih saja disibukkan dengan hidangan berbuka dan santapan sahur yang harus spesial dan beragam, masih saja tidur berlebihan yang membuat manja dan telat bekerja, masih saja diberatkan dengan tradisi akhir zaman,pakaian,sarung sajadah kopiah bahkan sendal yang harus baru dan mahal, dan berbagai macam hal yang terkesan kuran perlu.

Ramadhan, aku berharap engkau bisa betah barang sebentar, walaupun terlalu banyak hal yang akan membuatmu tidak nyaman untuk tinggal, untuk menemani hatiku tunduk mengapdi, meramaikan malam malam yang biasanya sepi dengan lantunan doa doa suci, bersama mendoakan pagi yang lebih berkah, dan mengajarkan bagaimana menjadi pribadi yang lebih pandai bersabar, pribadi yang lebih lembut hatinya, lebih pemurah, pemaaf, lebih dan lebih lebih baik dari sebelumnya.

Ramadhan sekali lagi aku ucakan selamt datang

Hakim Yang Hebat

Kasus nenek curi singkong,
Kasus tahun 2011 lalu dikabupaten Prabumulih Lampung (kisah nyata),......

Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yg dituduh mencuri singkong, Nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar,.... namun manajer PT Andalas Kertas (Bakrie Grup) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.

Hakim Marzuki menghela nafas., dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, "Maafkan saya", ktnya sambil memandang nenek itu,. 'saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. Saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tidak mampu bayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU'.
Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang 1jt rupiah ke topi toganya serta berkata kepada hadirin.

"Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yang membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya, saudara Panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa."

Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi dgn mengantongi uang 3,5jt rupiah, termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT Andalas Kertas yg tersipu malu karena telah menuntutnya. Sungguh sayang kisahnya luput dari pers.

Arti Syukur, bagi Hellen Keller.

“Attitude is a little thing, but can make big differences” (Sikap adalah suatu hal kecil, tetapi dapat menciptakan perbedaan yang besar)

Helen Keller adalah wanita yang kehilangan fungsi indra pendengaran dan penglihatan sejak usia 19 bulan. Namun ketika sadar akan kondisi dirinya, ia masih selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Aku berterima kasih kepada Tuhan atas segala cacatku. Karena cacat yang kuderita, aku berhasil menemukan diriku sendiri, pekerjaanku dan Tuhanku,” kata sarjana lulusan Radcliffe College (cabang Harvard University yang dikhususkan untuk perempuan). Dengan kekuatan imannya, ia pun dapat melakukan fungsinya sebagai manusia secara optimal, yakni sebagai seorang penulis karya sastra dan guru bagi orang-orang buta dan tuli.
Arti Syukur
Sikap kita setiap saat punya peran yang sangat penting terhadap kesuksesan atau kebahagiaan kita masing-masing. Tapi sikap yang bagaimana, agar kita dapat merengkuh kesuksesan dan kebahagiaan? Tak lain adalah sikap “bersyukur” atau berterima kasih kepada Tuhan atas apapun yang kita dapatkan di dunia ini, kendati cacat seperti Helen Keller sekalipun.

Sejumlah ilmuwan dari universitas terkemuka di dunia mengungkap bahwa manusia dapat menggali potensinya secara lebih mendalam dan luas dengan sikap yang positif. Yakni dengan bersyukur. Berdasarkan hasil penelitian terhadap ribuan orang-orang yang sukses dan terpelajar, berhasil disimpulkan bahwa 85% kesuksesan dari tiap-tiap individu dipengaruhi oleh sikap positif. Sedangkan kepemilikan skill atau technical expertise hanya berperan dari sisanya yang 15%.

Sikap positif juga mempunyai peran yang lebih besar di bidang bisnis jasa maupun bisnis pemasaran jaringan. Dapat dikatakan bahwa mencapai sukses di bisnis jasa maupun bisnis pemasaran jaringan sangatlah gampang, selama dilakukan dengan sikap yang positif. Ada sebuah kata-kata bijak yang menyebutkan, “Your attitude not aptitude determine your altitude” (Sikap anda, bukan bakat atau kecerdasan, yang akan menentukan tingkat kesuksesan anda).

Sikap positif dapat terus ditingkatkan, yang tentu saja memerlukan proses. Dimulai dari pengalaman dan kesadaran serta belajar untuk berpikir positif. Karena untuk mampu bersikap positif, seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain, faktor spiritual atau kemampuan untuk bersyukur, aspirasi atau kemampuan menciptakan impian, dan kekuatan atau semangat dalam diri manusia itu sendiri, pada akhirnya akan sangat mempengaruhi sikap seseorang.

Faktor-faktor tersebut memberikan kontrol terhadap sikap seseorang dalam memilih respon terbaik atas kejadian-kejadian yang dialami. Kekuatan spiritual berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam melihat sisi positif dari setiap kejadian. Kekuatan keimanan menjadikan seseorang akan mampu mengartikan semua fenomena hidup ini sebagai pelajaran berharga, yang dapat membangkitkan nilai lebih dalam diri.

Selain itu, kekuatan spiritual juga merupakan kontrol yang sangat efisien terhadap sikap seseorang, sehingga orang itu tetap memiliki tekad yang kuat untuk berusaha dengan cara-cara yang positif tanpa kenal putus asa. Kekuatan spiritual mengarahkan sikap seseorang dan pikirannya kepada hal-hal yang positif, tidak dihantui oleh rasa tidak percaya diri, malas, dan sikap negatif lainnya. Sikap ini juga dipengaruhi impian. Seseorang yang selalu dapat memperbarui impian akan cenderung bersikap berani, rajin, percaya diri atau bersikap lebih positif.

Impian yang besar akan menjadikan seseorang berusaha mengadaptasikan sikap mereka menjadi penuh tenggang rasa, jujur, hormat, tegas, proaktif, berjiwa besar, dan lain sebagainya. Orang yang mempunyai impian akan selalu dapat mengendalikan sikap dengan pikirannya. Oleh sebab itu, letakkan satu standar yang lebih tinggi, sehingga potensi diri kita dapat ditingkatkan.

William Faulkner, seorang novelis peraih hadiah nobel, mengatakan, “Impikan dan bidiklah selalu lebih tinggi daripada yang anda sanggupi. Janganlah hanya bercita-cita lebih baik daripada pendahulu atau sesama anda. Cobalah menjadi lebih baik daripada diri sendiri.” Artinya, kita senantiasa memerlukan impian sebagai kontrol terhadap sikap dan mencapai kemajuan hidup yang berarti.

Selain impian, ada satu hal yang penting disini yaitu antusiasme. Kata itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu en Theos, artinya “Tuhan bersamamu” (Saat kita sedang bersemangat, pada saat itulah Tuhan senantiasa mendampingi kita). Dengan semangat itulah manusia menciptakan impian yang lebih besar, berusaha memperoleh kemajuan-kemajuan serta mencapai sukses. Elbert Hubbart pun menegaskan, “Nothing great has ever been accomplished without enthusiasm” (Tidak ada satupun kemajuan menakjubkan yang pernah diraih tanpa antusiasme). Semangat dapat terus ditingkatkan dengan mengisi setiap detik waktu kita dengan kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif. Kebiasaan-kebiasaan positif itu diantaranya mendengar, membaca, berbicara dan bergaul dengan orang yang positif.

Jika seseorang dapat mempertahankan dan meningkatkan semangat hidup dalam dirinya, maka sikapnya menjadi lebih terarah hingga dapat menikmati hal-hal yang benar-benar menakjubkan di dunia ini. Sikap yang benar-benar didasari oleh faktor-faktor spiritual, impian, dan antusiasme yang kuat pada kenyataannya selalu positif. Sikap positif itu sendiri sangat mempengaruhi seseorang untuk dapat mengekplorasi seluruh potensi diri dan meraih kesuksesan maupun kebahagiaan. Sikap ternyata merupakan hal yang terpenting bagi kemajuan atau kebahagiaan kita saat ini dan di masa-masa yang akan datang...

Arti Kesetiaan...


Kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang saya dapat dari millis sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV).
Semoga kita dapat mengambil pelajaran.


Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia. Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali. Silahkan baca dan dihayati.




Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.


Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.


Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.


Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas waktu maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.


Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.


Pada suatu hari...ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.


Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak....... . bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu".
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2 "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".


Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya.."Anak2ku ............ Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah..... . tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian..
Sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan apapun.


Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak
yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.."
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno. Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno....dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..


Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru. Disitulah Pak Suyatno bercerita.." Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama... dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya.
Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"


"Hidup adalah Perjuangan tanpa henti-henti ... tidak usah kau tangisi hari kemarin"