Minggu, 29 Juli 2012

Hukum Berjabat Tangan dan Keutamaannya

Perihal-Berjabat-tangan-dan-Keutamaannya

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum Warohmatullah Wa Barokaatuhu

Berikut adalah beberapa perihal tentang berjabat tangan dan keutamaannya yang saka kutip dari kitab AL-ADZKAR karangan imam An-Nawawi semoga bisa bermanfaat bagi kita semua...aamiin

AL-ADZKAR Cabang cabang salam -  Berjabat Tangan
Ketahuilah, berjabat tangan ketika berjumpa adalah amalah sunnah yang telah disepakati.
Diriwayatkan dalah sahih Bukhari, bahwa Abu Qatadah berkata : " Kutanyakan kepada Anas ra..Apakah para sahabat Nabi saw. dulunya saling berjabat tangan? Ia menjawab : 'Ya' "

Diriwayatkan dalah sahih Bukhari dan Muslim, tentang hadis Kaab bin Malik ra. pada kisah tobatnya. Ia berkata : " Maka Talhah bin Ubaidillah ra. bergegas menyongsong aku, sehingga ia berjabat tangan denganku dan memberi selamat kepadaku"

Dengan Isnad sahih Abu daud meriwayatkan dari Anas ra. yang berkata : Ketika orang Yaman datang, Tasulullah saw. berkata kepada mereka : 'Telah datang kepada mu orang Yaman dan mereka adalah yang pertama kali berjabat tangan.'

Tentang Keutamaan berjabat tangan

Diriwayatkan dalam Sunan Abu Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majjah, dari Al-Barro'bin Azibra., bahwa Rasulullah saw. bersabda, yang artinya
"Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu saling bersalaman, melainkan diampuni disa keduanya sebelum mereka berpisah"

Melaui Anas ra., Ibnu Suni meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda yang artinya
" Tidaklah dua orang hamba saling mencintai di jalan Allah, kemudian keduanya bertemu dan berjabat tangan dan mengucapkan shalawat ke pada Nabi saw., niscaya diampuni dosa keduanya sebelum berpisah, baik dosa yang terdahulu maupun yang kemudian. "

Kebiasaan Berjabat Tangan Sesudah Shalat
Dalah kitab ini dikatakan : Berjabat tangan dianjurkan pada setiap pertemuan. Adapun berjabat tangan yang biasa dilakukan orang-orang sesudah shalat Subuh dan Ashar, maka tidak ada dasarnya dalah syara'. Akan tetapi di bolehkan, karena asal mushafahah (berjabat tangan) adalah sunnah.

Dalam kitabnya, Al-Qawaid, Imam Abu Muhammad Abdus Salam ra. menyebutkan bahwa bid'ah itu ada Lima Macam : Wajib, haram, makruh, sunnah dan mubah. Ia berkata : diantara bid'ah yang mubah adalah berjabat tangan sesudah shalat subuh dan ashar.

Membungkukkan Badan Ketika Berjabat Tangan
Tidaklah disukai membungkukkan badan dalam setiap keadaan. Dalil atas hal ini adakah hadis Anas yang telah dikemukakan yaitu perkataan : ' Apakah ia harus membungkuk kepadanya?' Rasulullah menjawab :' Tidak '

Itu adalah adalah hadis hasan sebagaimana telah disebutkan dan tidak ada penentangnya. Maka, tidak ada jalan untuk melanggarnya. Janganlah terpedaya orang yang melakukannya, walaupun mereka dianggap orang berilmu atau orang baik dan mempunyai sifat-sifat utama. Mengambil teladan kehidupan hanyalah dari rasulullah.

Memberi Hormat dengan Berdiri
Ketika orang yang memiliki keutamaan datang, dianjurkan untuk memberi hormat dengan berdiri. Berdiri ini dilakukan untuk kebaikan dan penghormatan. Amalah ini dilakukan oelh ulama salaf (terdahulu) dan khalaf (yang kemudian).

Sangat dianjurkan bagi kita untuk berziarah dan menghormati orang-orang saleh, saudara-saudara, tetangga-tetangga dan teman-teman serta kerabat. Juga berbuat baik dan menyambung hubungan dengan mereka. Pelaksanaan disesuakan menurut cara dan waktu yang disenangi mereka.

Ada beberapa hadis dalam bab ini yang saya tidak tuliskan disini, karna akan terlalu panjang, tapi saya berharap semoga tulisan yang saya rangkum ini tidak mengurangi makna pada bab "Cabang cabang salam -  Berjabat Tangan" dalam kitab AL-ADZKAR.

Wassalamualaikum Warohmatullah Wa Barokaatuhu

0 komentar:

Posting Komentar