Senin, 25 Februari 2013

Kenangan di Pelatihan Jurnalistik MT Batch-3

Mentari pagi masih malu-malu memancarkan sinarnya, tapi ia sudah mulai membangunkan manusia yang rindu akan suaranya.

Sekedar untuk menyapa manusia yang masih terlelap. Namun hari itu saya merasa sangat senang sekali. Ada apa gerangan..?

Selama dua hari, sejak Rabu, 20 Februari 2013 hingga Kamis, 21 Februari 2013, saya diminta dari lembaga (PKPU) untuk dapat berbagai ilmu jurnalistik dan fotografi kepada 17 orang peserta Manajemen Training (MT) Batch-3 ISET-PKPU di PKPU Kantor Kas Bekasi, Jalan KH Noer Ali, Ruko Bumi Satria Kencana Blok A/5 Kalimalang, Bekasi Barat.

Atas prakarsa Kepala Divisi ISET (Indonesia Social Enterpreneur Training) PKPU, Ahmad Firdaus MA, saya diundang untuk mengisi pelatihan Jurnalistik yang dikhususkan untuk menulis berita sebagai tindaklanjut untuk program pemimpin. Acara berlangsung sehari, mulai jam 09.00 sampai dengan jam 17.00 WIB.

Acara pelatihan berlangsung santai. Peserta duduk di kursi yang telah disediakan. Sementara saya berdiri, untuk memberikan materi-materi seputar penulisan berita. Di awal memberikan materi, saya menegaskan pentingnya tradisi menulis dalam kehidupan seseorang. Bisa lewat notes book, blog, catatan pribadi dan lainnya.

“Ada banyak manfaat dahsyat menulis yang akan dirasakan oleh seorang penulis”. Demikian saya katakan kepada para peserta yang rata-rata berusian 20 tahun keatas. Dengan menulis, seseorang akan memperoleh kepuasan batin yang seringkali jauh lebih berharga nilainya dibanding dengan ‘segepok’ uang.

Dengan menulis juga akan meningkatkan kredibilitas. Dari kita yang bukan siapa-siapa, bisa menjadi siapa-siapa. Kalau ia seorang guru, ia adalah guru yang disegani dan diperhitungkan. Jika ia seorang pekerja, maka jadi pekerja yang disenangi.

Namun, perjalanan menjadi seorang penulis yang handal (apalagi jadi reporter yang sukses), membutuhkan proses yang seringkali terjal dan berliku. Ada proses jatuh-bangun, yang menuntut kesabaran dan mental yang tangguh dan pantang menyerah.

Menulis, awalnya terasa sangat sulit. Merasa punya ide, tapi sulit menuangkannya ke dalam sebuah tulisan. Ketika bisa dituangkan dalam bentuk tulisan, kalimatnya kacau, melompat-lombat, baru dapat satu alinea kadang sudah mentok, tidak tahu kalimat selanjutnya, dan lainnya.

Beberapa materi tentang seluk beluk media dan isi media, meliputi jenis-jenis tulisan yang ada di dalamnya. Ada berita, feature, artikel opini, resensi, tajuk rencana, dan lain sebagainya. Namun, karena waktu yang terbatas, saya hanya menyampaikan teknis penulisan berita, dengan unsur 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why plus How).

Saat sesi praktik, adalah saat-saat yang cukup “menegangkan”. Pas saya kasih beberapa contoh materi yang ada di slide, blog, website berita dan lainnya, mereka begitu yakin, kayaknya menulis itu gampang. Mudah banget. Tapi, ternyata saat praktik dilakukna, sulit juga ya.

Saat saya memotivasi mereka, jika tulisannya mereka memenuhi unsur 5W + 1H akan ditampilkan di website lembaga. Saya masukan hanya dua tulisan. Namun, itu menjadi pengalaman yang berharga bagi mereka. Saya pun berharap, pelatihan ini menjadi titik tolak mereka untuk mau berkarya, berkarya, dan terus berkarya. Menulis apa yang ingin diceritakan, sesuatu banget.

Hasil keseluruhan, ternyata teman-teman peserta MT Batch-3 memiliki kemampuan yang cukup untuk membuat sebuah berita. Dan mereka cukup mengerti rupanya. Beruntunglah jika seperti itu. Tinggal sekarang bagaimana mengembangkan bakat mereka untuk selalu terus menerus dan membiasakan mereka mengerjakan hal-hal yang mereka sukai, lalu dituangkan dalam bentuk suatu berita.

Jam menunjukkan pukul lima sore lewat, acara “terpaksa” selesai atau diselesaikan, walau ada materi diskusi yang belum tersampaikan secara mendalam. Saya pun berharap kepada para peserta MT Batch-3, apa yang saya sampaikan hari ini menginspirasi dan memotivasi mereka. Sungguh, hari itu ada banyak sekali kenangan yang di dapat di pelatihan Jurnalistik…sungguh menginspirasi penuh cinta.

Selamat berkarya...untuk Ade Putri, Afrizal, Nurdin, Rasyid, Aldi, Razhi, Azzura, Destie, Dian, Fikri, Junaidi, Lidya, Mutia, Widia, Rini, Shina dan Tasrif




0 komentar:

Posting Komentar