Hari Minggu tanggal 17 Maret 2013, bertempat di rumah seorang pengusaha di daerah RW 07 Bintaro Jakarta Selatan, saya berkesempatan hadir mengisi pada acara pengajian arisan bulanan keluarga As-Sakinah yang terdiri dari 12 keluarga beserta anak-anak mereka.
Pengajian arisan keluarga As-Sakinah ini dibentuk sejak 2006 akhir dan mulai berjalan efektif sejak awal 2007 dengan diikuti oleh 12 keluarga dan juga anak-anaknya.
Kegiatan pengajian hari itu, diawali dengan dzikir dan pembacaan surat Yasin juga mengagungkan kebesaran Ilahi yang dikumandangkan secara bersama oleh ibu-ibu seluruh yang hadir, membuat suasana menjadi hikmad.
Saya diundang untuk memberikan ceramah dalam pengajian arisan keluarga As-Sakinah tersebut, mengungkapkan ada beberapa sifat manusia yang terkadang mengingkari kata hatinya.
Jika terlanjur melihat orang dengan jelek, terlanjur benci, maka apapun yang dia perbuat tetap saja salah dimatanya, karena dalam hati hanya kebencian, dan tidak melihat hal yang obyektif.
Tetapi jika terlanjur kita cinta (dalam hal yang positif atau selalu berfikir positif) maka apapun yang dia perbuat meskipun itu salah, kita menganggap suatu hal yang positif karena selalu mengganggap dan berfikir positif bukan negatif.
Ucapkanlah terimakasih yang tulus kepada seseorang yang telah berbuat baik kepada kita, sekalipun dia orang yang sangat dibenci.
Allah SWT melarang orang-orang beriman untuk saling menghina dan mengolok-olok orang lain, karena bisa jadi orang yang dihina atau diolok-olok lebih baik dan lebih mulia dibanding dengan orang yang menghina dan mengolok-olok.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan janganlah pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al Hujurat: 11)
“Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya.”(HR. Al-Bukhari). Kita semua memohon kepada Allah SWT agar lisan kita terjaga dari perkataan yang dikategorikan oleh-Nya sebagai bentuk penghinaan kepada saudara seiman kita. Wallahua’lam
0 komentar:
Posting Komentar