Perjalanan jamaah umroh rombongan kawan saya, Nana Sudiana (ketua Rombongan), Romdlon Hidayat, Suripta, Deddy Fenalosa, Haryono dan Mohammad Yusuf dari Madinah ke Makkah memang cukup melelahkan.
Namun rasa lelah tersebut hilang karena niat dan semangat yang mereka jalankan, mampu menghilangkan semua itu. Rombongan kawan saya ini sudah rindu untuk beribadah di depan Ka'bah atau Masjidil Haram.
Setelah rombongan tiba, istirahat sebentar di hotel tempat menginap, sekaligus memasukan koper kedalam kamar, sekitar pukul 23.00 waktu Mekkah, (19/3/2013) rombongan bergerak ke Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh.
Setibanya di dalam Masjid Haram, rombongan langsung melaksanakan ibadah Thawaf, Sa'I dan Tahallul. Alhamdulilah rombongan PKPU baru saja selesai melakukan thawaf, sa’i di Masjidil Haram, kata Nana Sudiana sambil mengirimkan foto setelah melaksanakan ibadah umroh bersama rombongan, dinihari waktu Mekkah. (foto dari kiri-kanan: M Yusuf, Deddy Fenalosa, Haryono, Suripta, Nana Sudiana dan Romdlon Hidayat)
Ibadah umroh maupun ibadah haji, keduanya ini disebutnya ibadah fisik. Karena totalitas semua rangkaian ibadah ini dibutuhkan fisik yang sehat dan kuat. Fisik juga harus dijaga dengan beristirahat, jangan merasa fisik kuat terus istirahat tidak diperhatikan.
Nana Sudiana bersama yang lainnya merasa bahagia bisa melaksanakan ibadah umroh, apalagi dapat menyaksikan Ka’bah secara langsung. Jaraknya hanya beberapa meter saja di depan mata. Alhamdulillah, Allahu Akbar, kata Nana Sudiana.
Subhanallah. Mungkin itu yang akan terucap dan keluar dari bibir kita saat menyaksikan langsung Ka’bah. Apalagi begitu melihat Ka’bah yang terletak di tengah-tengah mesjid. Mata langsung berkaca-kaca. Semakin dekat semakin takjub melihat keajaiban Masjidil Haram ini, selain nilai sejarah dan ibadahnya, juga nilai seni bangunannya.
Subhanallah, Masya Allah, Allahu Akbar…pastinya rombongan jamaah ibadah umroh akan terkagum beberapa saat melihat Ka’bah persis di depan mata. Berdiri kokoh bersama Hajar Aswad sejak ribuan tahun lalu. Selalu dirindukan, didatangi, dan dikelilingi oleh orang-orang dari seluruh penjuru dunia mengharap ampunan dan keridhoan-Nya.
“Labaik allahumma labaik, labaik laa syarikalak, innal hamda, wani’mata laka wal mulk, la syarikalak”. Semoga Allah SWT memperkenankan aku kembali melihat dan beribadah di depan Ka’bah.
0 komentar:
Posting Komentar