Selasa, 01 Januari 2013

Menikah, menyatukan visi untuk keluarga

Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui". (QS An Nur: 32)

Menikah adalah wujud kasih sayang dari Allah SWT. Dengan menikah ada banyak hikmah dan manfaat yang akan kita dapatkan. Pernikahan mendatangkan ketentraman di hati kita agar terwujud rasa cinta dan kasih sayang sebagai modal untuk kehidupan berkeluarga. Cinta kasih sayang yang benar dan suci yang dibangun atas dasar pernikahan.

Dengan menikah seseorang akan semakin besar rasa tanggungjawabnya. Peluang rejeki akan semakin bertambah. Manakala seorang muslim menikah, maka peluang godaan syetan semakin berkurang. Syetan itu bersama orang yang sendirian. Setan itu senang kepada yang bersendirian, namun dia akan menjauh ketika berdua.

Manakala pernikahan disempurnakan dengan takwa maka akan terjadi saling nasehat menasehati dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang. Memang, tidak otomatis orang yang menikah secara islami dapat merasakan hikmah dan manfaat seperti di atas.

Bisa jadi mereka hanya sempat menikmati bulan madu saja, dan bulan-bulan lainnya setelahnya jadi empedu. Karena tata cara yang sesuai dengan syariat Islam hanya digunakan ketika menikah saja, selebihnya ketika menjalankan roda rumahtangga tak memiliki pedoman apalagi menghidupkan budaya Islami di tengah keluarga.

Oleh karena itu, hendaknya perlakukan pasangan dengan cara yang terbaik. Hal itu bukan hanya merupakan kewajiban suami pada istri tapi juga kewajiban istri pada suami. Bukan saja kita perlakukan dengan cara yang baik tapi lakukanlah terus menerus dengan cara yang terbaik.

Dan seorang muslim yang melangsungkan pernikahan, berarti 50 persen agamanya sudah terpenuhi. Agar lengkap bekalilah dengan ketakwaan. Menikah artinya bersatu, dan lawannya thalaq artinya bercerai.

Karena hakikatnya menikah adalah menyatukan visi untuk keluarga yang bertakwa. Satukan visi, langkah untuk meraih kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Harus bekerjasama dan sama-sama kerja. Bukan sama-sama suka ngerjain. Bekerja sama untuk memperbesar aset keluarga agar semakin meningkatkan keshalihan.

Banyak berdoa, meminta kepada Allah SWT. Karena atas izin Allah SWT dua hati berpadu menjadi satu, ikatan yang kokoh dijalin sehingga rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah mewujud menjadi jiwa keluarga secara bersama. Anda yang sudah siap menikah, jangan menunggu waktu, berdoa kepada Allah SWT, lalu laksanakan pernikahan untuk membangun keluarga idaman. Wallahua’lam


0 komentar:

Posting Komentar