Senin, 28 Januari 2013

Serunya Naik Banana Boat di Pantai Anyer

Ini pengalaman liburan mengesankan yang sudah cukup lama. Rekreasi dan relaksasi kegiatan dengan berwisata liburan ke Pantai Anyer sekaligus menginap di Hotel Marbella.

Hari Sabtu, tanggal 18 April 2009 saya bersama teman-teman kelompok pengajian berlibur ke Pantai Anyer, Banten.

Sabtu sore, kami bersebelas orang janjian di Jl Kemuning, Bintaro, Jakarta Selatan. Berhubung rumah saya di Bekasi dan rombongan berangkat pukul 15.30 WIB jadi saya ke tempat janjian membawa motor yang nantinya saya titipkan di rumah Jl Kemuning, yang berada di Bintaro, Jakarta Selatan

Setelah kami (saya, Yamin, Dwi, Tono, Winarto, Heru, Rozak, Nurrokhim, Iman, Ali, dan Syamsul) berkumpul semua berangkatlah kami menuju Anyer lewat Tol Tangerang. Sesampainya di Anyer pada pukul 18.35 WIB kami menurunkan semua barang-barang dan langsung menuju kamar hotel yang sudah di pesan tersebut sambil menikmati di pinggir pantai.

Setelah menikmati indahnya malam di Anyer dengan jalan-jalan hingga larut malam melewati karang bolong dan ujung pantai Anyer dan kembali ke hotel malam dinihari.

Esok harinya, Minggu 19 April 2009, beberapa tikar kecil yang kami bawa tidak berguna karena di pantai belakang hotel Marbella ada penyewaan pondok untuk berteduh berupa bale-bale yang disewa sudah plus dengan alas tikarnya.

Selain saya dan sepuluh kawan dari Pesanggrahan, bergabung juga pak Triwisaksana atau yang akrab dipanggil Bang Sani dan beberapa kawan lainnya. Ibu-ibu juga ada. Tak sabar karena ombak pantai yang sudah gulung-menggulung.

Saya dan beberapa teman pun langsung meluncur ke pantai, menyentuh, dan bahkan nyemplung dengan kedalam air laut. Menyewa ban, dan juga papan seluncur.

Selanjutnya, yang tak terlewatkan oleh kami adalah bermain ‘Banana Boat’. Setelah nego harga dengan orang-orang yang menyewakan banana boat akhirnya disepakati sekali main (3 putaran) Rp100.000-150.000,-

Seorang kawan yang tidak bisa berenang awalnya ragu untuk ikut, tapi karena penasaran akhirnya ikut mencobanya dan memberanikan diri ikut main banana boat bersama kami.

Jadilah kawan saya Haji Nurrokhim duduk paling depan, Zulfikar di posisi kedua, Dwi Heryanto, Saya, dan Triwisaksana (Bang Sani) naik banana boat.

Kepada nakhoda banana boat, kami minta request di jatuhkan di pinggir jangan di tengah laut. Saat banana boat dijatuhkan, alhasil kami semua banyak air yang masuk ke hidung dan kuping. Rasanya asin, dan saya sendiri merasakan seperti akan tenggelam.

Ternyata abang banana boatnya menjatuhkan kami di dekat pinggiran pantainya saja, untung nggak di tengah pantai bisa-bisa pingsan aku di sana. Sampai di daratan aku langsung mencari air minum untuk menghilangkan pengeng di telinga karena kemasukan air laut yang asin.

Ternyata seru juga main banana boat. Dan yang paling seru adalah saat dijatuhkan dari banana boat. Sayangnya nggak ada yang mengabadikan momen saat dijatuhkan dari banana boat.

Karena matahari sudah berada diatas kepala dan cukup menyengat, ditambah perut yang juga sudah keroncongan, kami pun berteduh dan makan siang dengan masakan mi ayam, bakso dan lainnya plus kelapa muda sesuai selera.

Sehabis makan, ombak pun terlihat memanggil-manggil saya untuk nyemplung lagi, hehehe. Acara bebas lagi deh. Saya sendiri diajari Bang Sani untuk berselancar dengan selacat kecil untuk mencoba ke tengah laut. Dan ternyata asik juga meski kadang air laut masuk ke telinga.

Waktu menunjukkan pukul 11.30 WIB saatnya bersih-bersih di kolam renang. Saya dan beberapa kawan ikut masuk ke kolam renang untuk bersih-bersih badan. Sebelum terjun ke kolam renang rambut kami di bilas di pancuran dekat kolam renang karena rambut penuh dengan butiran-butiran pasir.

Selanjutnya bilas sekaligus mandi tambahan di kamar mandi yang telah tersedia. Setelah bersih dan wangi. Sebelum pulang ke Jakarta, kami pun masih sempat berfoto-foto bersama. Akhirnya jam 3 sore kami sudah meluncur kembali ke Jakarta sampai adzan maghrib terdengar. Dan, saya sampai kembali di Bekasi sekitar pukul 20.00 WIB. Perjalanan yang cukup melelahkan namun seru juga, mengasyikkan.


Kiri-Kanan (Tsabit, Bang Zul, Dwi, Cepy, Bang Sani & Haji Nurrokhim)


0 komentar:

Posting Komentar