Senin, 28 Januari 2013

TABUNG PEDULI, Sedekah untuk Sahabat

Pendidikan berkualitas tidak hanya milik orang yang memiliki kemampuan sosial saja, namun diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Termasuk mereka yang belum punya kesempatan menikmati pendidikan secara baik. Karena masalah pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Pendidikan berkualitas akan mampu mengubah masa depan seseorang maupun nasib bangsa Indonesia.

Dan tanggung jawab memajukan pendidikan, tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan pihak sekolah saja. Namun dari iru, orang tua dan siswa juga berperan penting serta bersinergi merealisasikan target pendidikan sebagai salah satu dari delapan agenda Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) di Indonesia.

Membiasakan Siswa Menabung dan Bersedekah

Dan sejak dini anak harus dibiasakan untuk peka terhadap sesama. Menabung dan bersedekah merupakan sikap yang harus ditanamkan pada anak usia sekolah. Karena masa sekolah terutama usia Taman Kanan-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) adalah masa yang paling tepat untuk menamakan nilai-nilai positif pada anak.

Anak di usia tersebut dapat ditumbuhkan rasa tanggung jawab pada pendidikan, caranya dengan menyisihkan sebagian rezeki sebagai bentuk solidaritas terhadap temannya yang kurang mampu dan beruntung.

Partisipasi yang dapat diberikan sebagai bentuk solidaritas kepedulian kepada temannya yang kurang mampu dan beruntung dapat berupa perhatian, keterlibatan dan bantuan material dalam bentuk Tabung Peduli ‘Sedekah untuk Sahabat’, seperti yang digagas dan direalisasikan oleh Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU.

Tabung peduli dapat menghimpun dana infak dan sedekah dari siswa siswi sekolah serta masyarakat yang diperuntukkan bagi pendidikan. Gagasan diluncurkannya program Tabung Peduli PKPU pada tahun 2007 dilatarbelakangi oleh upaya mewujudkan Pendidikan yang merata untuk semua. Hingga tahun 2012 berakhir, total donasi "TABUNG PEDULI, Sedekah untuk Sahabat" telah mencapai angka Rp.6,036,247,825,-

PKPU terus berupaya dalam membantu menyelamatkan dunia pendidikan anak-anak dan dhuafa dengan mensinergikan potensi dan kemampuan semua pihak agar solusi masalah-masalah sosial dapat berjalan lebih efektif. Salah satunya melalui Tabung Peduli, ‘Sedekah untuk Sahabat’ menjadi nilai solutif buat mereka.

Tabung Peduli, merupakan sarana yang sangat pas untuk melatih kepedulian terhadap sesama pada anak-anak sedini mungkin. Tujuan dari Tabung Peduli adalah membangun kerjasama sinergis antara PKPU dengan sekolah sebagai institusi pendidikan yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Dengan memberikan 1 (satu) tabung peduli (celengan) kepada setiap anak didik ini dalam rangka mengimplementasikan pendidikan karakter. Aktifitas yang sederhana namun penuh makna, setiap anak yang mendapatkan tabung peduli diminta untuk menyisihkan sedikit uang jajan untuk berbagi bersama.

Dengan adanya Tabung Peduli, selain banyak sekolah yang dibedah, puluhan anak mendapatkan beasiswa, paket sekolah dan ribuan anak dapat mengakses bacaan buku yang baik dan bermutu, tetapi juga mengimplementasikan pendidikan berkarakter bagi anak didik.

Dana yang terkumpul dari hasil tabung peduli siswa tersebut nantinya dapat akan dimanfaatkan sesuai dengan kesepakatan PKPU dan sekolah yang bersangkutan. Dana tersebut dapat dimanfaatkan sebagai dana pendidikan untuk membantu sesama, subsisi silang bagi anak yatim dan anak kurang mampu baik di sekolah tersebut maupun di sekolah lainnya.

Bisa juga jika sekolah yang bersangkutan membutuhkan fasilitas fisik maupun pelatihan SDM guru, dan program pendidikan lainnya. Untuk menggerakkan program sedekah untuk sahabat ini, PKPU berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat dalam merealisasikan program tersebut.

Total donasi yang terhimpun dari TABUNG PEDULI
sejak 2007-2012 sebesar Rp.6,036,247,825

Kontak PKPU
Telp. 021-87780015 atau 021-70607578
email: welcome@pkpu.or.id
Ade Lukmanul Hakim 085881122964, 021-26283370



Aisyah, siswi di SDIT Avicenna Bekasi


Suasana pembukaan dan penghitungan Tabung Peduli di SDIT Avicena Bekasi


0 komentar:

Posting Komentar