Jumat, 04 Januari 2013

Pengajian Perdana di Tahun 2013: Refleksi Syukur

Alhamdulillah, pengajian tiap hari Sabtu berjalan dengan baik. Pengajian perdana khusus bapak-bapak di awal tahun 2013 ini berjalan sukses di Komplek PKPU Jl Sirojul Munir Kp Bojongsari RT 005 RW 02 Kel Jatisari Kec Jatiasih Kota Bekasi.

Pengajian yang dimulai pukul 05.30 WIB di rumah bapak Imam D Zarkasi ini diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, bapak Heru Kusnanto, dilanjutkan dengan pembacaan Al Quran oleh ustad Samiyono.

Pak Bobby Cahyono mendapat kesempatan pertama untuk memberikan tausiyahnya yang berisi tentang syukur. Selanjutnya pak Bobby membaca hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya dan kebaikan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apa bila ia mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya." (HR Muslim)

Sudah menjadi sunatullah bahwa di dalam menjalani kehidupan dunia ini kita akan diberikan cobaan disertai dengan godaan.

Bagi seorang muslim yang benar-benar beriman, musibah dan ujian yang mereka alami tidak akan merusak jiwa mereka bahkan justru mereka akan selalu bersyukur atas musibah yang mereka alami.

Sesungguhnya kehidupan seorang mukmin penuh dengan ujian dan cobaan. Hal ini menuntutnya agar ia memiliki pemahaman dan akhlak dalam menghadapinya. Agar ia bisa keluar dari ujian tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah SWT.

Karena mereka yakin bahwa musibah yang dialami seorang muslim menjadi penghapus dosa bagi mereka.

Dengan mempelajari sebagian sebab dan akibat terhadap kondisi yang dihadapi setiap manusia dalam kehidupan duniawinya, akan memberikan pengaruh pada jiwa manusia dan masyarakat.

Nikmat dan musibah (ujian) yang silih berganti menimpa manusia kebanyakan menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit jiwa, seperti sombong, takabur, ujub, stres, putus asa, kegoncangan jiwa dan lainnya.

Hadits diatas menjadi landasan bagi siapa saja yang diberikan ujian dengan dua ujian, yakni nikmat dan musibah (ujian).

Kedua rukun ini adalah syukur di saat lapang dan sabar disaat sempit dan tertimpa musibah.

Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa syukur dan sabar merupakan sebab kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Yang mendorong seseorang untuk selalu rutin beramal dan senantiasa mengharapkan kebaikan.

Apabila seorang muslim menghiasi dirinya dengan dua akhlak tadi maka keadaannya akan menjadi lebih baik dan lebih mulia dalam segala sisi, baik dari sisi kejiwaan, prilaku dan kehidupan. Tidak masalah bagi dirinya memperoleh nikmat atau tertimpa musibah, karena ia sadar apapun yang dialaminya merupakan takdir dari Allah SWT.

Kelapangan hidup adalah segala sesuatu yang membuat manusia senang atau merupakan nikmat yang membuat senang orang yang memperolehnya.

Hal ini mencakup seluruh kesenangan maknawi maupun materi yang Allah SWT limpahkan kepada hamba-hambanya. Dan diberikan secara khusus kepada siapa yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan dan ujian.

Adapun seorang mukmin, ia akan menyikapi nikmat-nikmat Allah SWT tersebut dengan bersyukur. Karena ia sadar bahwa nikmat tersebut adalah pemberian dari yang Maha Kuasa, dipergunakan dalam rangka ketaatan kapadaNya yang tidak menyebabkan mereka sombong dan lupa kepada yang memberikan nikmat tersebut. Maka baginya pahala dan ganjaran yang besar melebihi kegembiraan yang ia peroleh.

Sedangkan kesempitan hidup adalah segala sesuatu yang membuat hidap seseorang menjadi sempit baik secara hakiki maupun maknawi.

Seorang mukmin dituntut sabar dalam menghadapi kesulitan hidup sebagai mana ia dituntut bersyukur atas kelapangan yang dirasakannya.

Karena sabar pada hakikatnya adalah menahan diri dari kegelisahan. Allah SWT memuji orang-orang yang bersabar ketika menghadapi kesulitan.

Dan tanda-tanda seseorang bersyukur atas nikmat yang dilimpahkan padanya, maka ia harus tercermin pada dirinya agar apa yg ia dapatkan tidak disalahgunakan, yang mengakitabtkan Allah SWT akan mencabut nikmat yang telah diberikan kepada manusia.

Hikmahnya adalah pertama, berupa peringatan. Renungkan sebab terjadinya, apakah ini ulah manusia atau bencana alam semata.

Maka kita harus belajar dari umat terdahulu. Kedua, sebagai sarana instrospeksi agar ia tidak menjadi sombong dan merasa aman.

Ketiga, jadikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri dan selalu tawakal kepada Allah SWT dan terakhir, dengan meningkatkan kualitas iman dan amal. Semoga kita semua mendapat lindungan dari Allah dan terhindar dari segala musibah.

Pengajian perdana bapak-bapak Komplek PKPU, ustad Mohamad Suharsono Lc, Ferry Suranto, Imam D Zarkasi, Aan Suherlan, Jajang Ibrahim, Riyanto, Cecep Y Pramana, Jumroni, Samiyono, Bobby Cahyono, Heru Kusnanto, Ena Sabana, Brotomoyo dan bapak Supriyanto. Sedangkan yang berhalangan hadir, bapak Hendri Kurniawan, Slamet, Sahabuddin. - @CepPangeran


0 komentar:

Posting Komentar