Tidak ada seorang pun diantara kita yang memiliki kemampuan hidup mandiri. Dalam hidup ini kita selalu bergantung kepada Allah SWT atas kemurahan, keberkahan dan kasih sayang-Nya, serta bergantung pula atas perlindungan-Nya demi keselamatan kita.
Allah SWT, pemilik rahmat yang tak terbatas. Allah SWT menjelaskan, bahwa Dia akan mengabulkan setiap doa dan permohonan hamba-Nya.
Berdoa adalah melaksanakan perintah Allah SWT. Dalam hal permohonan kepada Allah SWT agar dilindungi dari segala hal yang tidak kita inginkan, maka doa berfungsi sebagai perisai yang membentengi. Tidak ada yang bisa membentengi kita dari hal-hal yang tidak kita inginkan kecuali atas ijin Allah SWT.
"Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan Menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat". (QS An Naml: 62).
Rasulullah SAW selalu mengajarkan kepada umatnya agar selalu membentengi diri dengan doa-doa dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Salah satu doa yang diajarkan, “Ya Allah aku mohon perlindungan-Mu dari kemurungan dan kesusahan, dari kelemahan dan kemalasan, dari ketakutan dan kekikiran dan dari lilitan hutang dan tindasan orang”.
Saat seseorang doanya dikabulkan oleh Allah SWT pasti ia akan bersyukur dan bersuka cita. Dan pastinya ia berharap bahwa Allah akan selalu membantu di dalam setiap pekerjaan yang sedang dilakukan dan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan. Dan tentu saja hal tersebut akan meningkatkan kecintaan, kedekatan dan kepasrahan hamba-Nya yang beriman kepada Sang Khalik.
Namun demikian, masih saja ada orang yang enggan berdoa kepada Allah. Hal itu bisa terjadi karena beberapa hal. Pertama, karena ia tidak mengerti. Jika demikian maka orang tersebut akan mudah diingatkan, bahwa doa itu adalah ibadah. Semakin ia sering berdoa maka semakin kuat imannya, demikian juga sebaliknya.
Kedua, karena merasa tidak dikabulkan doanya. Karena sering doanya tidak terkabulkan, sehingga menjadi tidak lagi percaya dengan kekuatan doa. Untuk orang seperti ini perlu disadarkan.
Rasulullah SAW mengingatkan bahwa semua doa itu pasti diterima/dikabulkan Allah SWT, selama orang itu tidak berdoa untuk menimbulkan dosa, tidak berdoa untuk memutuskan kekeluargaan dan tidak terburu-buru ingin segera dikabulkan. Juga tidak bosan atau putus asa untuk terus menerus berdoa.
Bisa jadi doa yang kita panjatkan, ada yang langsung dikabulkan Allah SWT di dunia ini, namun ada juga yang disimpan untuk akhirat, ada yang dipakai untuk menghapus dosanya, mungkin karena banyaknya dosa.
Ketiga, karena sudah merasa cukup segalanya. Bisa jadi karena ia sudah merasa cukup atau persediaan untuk kebutuhan dirinya sampai anak cucunya sudah ada. Ia merasa sudah tidak perlu lagi memohon doa kepada Allah SWT.
Untuk mereka yang masuk golongan sudah merasa cukup, perlu diinsafkan. Bisa jadi harta ia akan habis seketika, bisa jadi karena kebakaran atau terkena angin topan, gempa, tanah longsor, atau yang lainnya.
Rasulullah SAW mengingatkan bahwa di sisi Allah tidak ada yang lebih mulia daripada doa ketika dalam keadaan lapang. Karena itu kehidupan kita akan menjadi bekah, aman sejahtera, penuh kenikmatan, ampunan Allah, ridha dan diridhai oleh Allah SWT.
Ketika berdoa, seseorang mesti yakin sepenuhnya bahwa Allah SWT Maha mampu memenuhi apa isi doanya itu, meskipun orang itu tidak berusaha sama sekali. Jika ada usaha yang mengarah pada pencapaian keinginan doanya itu, mesti diyakini bahwa sebenarnya hanya Allah SWT yang menyebabkan usahanya itu.
Itulah doa dengan tawakkal, menyerahkan secara total kepada Allah SWT. Dan Allah SWT tidak membutuhkan bantuan usaha manusia, justru Allah SWT yang memenuhi kebutuhan hambaNya. Salah satu kesalahan besar dan menyebabkan doa tidak dikabulkan Allah SWT adalah karena ia tidak menghargai doa itu sendiri.
Pada saat kita berdoa kepada Allah SWT, maka kita dapat berdoa apa pun yang kita inginkan. Di dalam AlQur'an terkandung banyak doa para nabi dan bagaimana Allah SWT mengabulkan doa mereka.
Dan (ingatlah kisah) Zakariyya, ketika dia berdoa kepada Tuhan-nya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah Ahli waris yang terbaik. Maka Kami Kabulkan (doa) nya, dan Kami Anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya (dapat mengandung). Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami". (QS Al Anbiya’: 89-90)
Keyakinan dalam setiap kali berdoa menjadi syarat mutlak. Rasulullah SAW mengajarkan betapa hebatnya doa itu, bahwa tidak bisa menolak ketentuan (qadha) Allah SWT atau mengubah nasib, kecuali dengan doa.
Karena itu berdoalah dengan hati memohon penuh harap dan yakin kepada Allah SWT bahwa yang dimohonkan itu pasti akan dikabulkan Allah SWT. Semoga kita selalu senantiasa ditolong oleh Allah SWT menjadi hamba yang selalu memanfaatkan kesempatan untuk berdoa. Wallahua’lam.
0 komentar:
Posting Komentar