Sabtu, 04 Mei 2013

Bergulat dengan Kehidupan

Alhamdulillah, pagi hari ini, Sabtu 4 Mei 2013, kembali diadakan pengajian bapak-bapak komplek dimana saya tinggal, Komplek PKPU Jl Sirojul Munir Kp Bojongsari Jatisari, Jatiasih Kota Bekasi.

Enak rasanya bisa terus kumpul dan silaturahmi bersama di pengajian komplek tempat tinggal saya. Giliran pak Ena Sabana yang rumahnya ketempatan pengajian. Acara diisi dengan pembacaan AlQuran oleh ustad Aan Suherlan dan tausiyah diisi oleh ustad Riyanto.

Yang hadir di pengajian, Ena Sabana, Jumroni, Cecep Y Pramana, Suhendri, Ferry Suranto, Aan Suherlan, Riyanto, Heru Kusnanto, Bobby Cahyono, Samiyono, Suharsono, Slamet, Jajang Ibrahim, Brotomoyo, dan Supriyanto.

Ustad Riyanto memberikan tausiyah tentang bergulat dengan kehidupan. Aktifitas kita bila diniatkan karena Allah SWT maka akan menjadi sebuah kenikmatan yang tidak bisa di dapatkan dengan aktifitas lainnya yang tidak disandarkan karena Allah SWT.

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul, sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi.

Agama Islam, yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai Nabi akhir zaman, ialah ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum dalam AlQuran dan Sunnah Nabi yang shahih.

Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah, agama semua nabi-nabi, agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Agama yang menjadi petunjuk bagi manusia, agama yang mengatur hubungan manusia dengan sang Pencipta dan hubungan manusia dengan sesama, agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam

Adakalanya manusia lupa dengan apa yang diberikan Allah. Terkadang kita tidak menyadari bahwa apa yang kita miliki ini adalah titipan, harta yang kita miliki, panca indera yang sangat penting bagi aktifitas kita.

Oleh karena itu, kita diwajibkan untuk bersyukur atas apa yang Allah berikan untuk kita. Sedikit atau banyak, kita harus tetap bersyukur, karena barangsiapa yang bisa mensyukuri nikmat meskipun sedikit, maka dia juga bisa mensyukuri nikmat yang banyak.

Tidak seperti orang serakah, jika dia mendapatkan nikmat yang sedikit, dia akan merasa kesal karena tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan, dan dia tidak akan merasa puas dengan nikmat yang Allah berikan meski itu melebihi apa yang dia inginkan.

Bersyukur adalah sebuah rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas sebuah pemberian dari yang Maha Kuasa, entah bagaimanapun bentuk dan rupa pemberian tersebut.

Bersyukur akan membuka pintu rejeki, berkah dan anugerah yang lebih besar lagi, membuat kita bisa merasakan dan menerima kesuksesan.

Hal penting yang juga harus kita lakukan adalah mengukur intensitas kedekatan kita kepada Allah SWT. Selama 24 jam, berapa jam kita ingat kepada Allah. Ketika salat apakah kita ingat Allah. Ketika makan apakah kita ingat Allah. Atau ketika hendak tidur apakah kita ingat Allah.

Ketika nama Allah mendominasi kehidupan kita, maka hidup kita akan tenang, terpelihara dari maksiat, mulia, dan berkedudukan tinggi. Semakin kita ingat kepada Allah, maka semakin sering pula Allah mengingat kita.

Dan, orang yang paling banyak mengingat Allah, maka ia akan menjadi orang yang paling "diingat" Allah.

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya, sebagaimana hamba itu menempatkan Allah dalam jiwanya (hatinya)."

Selalu merasa dekat dan mengingat Allah (dzikrullah) adalah senjata paling ampuh untuk mengekang hawa nafsu dan menumpulkan tipu daya syetan. Apa pun yang syetan lakukan, tidak akan mampu menggelincirkan manusia yang hatinya selalu berdzikir kepada Allah.

Para malaikat akan menaunginya. Dan keberuntungan akan selalu menyertainya. ''Berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.'' (QS Al Anfal: 45)

>> follow @CepPangeran


0 komentar:

Posting Komentar