Selasa, 07 Mei 2013

Kebaikan di Dunia dan di Akhirat

Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka”. (QS Al Baqarah: 201).

Kebahagiaan itu tidak harus mempunyai kekuasaan, harta yang bergelimang atau keturunan darah biru. Karena kebahagiaan itu letaknya di hati dan hati yang baik akan memberikan respon kebahagiaan yang sebenarnya kepada pemiliknya.

Untuk menggapai tujuan, cita-cita, dan harapan dalam hidup, manusia senantiasa diwajibkan untuk selalu berusaha atau ikhtiar. Agar usahanya maksimal, maka dibuatlah berbagai program, target, atau langkah-langkah yang akan ditempuh.

Namun, kenyataan hidup di dunia mengajarkan, apa yang dilakukan terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Usaha terkadang tidak sebanding dengan hasil yang kita inginkan. Rencana dan target kehidupan yang sudah kita buat, terkadang hasilnya jauh diluar perkiraan. Inilah yang kita sebut dengan kegagalan

Dan kegagalan adalah bukti bahwa manusia memiliki kelemahan dan keterbatasan. Manusia dipertintahkan hanya wajib berusaha, tetapi tidak wajib untuk berhasil. Manusia boleh berusaha dan berencana, namun garis atau takdir kehidupan telah punya rencananya sendiri.

Di sini, kegagalan dalam hidup mengajarkan satu hal kepada kita semua, bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk yang jauh dari kesempurnaan. Yang sempurna hanyalah pemilik diri dan jiwa manusia, dialah Allah SWT bukan yang lain.

Di saat kegagalan sebagai akhir dari usaha yang kita dapatkan, maka suasana yang menyelimuti diri kita adalah resah, kecewa, galau bahkan putus asa. Dan kondisi saat itulah kita memerlukan tempat untuk bersandar, nasihat yang mendalam, penggugah motivasi, dan kekuatan untuk bangkit kembali untuk tegar menghadapi kehidupan.

Sehingga harapan-harapan baru akan muncul sebagai pemantik gairah potensi positif yang kembali melahirkan usaha-usaha keras. Disinilah rekonstruksi visi dunia-akhirat sangat penting sekali.

Visi dalam kehidupan, terutama sebagai muslim sejati, tidak terbatas pada kehidupan di dunia ini saja, akan tetapi jauh menembus kehidupan dan kebahagiaan akhirat. Wallahua’lam

>> follow @CepPangeran

0 komentar:

Posting Komentar