Sabtu, 04 Mei 2013

Manisnya Iman, Karena Cinta Allah dan Rasul

Seseorang akan merasakan manisnya iman manakala di dalam hatinya ada rasa cinta yang mendalam kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dan manisnya akan semakin dirasakan bila seseorang berusaha untuk senantiasa menyempurnakan cintanya kepada Allah, ridha serta memperbanyak amalan yang dicintai Allah SWT serta menjalankan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Jika seseorang telah merasakan keridhaan kepada Allah SWT, agama dan Rasul-Nya, maka ia akan merasakan lezatnya ketaatan kepada Allah SWT, baik dalam salatnya, tilawah AlQuran, serta aktifitas lainnya berkumpul dengan orang-orang shaleh serta keterlibatannya dalam barisan dakwah.

Selain itu, ia juga akan merasakan lezatnya menghadapi berbagai kesulitan dan kesusahan dalam berdakwah. Kelelahan, keletihan, dan hal-hal yang menyakiti perasaannya akibat celaan orang karena menjalankan syariat Islam, atau bahkan mencederai fisiknya. Semua itu semakin membuatnya nikmat dalam berdakwah. Semua inilah yang akan senantiasa melahirkan manisnya Iman.

Dari Abbas bin Abdul Muthalib, Rasulullah SAW bersabda, “Telah merasakan lezatnya iman seseorang yang ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai dinnya dan Muhammad sebagai Rasulnya.” (HR Muslim)

Manisnya iman yang dimaksudnya adalah mersakan lezatnya ketaatan dan memiliki daya tahan menghadapi rintangan dalam menggapai ridha Allah dan Rasul-Nya, lebih mengutamakan ridha-Nya dari pada kesenangan dunia, dan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.

Ridha adalah puncak dari segala kepuasan jiwa. Seorang mukmin barulah dikatakan ridha bertuhankan Allah SWT, ridha akan pembagian rizki dari Allah. Sabar menerima cobaan dari Allah. Mensyukuri akan segala nikmat Allah.

Seorang mukmin baru dikatakan beragama Islam, apabila ia sungguh-sungguh mengagungkan kehormatan Islam, mengagungkan tanda syiar Islam, selalu bersungguh-sungguh menambah ilmu dan amal untuk memperkuat serta menambah istiqamah dan mendalamnya ilmu tentang agama Islam. Sangat cinta kepada Islam, dan takut dirinya terlepas dari Islam. Menghormati orang Islam dan tidak mencintai atau membela orang yang mengkufuri Islam.

Tentu saja setiap muslim akan sangat berbahagia karena dapat menikmati lezatnya iman. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ketika pagi dan ketika sore tiga kali “Radhiitubillahi rabba wa bil islaami diina wabi muhammadin nabiyya”. Sungguh bahwa Allah SWT akan membuat ia menjadi ridha”.

Ridha Allah menjadi Tuhannya, ridha Islam menjadi agamanya dan ridha Nabi Muhammad SAW menjadi Nabinya. Oleh karena itu, pasti dibalasnya dengan penguatan dan pengukuhan sifat ridha itu pula di dalam hatinya, sehingga ia dapat menikmati lezat imannya.

Semoga kita semua dianugerahi sikap hidup dan dianugerahi hati yang selamat dan sehat, sehingga berbahagia dapat menikmati lezatnya iman di dunia dan di akhirat. Amin. Wallahua'lam

>> follow @CepPangeran
 

0 komentar:

Posting Komentar