Jumat, 17 Mei 2013

Mereka Yang Mendustakan Hari Kiamat

Dan tidak ada yang mendustakannya (hari pembalasan) kecuali setiap orang yang melampaui batas dan berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, “itu adalah dongeng orang-orang dahulu”. Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutup hati mereka. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu mereka benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhannya. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka. (QS Al Muthaffifin: 12-16)

Lima ayat surat Al Muthaffifin di atas, Allah SWT memberitahukan kepada kita sekaligus menjelaskan karakteristik orang-orang yang mendustakan hari kiamat dan ayat-ayat-Nya serta azab yang bakal mereka tanggung dan Allah timpakan.

Maha Benar Allah, manusia-manusia dengan karakteristik seperti itu kadang kita temui. Mereka dapat muncul sebagai sanak-famili, kawan, kerabat, atau bos di kantor. Cirinya pun jelas.

Mereka sangat intens dengan pekerjaan, karier, atau perusahaannya sedemikian rupa, sehingga target-target material, dead line, keuntungan-keuntungan dunia serta goal-goal ekonomi menguasai penuh fikiran, perasaan, hidup dan masa depan mereka.

Hatinya telah tertambat, terikat, tak dapat lepas lagi. Mereka tak dapat melihat lain selain yang ada di depan matanya, bisnis, pekerjaan, serta gagasan-gagasan mereka. Maka gaya hidup, style, dan standar, semuanya muncul dalam pola tunggal material, paling tinggi keilmuan atau intelektual. Maka kecerdasan menjadi barang mewah. Rasio tinggi posisinya.

Mereka tak dapat melihat lain selain masa yang pendek, selain masa yang dekat, keberhasilan yang di depan mata, hanya sebatas dunia. Cita-citanya sangat sederhana, hidup senang di dunia selama hanya kurang-lebih 40 tahun; hanya itu, tidak lebih.

Maka manakala ayat-ayat Allah dibacakan, manakala kebenaran disampaikan untuk memberi peringatan, mereka malah mengeras, kaku bak batu karang. Kelembutan berbalas kata-kata kasar. Maka fitnah, caci-maki, penghinaan mereka hamburkan dengan entengnya.

Seakan mereka yakin azab Allah tak akan datang pada diri mereka. “Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutup hati mereka”. Maka Allah mengunci mati hati itu. Masya Allah.

Jika hal itu terjadi, maka yang ada hanya sesaat berkepanjangan. Sesungguhnya azab Allah sangat pedih, neraka Allah sangat dahsyat. Dan Allah tak pernah lengah akan janji-Nya. Mereka bisa jadi ada diantara sanak-famili, kaum kerabat, atau salah seorang bos kita. Namun insya Allah mereka bukanlah diri kita. Wallahua'lam

>> follow @CepPangeran


0 komentar:

Posting Komentar