Selasa, 14 Oktober 2008

Pekerjaan Kita Bisa Menunggu

Seberapa luas dunia yang kita ciptakan? Banyak orang hanya memiliki dunia seluas meja tulisnya. Atau sepetak ruang kerjanya. Atau mungkin sebesar gedung kantornya saja.

Pandanglah keluar. Tebarkan pandangan kita. Carilah ujung cakrawala. Nikmatilah cahaya matahari sore menemani perjalanan pulang kita ke rumah.

Dunia kita jauh lebih luas dari yang kita sangka. Ruang yang tersedia bukan hanya antara rumah dan ruang kerja kita. Kita dianugerahi lautan, pegunungan, hutan, mata air dan berbagai keindahan alam lainnya.

Sadarilah bahwa semua ini tak kalah berharganya. Karena itu, jangan sia-siakan waktu kita untuk tidak melebur dengan keindahan yang tiada tara.

Ayolah, pekerjaan bisa menunggu. Namun umur kita takkan kembali. Waktu adalah anak panah yang melesat kencang.

Kita tak mungkin mampu menghentikan atau melambatkannya. Selama waktu masih tersisa, tak perlu ragu untuk menikmati kehadiran kita di bumi ini.

Ketika kita menyadari betapa berharganya itu semua, kita pun menyadari betapa berharganya kita yang mungil ini di alam semesta yang maha luas ini. Kehadiran kita bagian dari alam ini. Hiduplah penuh keseimbangan.

Jangan ragu untuk meninggalkan pekerjaan kita. Esok masih ada. Kecuali kita mau menyesal karena di saat pandangan kita telah lamur, kita baru tersadar akan keelokan alam ini.


0 komentar:

Posting Komentar