Senin, 13 Oktober 2008

Mengakui Kesalahan Mendapatkan Kehormatan

Akuilah kesalahan kita. Mengakui kesalahan bukanlah pertanda kelemahan diri kita. Justru diperlukan kekuatan yang luar biasa besar untuk mampu melihat dan mengakui kesalahan.

Terlebih lagi untuk meminta maaf sekaligus membangun komitmen baru untuk memperbaikinya. Sebagai manusia, kita takkan bisa mencapai kesempurnaan.

Kebijakan dan pelajaran hidup takkan tercapai dengan mengejar kesempurnaan. Namun, kesalahan adalah teman terbaik yang membisikkan bagaimana kita sebaiknya bertindak.

Dengan mengakui kesalahan kita membungkam semua celotehan dan mengubahnya menjadi rasa hormat. Yang perlu kita lakukan adalah bertindak benar. Salah satunya, kita harus berani mengakui kesalahan.

Kita mungkin masih teringat sewaktu kanak-kanak dulu, betapa ngerinya mengakui kesalahan. Kita dihukum berdiri di depan kelas, atau menerima jeweran, yang meski tak menyakitkan namun membuat hati terluka.

Kita tahu, kita dihukum bukan karena mengakui kesalahan, namun karena tak mau mengakui kesalahan pada waktunya. Bahkan, kini pun masih banyak orang takut mengakui kesalahan.

Padahal, dengan mengakui kesalahan dan bersedia menerima konsekuensinya, kita dapat tertidur dengan tenang di malam hari. Kita pun tak perlu takut untuk bangun keesokan harinya.

-- Memang, esok hari hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berani menghadapinya.

0 komentar:

Posting Komentar