Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al Quran), (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami, dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. Dan sesungguhnya orang yang bodoh diantara kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah. (QS Al Jin: 1-4)
Dalam riwayat shahih dijelaskan bahwa golongan jin telah mendengarkan Nabi SAW di saat beliau sedang shalat dengan para sahabatnya dan membaca Al Quran dengan lantunan suara yang mendorong jin bergerak menuju ke haribaannya.
Setelah mereka mendengarkannya dengan sungguh-sungguh dan memahami hakikat Kalamullah, maka mereka bertolak dan bergerak menuju masyarakatnya (kaumnya) untuk memberi kabar gembira dan mengajarkan apa-apa yang telah mereka pahami.
Allah SWT mewahyukan hal ini kepada Nabi SAW agar hatinya merasa tentram dan jiwanya tetap menggelora dalam dakwahnya meskipun orang-orang musyrik berpaling darinya.
Ayat jin ini diturunkan dalam surat Al Ahqaf secara global pada dua ayat 29 dan 30 dan secara terperinci seperti yang digambarkan dalam surat jin ini untuk memberikan teguran pada Kuffar Quraisy dan Arab yang terlambat merespon keimanan, sementara jin yang bukan dari golongan manusia lebih cepat merespon dakwah dari pada mereka.
Mereka Kuffar Quraisy tidak beriman dan bahkan mendustakannya dikarenakan sifat hasud yang menyelimuti diri mereka dan benci apabila Allah menurunkan anugerahnya kepada orang yang dikehendakiNya.
0 komentar:
Posting Komentar