Seharusnya kita selalu bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan untuk kita, dari jenis kita sendiri, pasangan kita, jodoh-jodoh agar kita condong tenteram kepada mereka dan menjadikan cinta dan kasih sayang di antara kita.
Pernikahan merupakan salah satu sunnah Rasul SAW dan merupakan anjuran agama. Pernikahan yang disebut dalam AlQuran sebagai perjanjian agung, bukanlah sekedar upacara dalam rangka mengikuti tradisi, bukan pula semata-mata sebagai sarana mendapatkan keturunan, apalagi hanya sebagai penyaluran ‘libido seksualitas’ atau pelampiasan nafsu syahwat belaka.
Penikahan adalah amanah dan tanggungjawab. Pernikahan adalah surga bagi pasangan yang bertanggungjawab dan melaksanakan amanah. Masing-masing dari pasangan, yaitu suami-isteri memikul tanggung jawab bagi keberhasilan pernikahan mereka untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Apabila masing-masing lebih memperhatikan dan melaksanakan kewajibannya terhadap pasangannya daripada menuntut haknya saja, maka insya Allah keharmonisan dan kebahagian hidup rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah (SAMARA) akan lestari sampai Hari Akhir.
Namun, sebaliknya apabila masing-masing pasangan hanya melihat, dan menuntut haknya sendiri karena merasa memiliki kelebihan atau melihat kekurangan dari yang lain, maka kehidupan mereka akan menjadi beban yang sering kali tak tertahankan.
Masing-masing, laki-laki (suami) dan perempuan (istri), secara fitrah mempunyai kelebihan dan kekurangannnya masing-masing. Namun kelebihannya itu bukan untuk dibanggakan.
Begitu pula dengan kekurangan pasangan bukan untuk diejek atau bahkan dibuat rendah (direndahkan). Tetapi semua itu, pernikahan merupakan peluang bagi kedua pasangan untuk saling melengkapi dengan penuh amanah dan tanggungjawab.
Suami dan isteri hendaklah bersama-sama berjuang membangun kehidupan keluarga mereka dengan akhlak Islam dan menjaga keselamatan dan keistiqamahannya selalu. Dengan demikian akan terwujudlah kebahagian hakiki di dunia maupun di akhirat kelak, Insya Allah.
0 komentar:
Posting Komentar