Rabu, 24 Juli 2013

Ramadhan, Mengokohkan Jiwa Kemasyarakatan

Sebagai manusia, kita tentu menyadari bahwa hidup ini tidak mungkin bisa kita jalani dengan baik tanpa kebersamaan dengan manusia lainnya di sekitar kita.

Karena itu, interaksi dan komunikasi kita antara yang satu dengan yang lain merupakan suatu kebutuhan dan secara ekonomi, yang kaya harus membantu yang miskin.

Sementara, mereka yang kurang mampu (dhuafa) pun masih bisa bersyukur kepada Allah Swt, karena bisa jadi masih banyak orang yang lebih miskin darinya.

Dan ibadah puasa mendidik kita untuk mengokohkan jiwa kemasyarakatan itu. Sehingga sebagai orang yang memiliki kemampuan secara materi, maka kita siap memberikan bantuan kepada yang tidak mampu.

Mengapa demikian? Karena kita sudah merasakan tidak enaknya lapar dan haus, sebagaimana mereka yang kurang mampu (dhuafa) juga merasakannya.

Padahal itu hanya berlangsung beberapa jam saja. Sementara itu, masih begitu banyak anggota masyarakat kita yang memerlukan bantuan, apalagi dalam krisis ekonomi di negara kita sekarang ini yang telah melahirkan penduduk miskin baru dalam jumlah yang cukup banyak.

Dan menumbuhkan jiwa kemasyarakatan itu nantinya disimbolkan dalam bentuk menunaikan zakat fitrah yang memang harus diberikan kepada mereka yang miskin. Wallahua’lam.

>> follow twitter @CepPangeran


0 komentar:

Posting Komentar