Rabu, 15 April 2009

Nasehat elang kepada anaknya

motivasi diri

Kau tahu bahwa semua elang hanya pantas sesama elang
Dengan segenggam sayap, masing-masing memiliki kaki singa
Harus berani dan hormat diri, sergaplah mangsa yang besar saja
Jangan bersibuk dengan ayam hutan, burung belibis dan pipit
Kecuali jika engkau ingin melatih kepandaian berburu

Adalah hina, pengecut tanpa berusaha mengeram
Membersihkan paruh kotor dengan mengambil makanan dari tanah
Elang tolol yang meniru cara burung pipit yang pemalu
Akan menjumpai nasib malang
Sebab dialah yang akan menjadi mangsa buruan

Kutahu banyak elang yang jatuh dalam debu di mata mangsanya
Oleh karena, mereka memilih jalan hidup burung pemakan gandum
Peliharalah martabatmu hingga hidupmu bahagia
Selalu geram, keras, berani dan kuat dalam perjalanan hidup

Biarlah ayam hutan yang malang punya tubuh yang langsing
Bangunlah dirimu kokoh setegak tanduk rusa jantan
Apapun kesenangan yang berasal dari kehidupan fana disini
Datang dari hidup yang penuh keberanian, kegiatan dan kecermatan

Nasehat berharga yang telah diberikan elang kepada anaknya
Jadikan tetesan darah kemilauan berkilat-kilat bagai manikan
Jangan kehilangan diri dalam penggembalaan domba dan kerbau
Jadilah dirimu seperti nenek moyangmu semenjak dahulu

Kuingat dengan baik betapa orang tuaku senantiasa menasehatiku begitu
"Jangan bangun sarang di dahan pohon", ujar mereka
"Kita para elang tak mencari perlindungan di taman dan di ladang manusia"
"Surga kita di puncak-puncak gunung, gurun luas dan tebing jurang"
"bagi kita haram menjemput butir-butir jelai dari tanah”
“sebab tuhan telah memberi kita ruang lebih tinggi yang tak terbatas”

Penduduk kelahiran angkasa yang berdiam bi bumi
Di mataku lebih buruk dari burung kelahiran bumi
Bagi elang, ladang buruannya adalah karang dan batu jurang
Karang baginya adalah batu gosok untuk mempertajam cakar-cakarnya
Kau adalah salah seorang anak kebuasan yang bermata dingin
Keturunan paling murni dari burung garuda

Jika seekor elang muda ditantang oleh seekor harimau
Tanpa mengenal takut ia akan membelalakkan matanya
Terbangmu pasti dan megah
Dalam nadimu mengalir darah raja purba puncak-puncak gunung
Martabatmu terangkat oleh kekuatan
Sasaran apapun tak ditampik oleh matamu
Tak boleh meminta dari tangan orang lain kapanpun saja

Baiklah kamu membawa diri
Dan dengarlah selalu nasehat yang baik dan luhur


Karya M. Iqbal, bagi anda semua para pejuang tangguh kehidupan……“

0 komentar:

Posting Komentar