Senin, 22 Juni 2009

Awali Hari dengan Lagu Penggugah Semangat

Beberapa hari kemarin saya pergi ke ke sebuah pantai di wilayah Garut Selatan sekedar menikmati liburan sederhana sambil mengunjungi seorang teman. Otomatis beberapa hari pula tidak sempat OL mneyapa teman-teman blogger semua. Hari minggu pagi saya diajak jalan-jalan oleh teman saya menikmati suasana pantai. Sengaja perjalanan dilalui dengan jalan kaki melewati perkampungan penduduk sekitar. pagi-pagi sekali hari itu, sambil menghirup udara pagi desa yang cerah, sungguh hari yang indah dan penuh semangat buat saya pada saat itu. Tapi tampaknya semangat saya sedikit terganggu karena pada saat itu di sebuah rumah sederhana saya dengar sebuah lagu Tommy J Pisa yang liriknya menurut saya sangat cengeng dan mematahkan semangat, malah terlihat seorang pemuda sambil menyalakan sebatang rokok ditemani segelas kopi disampingnya duduk melamun didepan rumah itu, kelihatan sangat meresapi lagu tersebut..

Hmmm, saya bergumam dalam hati, mengapa sepagi ini saat sang fajar meyapa dengan penuh semangat harus dimulai dengan sebuah lagu kesedihan?
Sambil melanjutkan perjalan pikiran masih mengembara memaknai kajadian yang baru saja dilewati, tak berselang beberapa rumah dari situ, terdengar lagi alunan lagu sedih yang lain, begitu kencangnya seolah tidak mau kalah sama tetangga yang sebelumnya.

Saya tersenyum sendiri dan bertanya pada teman saya apakah memang setiap pagi keadaan desa ini seperti ini, dimana anak-anak muda maupun orang tua sebelum memulai kegiatannya mengawali dengan lagu-lagu seperti itu atau kebetulan saja?

Teman saya yang asli penduduk disitu menyatakan bahwa memang setiap pagi di kampung itu bahkan dikampung lain sekitar wilayah itu masih menyukai lagu-lagu sejenis itu, lagu melayu jamannya musik Malaysia booming di Indonesia. Kalaupun ada yang baru tema sedih dan cengeng masih manjadi pilihan dimana sekarang pun musik Indonesia mulai banyak lagu mirip melayu yang laku bagai kacang goreng namun lirik dan maknanya mengusung kesedihan. Tapi anehnya lagi, lagu-lagu yang mengusung kesedihan, seksual dan tragedy justru laku dipasaran.

Saya sama sekali bukan anti musik seperti itu, karena seni tidak bisa di kotak-kotakan dan mereka bebas berekspresi apa saja. Begitupun dengan selera pendengarnya yang berbeda-beda.

Yang jadi pikiran saya alangkah lebih baik jika pagi dimulai dengan sebuah lagu yang yang membangkitkan semangat bukannya memulai dengan lagu sedih penuh kenestapaan atau lebih bagus lagi para musisi kita tidak banyak membuat lagu-lagu cengeng yang mengusung tragedi, kesengsaraan , kesedihan, frustasi dan sebagainya. Buatlah lagu yang mampu membangitkan semangat pendengarnya, lagu yang penuh optimisme hidup.

Coba Anda amati, Banyak lagu di Indonesia yang bertemakan kesedihan, kenestapaan dan kesengsaraan. Mengasihani diri karena orang miskin, tak punya siapa-siapa, tak punya pacar, tak punya istri, ditinggal kekasih, dikhianati pacar, perselingkuhan,. Termiskin di dunia, gubuk derita ohh..betapa sengsaranya hidup Rasanya aku mau mati saja atau lebih baik aku mati saja. Tapi aku takut mati..ha ha ha ha..

Apa yang tersirat di dalam lirik seperti itu? Kurangnya keberanian untuk hidup. Kurangnya rasa syukur yang dalam akan makna hidup yang sebenarnya. Sudah diberi hidup untuk hari ini, masih juga mempermasalahkan kemiskinan dan tidak punya ini dan itu. Padahal, cukup dengan modal “hidup” saja, masalah kemiskinan dan tidak punya pasangan hidup bisa dicari sendiri pemecahannya.

Kekhawatiran luar biasa membebani setiap langkah yang diambil di dalam hidup. Ini sangat tidak baik. Kegalauan hati juga memberi warna kelabu, apalagi ketidakberanian untuk mengubah diri. Dengan mempercayai bahwa diri kita lemah dan tidak berdaya, maka alam bawah sadar kita sungguh percaya bahwa kita itu lemah dan tidak berdaya. Jadilah di dalam benak hanya ada satu yang dicari-cari: rasa belas kasihan bagi diri kita, yang datang baik dari luar maupun dari dalam diri.

Mungkin Anda berpikir bahwa saya terlalu tinggi hati dan tidak merasakan kesedihan dan kepedihan atau kesengsaraan yang dialami seperti dalam lagu itu. Anda salah, saya sama seperti kebanyakan manusia yang diberi rasa sedih kehilangan, cemas atau apapun itu berbagai bentuk duka kehidupan, dan bukan pula terlahir dari kalangan orang kaya secara materi. Saya sama seperti seperti kebanyakan namun saya lebih memilih untuk segera melupakan kesedihan serta selalu berusaha mengisi hati dengan rasa syukur agar jangan semakin membawa kepedihan-kepedihan lain dalam hidup karena pada dasarnya kesedihan, suka duka adalah bagian dari hidup itu sendiri. Jadi jangan terjebak dengan selalu dalam kesedihan. Apalagi ditambah dengan iringan lagu yang semakin membuat kehilangan semangat.

Ayolah..mari kita memulai hari yang penuh tantangan dan ketidakpastian dengan lagu-lagu atau nyanyian optimisme dan penuh harapan.


0 komentar:

Posting Komentar