Senin, 23 April 2012

Kisah Sejarah Dinasti Shāng

Dinasti Shāng yang hidup tahun 1600—1046 SM adalah dinasti yang mengantikan Dinasti Xià dalam sejarah Cina. Sekitar tahun 1600 SM, Dinasti Shāng didirikan oleh pemimpin suku Shāng, Tāng setelah memusnahkan Dinasti Xià. Dinasti Shāng melewati masa pemerintahan sebanyak 17 generasi, 31 raja. Berkuasa selama 500-an tahun, sampai 20 Januari 1046 SM ditaklukkan oleh Zhōu Wǔwáng .

Ringkasan Sejarah

Akhir dari pemerintahan Dinasti Xià , kekacauan dalam pemerintahan Dinasti Xià sendiri tidak pernah terkendali, ganguan dan serangan dari luar juga tidak pernah berhenti, setelah naik takhta, Jié juga tidak berusaha mengubah kondisi, malahan semakin lalim dan kejam, sehingga para bangsawan akhirnya mulai memberontak. Pada sekitar tahun 1600 SM, pemimpin dari suku Shāng , Tāng bergabung dengan suku bangsa lainnya mengulingkan Dinasti Xià , dan mendirikan Dinasti Shāng. Pada awalnya suku Shāng ber-ibukota di Bò (sekarang Shāngqiū Propinsi Hénán , setelah mengalahkan Dinasti Xià , memindahkan ibukota ke barat dan tetap disebut dengan nama Bò (sekarang Yǎnshī Propinsi Hénán .

Setelah naik takhta, Tāng memerintah dengan bijaksana terhadap rakyatnya, dengan bantuan dari menteri-menteri berbakat seperti Yīyǐn dan Zhòngyuán 仲虺, negara semakin kuat dan makmur. Setelah Tāng meninggal, oleh karena putra sulungnya Dàdīng mati muda, maka singgasana diwariskan kepada adik Dàdīng , Wàibǐng ; setelah Wàibǐng meninggal, digantikan oleh adiknya Zhòngrén ; dan setelah Zhòngrén meninggal, singgasana diwariskan kembali kepada putra dari Dàdīng , Tàijiǎ . Tahun ketiga pemerintahan Tàijiǎ , oleh karena memerintah dengan tidak benar dan tidak bermoral, Tàijiǎ diasingkan oleh Yīyǐn ke istana Tónggōng . Setelah tiga tahun tinggal di istana Tónggōng , Tàijiǎ merasa sangat menyesal, sehingga akhirnya Yīyǐn menjemput dan menyerahkan kembali kekuasaan kepadanya.

Pada mulanya, Dinasti Shāng beberapa kali memindahkan ibukota-nya, sampai terakhir pada masa pemerintahan Pángēng, menetapkan ibukota di Yīn (sekarang Ānyáng Propinsi Hénán), sehingga Dinasti Shāng 商 sering juga disebut sebagai Dinasti Yīn. Setelah Pángēng memindahkan ibukota ke Yīn, ekonomi masyarakat Dinasti Shāng mengalami perkembangan lebih maju lagi. Sampai kemudian masa pemerintahan Wǔdīng, Dinasti Shāng melakukan banyak serangan ekpansi, menaklukkan banyak negara kecil disekitarnya, memperluas wilayah teritorialnya, sehingga Dinasti Shāng mencapai puncak kejayaannya.

Setelah Wǔdīng meninggal, Dinasti Shāng mulai mundur dan melemah. Raja terakhir Dinasti Shāng, Dìxīn atau Zhòuwáng berhasil memajukan hubungan perekonomian dan kebudayaan dengan membuka hubungan dengan Cina bagian tenggara, perairan Sungai Huáihé dan Chángjiāng; tetapi karena selalu terlibat dalam peperangan dan membangun istana dalam skala besar, yang sangat menguras dan menghabiskan sumber daya manusia maupun kekayaan rakyat, sehingga menimbulkan kekecewaan dalam hati rakyat. Zhōu Wǔwáng mengerahkan 300 kereta perang, 3000 pasukan serangan depan, 4500 prajurit, dan bergabung dengan suku Qiāng、Máo 、Lú 卢 dan sebagainya, serentak menyerang Zhòuwáng, dan berhasil menyerang sampai ibukota Dinasti Shāng, Cháogē (sekarang Kabupaten Qíxiàn, Kota Hèbì , Propinsi Hénán).

Pada saat itu pasukan Shāng sedang berperang melawan suku bangsa kecil di timur laut, sehingga terpaksa memakai budak dan prajurit tahanan untuk menghadapi perang di daerah Mùyě , 70 dari Cháogē . Para budak tidak ingin berperang untuk raja Shāng Zhòuwáng yang jahat dan lalim, sehingga pada saat-saat kritis, pasukan Shāng tiba-tiba memutar arah, menyerang pasukan sendiri. Ternyata pasukan yang membelot adalah budak-budak dan prajurit tahanan yang sudah lama membenci Shāng Zhòuwáng . Pasukan Shāng menjadi kacau dan dengan mudah dihancurkan.

Setelah Pertempuran Mùyě, Shāng Zhòuwáng yang sadar akan kekalahannya, tidak ingin pasukan Zhōu merebut dan memiliki istana dan hartanya, ia memerintahkan bawahannya untuk mengumpulkan semua harta istana, dan membungkus diri dengan kain, berbaring diatas semua barang berharga tersebut, dengan api, membakar dan menghabisi hidupnya yang penuh dosa. Zhōu Wǔwáng atas dukungan dari berbagai suku bangsa dan negara kecil, mendirikan Dinasti Zhōu , dinasti masyarakat budak ketiga di Cina. Setelah Dinasti Shāng roboh, sisa keluarga penguasa Dinasti Shāng yang selamat secara bersama menganti marga mereka dari Zǐ menjadi nama dinasti mereka yang telah jatuh, Yīn .

Keluarga kerajaan yang selamat kemudian menjadi aristokrat dan sering membantu keperluan administrasi untuk pemerintah Dinasti Zhōu . Zhōu Chéngwáng melalui mangkubuminya, yang merupakan pamannya sendiri, Zhōu Gōngdàn , menganugerahkan kepada saudara Shāng Zhòuwáng , Wéizǐ daerah bekas ibukota lama Dinasti Shāngdan sekitarnya menjadi negara Sòng . Negara Sòng dan keturunan Dinasti Shāng masih meneruskan ritual kepada raja-raja Dinasti Shāng yang meninggal dan bertahan sampai tahun 286sm.

Antara legenda Korea and Cina menyatakan bahwa salah seorang pangeran Dinasti Shāng yang tidak puas, bernama Jīzǐ (Kija), menolak menyerahkan kekuasaannya kepada Dinasti Zhōu , memilih meninggalkan Cina dengan sisa tentaranya dan mendirikan Gija Joseon dekat Pyongyang sekarang yang menjadi salah satu dari awal negara Korea (Go-, Gija-, dan Wiman-Joseon). Meskipun demikian Jīzǐ= jarang sekali disebut dalam sejarah, dan ada yang menganggap cerita kepergiannya ke Joseon hanyalah mistik.

Wilayah Kekuasaan

Daerah kekuasaan Dinasti Shāng; timur mencapai lautan, barat mencapai bagian barat propinsi Shǎnxī , timur laut mencapai propinsi Liáoníng , selatan hingga sekitar Jiāngnán (tidak termasuk Propinsi Sìchuān 、Yúnnán Guìzhōu dan daerah sekitar barat daya), dan merupakan salah satu kerajaan terbesar di dunia pada waktu itu, tetapi daerah pemerintahan utama masih di sekitar Zhōngyuán . Mendirikan ibukota di Bò (sekarang Kabupaten Cáoxiàn Propinsi Shāndōng ), dan beberapa kali pindah ibukota, terakhir Pángēng memindahkan ibukota ke Yīn (sekarang Desa Xiǎotúncūn , Ānyáng Propinsi Hénán), dan oleh karena itu, maka Dinasti Shāng sering juga disebut sebagai Dinasti Yīn

Pemerintahan

Dinasti Shāng menetapkan beberapa struktur kenegaraan yang lebih sempurna. Pemerintah pusat membentuk dua departemen penting yaitu departemen sekretariat urusan negara dan departemen tata hukum negara. Daerah-daerah diserahkan kepada para bangsawan, guna memperkuat pemeritahan didaerah, dan masih banyak pejabat dan pengawal istana. Sedangkan kekuasaan militer dan peralatan perang tetap ditangan keluarga kerajaan langsung, para negarawan juga menetapkan Xíngfá (hukuman) dan Jiānyù (penjara) yang sangat kejam. Selain itu, juga menggunakan kepercayaan agama untuk memperkokoh kekuasaan pemerintah, raja Dinasti Shāng bahkan menyebut diri sendiri sebagai wakil dari Tuhan didunia ini, mengabungkan kekuasaan ketuhanan dan kekuasaan kerajaan.

Kondisi Ekonomi

Pertanian Dinasti Shāng sudah lebih maju, sudah bisa menggunakan berbagai jenis tanaman untuk diciptakan menjadi arak, sudah sanggup menciptakan peralatan perunggu yang lebih rapi dan bagus serta sudah bisa membuat keramik putih atau porselin. Oleh karena sangat berkembangnya pertukaran barang, sehingga telah muncul kota pada awal peradaban manusia, dan merupakan kerajaan yang sangat makmur pada waktu itu. Oleh karena perdagangan Dinasti Shāng sangat maju, hubungan dagang dengan negara disekitarnya juga sangat banyak, sebutan pedagang dalam bahasa Cina, Shāngrén (pedagang), adalah berasal dari sebutan orang-orang di negara sekitarnya terhadap orang dari Dinasti Shāng. Pertanian adalah bagian paling penting dalam bidang ekonomi, tanah pertanian lebih tertata dan teratur, jenis pertanian juga lebih banyak. Usaha pertenunan juga mengalami perkembangan ; peternakan sangat makmur, selain enam jenis ternak utama, juga berhasil memelihara ternak gajah.

Kebudayaan dan ilmu pengetahuan

Pada zaman Dinasti Shāng, mulai dikembangkan kemampuan kerajinan besi, kerajinan keramik dan porselin, perdagangan juga sangat pesat. Dari hasil penemuan tulang ramalan membuktikan perkembangan tulisan pada masa Dinasti Shāng sudah mengalami suatu masa perkembangan yang cukup lama. Astrologi dan tata hukum lebih maju dari zaman Dinasti Xià, banyak penemuan baru dari ilmu perbintangan, seperti ditemukannya planet Mars dan planet Venus, selain itu, juga terdapat catatan tertulis tentang ilmu matematika dan medis, serta perkembangan seni musik juga sudah sangat tinggi, muncul banyak alat musik dan seni tari; seperti Diāosù yang merupakan salah satu seni paling terkenal pada masyarakat perbudakan Dinasti Shāng

Sumber : wikipedia dan berbagai sumber lainnya

0 komentar:

Posting Komentar