Hidup berumah tangga membutuhkan keterbukaan dan komunikasi. Namun, terkadang keterbukaan dan komunikasi bukanlah tanpa risiko. Maksud hati ingin jujur, apa daya justru yang terjadi malah sebuah melapetaka.
Pasalnya, tidak setiap pasangan suami istri memiliki ketabahan yang sama untuk menerima sebuah kejujuran. Contohnya, apakah rahasia suami atau istri atau anggota keluarga lainnya harus disimpan sepanjang umur?
Setiap orang pastinya punya rahasia, dan rahasia itu akan disimpannya dengan sangat baik. Tetapi justru inilah persoalannya, tak semua orang bisa menyimpan rahasia, terutama jika itu menyangkut rahasia seseorang.
Memiliki rahasia itu sangat manusiawi. Dan ia adalah bagian dari hal penting yang terkadang tidak boleh diketahui orang lain karena menyangkut citra pribadi, atau sesuatu yang sangat vital, bisa juga dalam rangka keamanan orang banyak.
Namun rahasia akan menjadi persoalan, ketika ia dihadapkan kepada nilai cinta atau kepercayaan dari pasangannya. Perlukah rahasia ketika pasangan suami-istri saling cinta? Apakah suami istri masih penting berahasia-rahasiaan dalam hidup rumah tangganya?
Apakah gunanya rahasia ketika kepercayaan begitu kuat antara satu orang dengan yang lain? Ada yang beranggapan bahwa alangkah ringannya melangsungkan hidup tanpa beban rahasia yang dibawa oleh pasangan.
Idealnya memang seperti itu. Namun, hidup seringkali terlalu rumit untuk dipikirkan, dan bagian kecil dari runtutan masa lalu sedikitnya menoreh aib kecil atau memalukan yang rasanya tak pantas diketahui orang lain, yang baiknya disimpan saja dalam lubuk hati paling dalam.
Hanya, tetap saja timbul persoalan yang mengganjal, seberapa perlukah rahasia disimpan ketika dalam perjalanan hidup selanjutnya itu sangat menyiksa, seperti timbulnya perasaan berdosa misalnya kepada istri atau suami?
Atau, seberapa pentingkah suatu rahasia diungkapkan kepada pasangan dengan menanggung implikasi dari pengungkapan rahasia tersebut?
Seorang suami punya masa lalu, begitupun dengan seorang istri. Biasanya riwayat masa lalu telah terungkap ketika masa pacaran dulu ataupun tanpa melalui pacaran. Namun tak jarang masing-masing pasangan tak tuntas mengisahkan riwayat itu. Ada yang masih tetap dirahasiakan bagian yang lainnya.
Rahasia pasangan memang bisa diungkapkan, akan tetapi dalam beberapa hal sebaiknya ia harus disimpan dalam hati tanpa diinformasikan kepada pasangan. Tiap anggota keluarga sah dan sangat manusiawi memiliki rahasia.
“Bahkan tiang-tiang rumah tangga yang menyangga bangunan pun didirikan tidak beratapan” (Kahlil Gibran). Artinya, meski berada dalam satu cinta dan kepercayaan, namun tetap saja selalu ada jarak, agar “Mahligai Rumah Tangga” nya itu tetap berdiri kokoh dan orang-orang di dalamnya tetap harmonis menjalani kehidupan rumah tangganya. Wallahua’lam
:: artikel ini pernah dimuat di PANGERANS.MULTIPLY.COM
0 komentar:
Posting Komentar