Rabu, 12 Desember 2012

KISAH 3 PERTANYAAN KAISAR


Dahulu kala, Terdapatlah seorang kaisar yang sedang gundah gulana. Ia merasa bahwa dalam mengatur negerinya ia membutuhkan nasehat dan kebijaksanaan. apalah jadinya jika negeri yang ia cintai itu dipimpin oleh seorang kaisar yang tidak tahu mengatur rakyatnya dengan baik.Banyak sudah cendikiawan dan bahkan ulama datang silih berganti memberikan banyak nasihat dan ilmu kebijaksanaan, namun tetap saja ia merasa tidak tenang.

Akhirnya ia mengadakan sayembara yang diumumkan ke seluruh penjuru negeri. Sayembara itu berisi mengenai tiga pertanyaan fundamental yang harus dijawab bagi para peserta kelak. Ketiga pertanyaan itu ,yakni :

1. Kapankah waktu yang paling penting itu ?
2. Siapakah orang yang paling berharga dalam hidup kita ?
3. Pekerjaan apa yang paling utama harus dilakukan?

Setelah lama sayembara tersebut diumumkan, akhirnya berdatanganlah para peserta dari cendikiawan, filsuf bahkan agamawan namun tetap saja jawabannya tidak dapat memuaskan hati sang Kaisar. Mungkin anda bisa?

Oke, mari kita lihat kembali ketiga pertanyaan diatas? untuk pertanyaan pertama, kita sebenarnya tahu jawabannya, namun sering kali kita lupakan.

Waktu yang paling penting tentu “sekarang”. Hanya waktu itu yang kita punyai. Sehingga jika kita akan mengatakan kepada orangtua kita bahwa kita sangat mencintainya, betapa kita berutang budi pada mereka, maka lakukan sekarang. Bukan besok atau lima menit lagi. Sekarang, dalam lima menit (anggap saja) sudah terlalu telat. Jika kita merasa bersalah terhadap orangtua kita, jangan terlalu banyak pertimbangan, jangan mencari – cari alasan untuk menundanya. Lakukan saat ini juga. Kesempatan tidak datang dua kali. carpe diem. raihlah moment itu…

Kemudian untuk pertanyaan kedua, memang sulit sekali menjawabnya. Sangat sedikit orang yang mampu menebak dengan benar. Namun sewaktu kita sedang sendirian maka kita benar – benar akan merasakan bahwa kita tahu jawaban dari pertanyaan yang kedua tersebut. Siapakah orang yang paling berharga dalam hidup kita adalah seseorang yang hidup bersama denganmu saat ini.

Suatu ketika pernah tidak kita merasa saat kita sedang bercerita mengenai kemalangan yang menimpa kita kepada seorang teman kita tapi ternyata teman kita merasa bosan. Sesungguhnya teman kita itu tidak sedang mendengarkan, namun ia merasa bosan dengan cerita kita itu. Menderita sekali bukan…

Namun apa yang terjadi jika ternyata teman kita itu sungguh apresiatif dengan apa yang kita ceritakan ke dia. Apalagi jika kemudian ia berkenan memberikan nasihat kepada kita. Lega sekali rasanya. How grateful we are…

Intinya adalah komunikasi dan cinta, hanya bisa dibagi seseorang saat kita ada bersamanya.Tidak peduli seperti apa dia, dialah orang yang paling berharga sedunia untuk kita saat itu. Dia tahu apa yang kita lihat,dia tahu apa yang kita tahu, dan dia sama – sama merespon dengan apa yang kita rasakan.

Coba kita belajar dari banyaknya perceraian yang telah terjadi, rata – rata persoalannya sebenarnya sepele namun karena tidak adanya pemahaman yang baik dari keduanya maka hancurlah pernikahan. Sebenarnya, masing – masing dari kita ingin dijadikan sebagai seseorang yang paling berharga dalam hidup pasangan kita itu, namun seringkali karena capek, sibuk dll maka komunikasi tidak terjalin, maka terjadilah selisih paham. Uangpun semakin banyak bagi para pengacara perceraian!

Jawaban untuk pertanyaan ketiga Sang kaisar, ” pekerjaan apa yang paling utama harus dilakukan? Melayani. Dengan melayani membawa kita pada suasana kebersamaan saling menyayangi dan memahami. Jawaban sederhana namun sering dilupakan.

0 komentar:

Posting Komentar