Beberapa tahun yang lalu, kalau tidak salah tahun 2000, saya berkunjung ke kota Pontianak, teman saya mengajak saya memancing kepiting. Bagaimana cara memancing kepiting ? Kami menggunakan sebatang bambu dan mangkaitkan tali ke batang bambu itu. Diujung lain tali, kami mengikat sebuah batu kecil, lalu kami mengayun bambu agar batu diujung tali terayun menuju kepiting yang kami incar. Kami menggangu kepiting itu dengan batu, menyentak dan menyentak agar kepiting marah, kalau itu berhasil maka kepiting itu akan mengigit tali atau batu itu dengan geram. Capitnya akan mencengkeram batu atau tali dengan kuat, sehingga kami leluasa mengangkat bambu dengan ujung tali berisi seekor kepiting gemuk yang sedang marah.
Kami tinggal mangayun bambu secara perlahan agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar yang sudah kami isi dengan air mendidih, yang telah kami persiapkan sebelumnya. Kami celupkan kepiting yang sedang murka dan sangat marah itu kedalam wajan tersebut. Seketika itu juga, kepiting melepaskan gigitan dan tubuhnya menjadi merah. Tidak lama kemudian, kami bisa menikmati kepiting rebus yang sangat lezat. Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena kemarahannya, dan kegeramannya atas gangguan yang kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali, dan sebuah batu kecil.
Banyak teori yang mengungkapkan, "Marah" adalah perilaku yang membuat kita lelah, karena ketika marah kita menggunakan 44 otot muka, dan tersenyum menggunakan 17 otot muka, sehingga, dapat diartikan dengan kegiatan "Marah" akan membuat kita mudah lelah dengan membuang-buang energi dan semakin lelah dengan asupan pikiran yang negatif akan keadaan, kondisi dan ahirnya membuat kita menjadi stress.... dan teori itu mengajak kita untuk terus tersenyum. Hal ini sangat tepat dan perlu dijadikan acuan bagaimana mengubah pola hidup kita dengan terus tersenyum. Namun apakah ini satu-satunya alasan : "Kenapa harus menghindari marah ??"
Para pembaca yang terus memiliki Spirit yang positif, dari cerita memancing kepiting yang ada diatas, kita dapat menarik sebuah makna dan pesan yang sangat mendalam, kenapa kita harus menghindari yang namanya "Marah"
Kita sering sekali melihat banyak orang jatuh dalam kesulitan, menghadapi masalah, kehilangan peluang, kehilangan jabatan, kehilangan kepercayaan sosial, bahkan kehilangan segalanya karena "Marah". Jadi, kalau Anda menghadapi gangguan, baik itu batu kecil maupun batu besar, hadapilah dengan bijak, redam kemarahan sebisa mungkin, lakukan penundaan dengan melakukan berpikir jernih sejenak saja antara 2-3 detik, tarik nafas panjang dan dalaaaam......dengan menghilangkan murka dan amarah anda, maka banyak hal dan energi positif yang akan masuk dalam pikiran anda dan pastinya banyak waktu dan energi yang bisa termanfaatkan dengan baik, maka akan semakin meningkatkan kualitas hidup kita menjadi semakin berhasil dan sukses....
Ahirnya, dengan murka dan amarah yang tertunda dan mereda, maka anda akan terlepas dari Wajan Panas yang dapat menghancurkan masa depan anda...
Inilah inti dari : Kenapa harus menghindari "Marah"
0 komentar:
Posting Komentar