Di dalam sebuah sumur menetas dan tumbuh hampir bersamaan tiga ekor binatang , yaitu seekor siput, kura-kura, dan katak. Mereka bersahabat, dan setiap hari bermain bersama di sumur yang sudah jarang digunakan itu.
Suatu hari kura-kura memandang ke atas, ke arah permukaan sumur yang terang benderang. “Bagaimana keadaan di atas sana ya? Tampaknya sangat terang dan segar. Ayo naik ke sana teman-teman!”
“Bodoh kamu, kura-kura….! Bagaimana mungkin kita memanjat sampai ke atas? Aku aja yang bisa melompat tidak bisa mencapai permukaan. Apalagi kamu yang hanya bisa merangkak pelan, hampir merayap…Apalagi kamu siput, jalanmu seperti itu mana mungkin bisa memanjat…” Katak mencela rencana si kura-kura.
Tak peduli kata-kata si katak, keesokan harinya si kura-kura mulai merangkak pelan memanjat dinding sumur yang ditumbuhi lumut dan tanaman perdu.
“Jalan aja pelan gitu kok nekad mau memanjat sumur! Dasar bodoh! Aku aja yang bisa melompat tinggi tak mungkin bisa mencapai atas…Hoooi tahu diri dong…!” Begitulah celaan katak kepada kura-kura yang disampaikan berulang kali. Kura-kura sambil tersenyum meneruskan usahanya.
“Jalan pelan begitu kapan nyampainya?” mendengar teriakan katak, kura-kura menambah kecepatan jalannya. “Tuh capek khan? Udah, nyerah aja!” kura-kura justru menghentikan istirahatnya dan mulai berjalan lagi. Begitulah setiap celaan katak membuat kura-kura semakin bersemangat membuktikan bahwa dia bisa lebih baik.
“Siput, kamu jangan ikut-ikutan si kura-kura! Jalanmu merayap pelan gitu mana mungkin bisa memanjat!” Siput yang sebenarnya tertarik mengikuti jejak kura-kura mengurungkan niatnya.
Kura-kura terus merangkak memanjat dinding sumur, makan dedaunan yang tumbuh di dinding sumur, hingga akhirnya mencapai mulut lubang sumur. Dia melongok ke dalam lubang dan berteriak “Hei katak dan siput…Naiklah! Di sini pemandangan bagus, terang dan hawanya segar. Kalian pasti bisa memanjat ke sini!”
“Ogah kura-kura…! Kamu mau tanggung jawab kalau aku terpeleset dan jatuh?! Hei siput…Jangan dengar si kura-kura…Memanjat ke atas tidak semudah yang dia bilang,kamu pasti tidak bisa!”
RENUNGAN:
Dalam kehidupan ada tiga macam orang, yaitu pemenang, pencela dan pecundang. Pemenang selalu berusaha bergerak menjadi lebih baik. Celaan yang diterima membuatnya semakin semangat membuktikan bahwa dia lebih baik dari itu. Seorang pecundang tidak pernah memulai berbuat apa-apa karena takut dicela. Sedangkan si pencela tidak pernah mencapai apa-apa kecuali berhasil menakuti pecundang.
Sang PEMENANG adalah yang selalu BERGERAK menuju KEMENANGAN. CELAAN membuatnya semakin SEMANGAT membuktikan KEMENANGANNYA.Sang PENCELA hanya bisa MENAKUTI PECUNDANG.
0 komentar:
Posting Komentar