Sebagaimana kita ketahui bahwa iman, ikhlas dan optimisme adalah sifat-sifat fundamental yang mencetak seorang dai dalam persiapannya dalam mengemban dakwah dengan membekali diri dengan bekal dakwah.
Sifat tersebut akan dimiliki oleh seorang mukmin yang senantiasa menyatukan dirinya dengan Islam, Allah sebagai tujuanNya, dan terus melangkah menuju tujuannya, meraih kemenangan dengan izin Allah atau menemuiNya sebagai syahid tatkala menghadapi ujian dan cobaan.
Setelah itu seorang dai akan menuju ke sebuah terminal. Terminal itu bernama Tarbiyah. Disana ia bisa menghirup nafas keimanan dan menambah bekal ketaqwaan, ia akan dibimbing dan dibina menjadi pribadi-pribadi yang sholeh, berahlak mulia, kuat jasmaninya dan rohaninya.
Ia akan menjadi seorang insan yang penuh keikhlasan, tingkah lakunya akan menjadi tauladan, penampilannnya selalu menjadi penuh daya tarik serta sorotan matanya akan memancarkan semangat dan optimisme.
Sebab tanpa Tarbiyah maka seorang dai hidupnya akan hampa dari nilai, wibawa, dan pengaruh. Ia akan terperangkap dalam sifat ujub, nifaq dan riya. Terjerumus dalam lumpur kebanggaan, kesombongan dan egoisme, ia akan berda’wah untuk dirinya bukan untuk Allah SWT, akan membangun kejayaan untuk dirinya bukan untuk Islam dan dia akan mengejar kebahagiaan dunia bukan untuk akhirat.
Jalan memperoleh ketinggian ruhiyah adalah dengan takwa, karena dengan takwa kepada Allah akan bisa membedakan mana yang kosong dan mana yang isi. Mana yang hak dan mana yang batil, Allah SWT akan memberikan karunia yang tinggi kepada orang-orang yang bertakwa berupa cahaya yang menerangi dalam kehidupannya.
Firman Allah dalam Al Quran: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu “Furqon” dan menghapuskan segala kesalahan kesalahanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”. (QS Al Anfal: 29)
Diringkas oleh: Cecep Y Pramana
Dari buku: “TARBIYAH RUHIYAH” karya: DR. Abdullah Nashih Ulwan
0 komentar:
Posting Komentar