"Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit" (Aristoteles)
baik bukan ?
aku harap begitu karena kita harus tetap hidup untuk menjalani hidup.
Mungkin banyak orang yang belum tahu kata bijak dari seorang filsuf legenda dunia di atas.
Benar sekali, aristoteles yang berkebangsaan yunani ini sangat terkenal pada zamannya karena merupakan orang yang memiliki pemikiran yang tinggi dan briliant.
Mari kita telaah dan cerna kata bijak di atas, masalah utama pada katabijak itu adalah marah.
Sesuai dengan kata bijak di atas menunjukkan bahwa kita boleh saja marah kepada seseorang, tapi kita harus melihat situasi dan kondisinya terlebih dahulu. Mungkin orang itu melakukan kesalahan, tapi kita harus dapat melihat apakah orang itu memang ingin membuat kesalahan ataukah orang itu tidak sengaja melakukan kesalahan.
Kita harus pintar melihat situasi dan kondisi saatkita ingin meluapkan kemarahan, jangan sampai berlebihan atau kita terus terbelenggu dalam api kemarahan. Banyak orang yang meluapkan kemarahannya salah, yang salah siapa yang kena siapa, biasanya begitu. Kita juga harus melihat kadar marah dibanding kesalahan orang aau sesuatu yang salah, agar berimbang jangan sampai kita over dalam marah sehingga orang yang kita marahi tidak terima.
Tujuan dan cara kita juga harus benar, bukan karena balas dendam atau karena emosi tapi kitamara harus dapat membuat orang yang kita marahi dapat bangkit dan ntrospeksi diri agar lebih baik bukan membuat orang yang kita marahi menjadi takut atau malahan benci kepada kita karena marah kita yang tidak pas.
So kawan, marah boleh saja tapi kita harus tahu aturan, situasi, kondisi, tujuan dan kadar marah. Buatlah bumi ini menjadi tempat yang nyaman kita bernaung dengan sahabat kita dan jangan buat bumi ini menjadi naungan kebencian, emosi dan kemarahan.
0 komentar:
Posting Komentar