Di suatu sore saat matahari terbenam, tampak bbrp anak sdg bermain layangan. Salah satu layang-layang berkata dlm hatinya "Aku kesal. Aku mau terbang tinggi, setinggi-tingginya, tanpa ada yang menahan. Tapi kenapa aku harus diikat dengan benang? Aku jadi tidak bisa terbang dengan bebas!"
Angin pun lalu bertiup kencang.
"Ah, anginnya kencang", lanjut si layang-layang.
"Aku akan mendekati layangan lain, supaya benangku bisa putus. Nanti aku dapat terbang tinggi! Bebas lepas!"
Maka dng dorongan angin, si layang-layang pun berusaha mendekati layangan lain, membiarkan benangnya bergesekan dng benang mereka. Sesaat kemudian, benangnya putus!
"Akhirnya, putus juga! Sekarang aku bisa terbang semauku, naik tinggi sesukaku!"
Tapi kemudian, apa yg tjd?
"Loh, loh?!? Kenapa ini? Kok aku jatuh?"
"Krosak!" Layang-layang itu jatuh & tersangkut di atas pepohonan.
"Ah, aku tersangkut! Kenapa begini? Bukannya terbang tinggi, aku malah tersangkut di pepohonan" kata si layang-layang dengan sedih.
"Sekarang aku tahu", lanjut si layang-layang.
"Justru karena aku terikat benang, makanya aku bisa tetap melayang di udara. Ternyata benang itu yang membuat aku bisa tetap terbang"
Hati manusia sama spt layang-layang td. Pada dasarnya manusia ingin utk hidup bebas sesuka hati, tanpa peduli nasihat & didikan. Sering kita pikir nasihat & didikan adl sesuatu yg mengekang. Padahal kedua hal itu sebenarnya sama seperti benang pd layangan: itulah yg membuat kt ttp terbang & berhasil. Saat hati kita akan membuat pilihan yg salah, benang 'nasihat & didikan' menarik kita utk tetap ada di jalan yg benar. Saat hati kita mulai sombong krn ada di puncak keberhasilan, benang 'nasihat & didikan' menarik kita kembali utk rendah hati.
Biarlah hati kt selalu terbuka utk nasihat & didikan, sehingga kt dapat tetap 'terbang melayang'.
0 komentar:
Posting Komentar