Orang yang sejatinya paling miskin,
adalah dia yang harus membeli pertemanan,
membayar untuk menjabat,
menyuap untuk menutupi dosa,
pamer harta dan kekuasaan untuk mengundang cinta,
membagi-bagi sembako untuk mendapatkan dukungan,
menggelontor uang untuk menjadi popular,
dan membeli obat dan racikan kimia yang mahal
untuk merasa tenang dan memaksa diri untuk tidur.
Orang miskin yang jujur, yang bisa tidur lelap dengan atap langit, berdinding angin, dan berselimut lengan yang terlipat, adalah sekaya-kayanya jiwa.
Hanya masalah waktu sebelum Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Kaya - mengeluarkannya dari kemiskinan dan menjadikannya jiwa tulus yang damai dan sejahtera.
Semoga bersama tenggelamnya matahari di senja ini, Tuhan menyiapkan rezeki yang baik sekali esok hari untuk kita, melalui merekahnya hasil dari rencana dan upaya kita selama ini.
Aamiin
0 komentar:
Posting Komentar