Jumat, 11 Mei 2012

Coba Renungkan

Assalamu’alaykum warohmatulloh wabarokatuh

Pada kesempatan kali ini saya ingin mengajak kita merenung sejenak, semoga dengan melakukan hal tersebut kita bisa sedikit memperbaiki langkah-langkah yang mulai menjauh dari jalan-NYA.





Pernahkah kita merenung tentang apa saja yang sudah kita kerjakan hari ini, perkataan apa saja yang sudah kita ucapkan, kicauan pa saja yang sudah kita nyanyikan di twitter kita, coretan apa yang sudah kita torehkan di dinding facebook kita. Adakah secuil manfaat yang kita sumbangkan hari ini, dari perkataan, perbuatan, dan tindakan kita. Adakah hari ini orang yang sakit hati dengan tingkah kita, adakah orang yang jengkel dengan kelakuan kita, adakah orang tersinggung dengan perkataan kita...Coba renungkan
Ingat...Setiap keburukan yang kita sumbangkan hari ini, akan berbuah petaka di Esok, Lusa atau suatu saat nanti.

Bukankah Allah yang maha pengasih lagi Maha penyayang tidak pernah menimpakan azap kepada kita, kecuali kita sendiri yang memanggil azap tersebut ke kehidupan kita, dengan perkataan kotor kita, dengan kesombongan kita, dan dengan kelakuan keji kita...Sudahkah kita renungkan?

Bagaimana dengan shalat kita, masih merasa cukup hebat untuk shalat sendiri dan meninggalkan jamaah di Masjid. Atau masih sering telat karna terlalu repot dan terjebak dengan rutinitas dunia. Apakah level shalat yang kita persembahkan kepada-NYA masih tidak bisa menjaga kita dari dosa dan hina. Melihat dunia akhir zaman ini, kita membutuhkan level shalat yang harus cukup untuk membendung maksiat yang yang banyak dijual murah dijalanan.

Pernahkah kita berfikir tentang akhirat kita, apa yang sudah kita siapkan dan cukupkah bekal yang sudah kita kumpulkan. Apakah kepastian akhirat masih belum bisa menyadarkan kita. Perlu kita ingat, mati itu bisa saja datang hari ini, besok, atau lusa. Bersukurlah orang yang sakit sebelum mati, karna bisa sedikit bersiap untuk menghada sang kuasa. Bagaimana kalo kita mati mendadak, kita tidak sempat memohon ampun dosa yang kemarin, kita tidak sempat memohon ampun pada dosa-dosa lama yang sudah berlumut hitam membatu dan terlupa. Kita sama ketahui segala yang sudah kita perbuat ntah baik dan buruk, semua terekam abadi di sebuah buku induk, semoga dengan bertaubat catatan kelam yang sudah kita torehkan bisa dihapus.

..."LETAKKANLAH DUNIA DI TANGANMU DAN AKHIRAT DI HATIMU"....
Sekaran Coba tanya dirimu, dan jawab dengan jujur, mana lebih penting bagi mu, akhirat atau dunia?
Jawab saja dengan jujur, tidak bakalan ada yang akan dirugikan dengan menjawab jujur. Jika dunia masih terasa lebih penting, apakah kita yakin akan selamat kelak di sana. Atau mungkin iman di dada ini masih perlu dipertanyakan. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang di beri hidayah dan petunjuk.

Apakah kita sering merasa lebih hebat dari orang lain, merasa lebih baik dari orang lain, merasa lebih alim dari orang lain, merasa derajatnya lebih tinggi dari orang lain. Apakah kita masih saling tunjuk sana sini, saling menyalahkan dan menganggap diri paling benar, merasa paling berhak masuk surga.

Dari Ibn Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda:

“Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya
ada setitik dzarrah sifat sombong”
Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw:
“Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakaiannya itu indah atau sandalnya juga baik”
Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan.
Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain”
(HR Muslim)

Seberapa sering kita membaca shalawat ke nabi kita, nabi besar Muhammad saw, atau apakah kita lebih mengidolakan para penyayi kafir, para pemain sepak bola kafir, para artis Film kafir atau para pembesar-pembesar kafir lainnya. Tidak ada yang salah mengagumi mereka, tapi sungguh itu merupakan keyataan yang sungguh ironis, jika kita lebih mencintai dan mengagumi mereka dibandingkan dengan  nabi kita sendiri.

Sekian..
Semoga ini bisa menjadi bahan renungan, agar kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi....

shalawat and salam to Muhammad saw

0 komentar:

Posting Komentar