Aku pernah membaca sebuah kalimat seperti ini, “Ingatlah dan lakukan yang terbaik selama aku hidup dan lupakanlah aku setelah aku mati”. Aku sendiri lupa itu tulisan sapa dan bacanya dimana, namun kalimat itu benar-benar melekat kuat di pikiranku dan membuatku merenungkannya dalam-dalam.
Aku pernah jalan-jalan melewati sebuah lokasi pemakaman yang cukup megah, seperti rumah-rumah mewah berukuran kecil ( lokasinya di Taman Kenangan Lestari Karawang Barat ).
Sempat bertanya dalam hati, mengapa kuburan dibuat begitu mewah? Dan jawaban yang pernah aku dengar cukup mengejutkan, alasannya mereka yang membangun makam megah adalah untuk menunjukkan rasa sayang kepada yang telah meninggal, karena selama hidup mereka belum sempat melakukan yang terbaik kepada almarhum, jadi mereka menebus kesalahan dengan membuat makam yang mewah. Aku sih cuma bisa mengatakan dalam hati, apa yang mereka lakukan adalah sia-sia, percuma, tak ada gunanya (bukan berarti aku menentang membangun makam yang mewah, melainkan motivasinya untuk apa).
Jika ingin mengasihi seseorang, tunjukkanlah itu selama dia masih hidup, jika ingin menunjukkan rasa hormat dan menyesal atas semua kesalahan yang telah dilakukan, tunjukkan itu selama dia masih hidup. Sebab jika dia telah tiada, apa yang dilakukan tidak akan bisa dimikmati lagi, dirasakan lagi, jangan tunggu sampai dia tiada baru menunjukan itu, percuma.
Jadi hormatilah, sayangilah orang tua selama mereka masih ada, bukan dengan cara memperindah makam mereka, jangan sia-siakan kesempatan untuk menyayangi, menghormati bahkan minta maaf kepada orang-orang yang berarti, agar kelak tiada penyesalan.
Jika bisa melakukan itu semua sekarang, mengapa harus ditunda, kita semua yang masih hidup ini bertarung dengan waktu, jadi manfaatkan sebaik mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar