Syahdan dahulu kala ada seorang yang bernama Kari yang tinggal diSumatra barat, ia mendengar dari orang - orang bahwa negri Singapura adalah negri yang sangat ramai, dipenuhi oleh kapal-kapal laut yang singgah, motor dan mobil lalu lalang dijalanan kota dan pasar yang selalu ramai dikunjungi orang-orang dari luar dan dalam negeri seolah negri tersebut negeri dongeng buat Kari.
Cerita-cerita itulah yang membuat kari menggebu-gebu ingin pergi kesana dan bertekad untuk melihat sendiri apa yang yang orang-orang bilang tentang negri Singapura . Hari berganti hari dan tahun berganti tahun, berkat kerja keras Kari bekerja diladang dan sawah miliknya ditambah hasil panen yang membumbung tinggi serta uang yang dikumpulkan ia pun dapat pergi ke negeri Singapura.
Alkisah sampailah Kari dinegeri tersebut, Kari yang hanya anak desa terkagum-kagum dengan negeri ini, betulah apa yang dikatakan teman-temannya tentang negeri Singapura, tak bosan-bosan ia memandang kesana kemari suasana kota singapur yang sangat ramai dan seolah tidak ada istirahatnya.
Tak lama ia pun merasa lapar, karena dari semenjak ia dari kapal tadi dan sampai menginjakan kaki dinegeri ini ia belum makan. Teringatlah ia akan kedai kaling, rumah makan yang terkenal lewat cerita teman-temannya dulu, kata mereka kedai ini masakan-masakannya sangat lezat dan banyak makanan-makanan yang belum pernah mereka cicipi sebelumnya.
Karena kedai itu sudah sangat terkenal, tidaklah sulit bagi kari mencari tempat tersebut, dengan diantar becak motor khas Singapura sampailah kari ke tempat yang dimaksud. Benar saja, ramailah orang yang makan dikedai tersebut ditambah bau masakan yang membuat air liur menetes membuat Kari tak sabar untuk menyantap masakan-masakan yang menggugah selera.
Setelah kari duduk tak lama datanglah pelayan datang ” nak pesan apa tuan ?” dengan logat melayu yang kental,” saya nak pesan masakan padang” jawab Kari, ” maaf tuan, tak adalah apa yang tuan pesankan dikedai kami!” jawab pelayan tersebut ” oh, apa saja lah ” balas kari.
” Baiklah, Kari apa tuan ?” tanya pelayan tersebut, kari kaget karena pelayan tersebut tahu namanya ” mau makan !” jawab kari dengan sedikit heran, ” Kari apa tuan ? ” tanya si pelayan lagi, ” mau makan !” balas Kari yang tak henti-hentinya heran karena pelayan tersebut berulang kali memanggil namanya.
” Maksud awak kari kambing kah, kari Sapi kah atau Kari ayam kah ?” tanya si pelayan dengan sedikit kesal, Kontan saja Kari marah dan mengangkat tumbuk hendak memukul karena dia sudah dipanggil Kambing, Sapi dan ayam, tak lama datanglah polisi dan melerai mereka.
” Ada apa ini ? ” tanya polisi ” Tuan Polisi orang ini mau memukul saya, padahal saya tak melakukan kesalahan apa-apa !” jawab pelayan tersebut ” Ia berdusta tuan polisi, Ia telah menghina saya dengan mengatakan saya Kambing, Sapi dan ayam” bela kari, polisi pun mengerutkan kening.
tak lama ia bertanya pada Kari ” Siapakah nama abang nih ?” nama saya Kari” jawab kari, tertawa lah polisi tersebut karena ini hanya kesalah pahaman semata dan menerangkan pada si Kari bahwa yang dikatakan pelayan kari Kambing, Kari Sapi atau Kari ayam maksudnya adalah Gulai Kambing, Gulai Sapi dan Gulai ayam, lalu polisi pun berlalu.
Tak lama setelah kejadian itu kari pun memesan makanan dan menyantapnya dengan lahap lalu datanglah pelayan tadi ” mau minum apa tuan, air putih kah, air kopi kah atau air batu kah ? ” tanya si pelayan, ” air batu ! ” pesan si Kari karena baru kali ini dia mendengar minuman yang bernama air batu.
Dengan rasa ingin tahu Kari melihat si pelayan tadi mengerjakan pesanan dari nya, namun belumlah sampai pesanan itu ditaruh dimeja Kari, Kari melompat sambil memanggil-manggil polisi, datanglah polisi dan menayakan permasalahan apa lagi pada si kari.
” Tuan polisi, lihatlah pelayan ini ingin membunuh saya, Tuan polisi lihatlah saya tadi melihat pelayan itu mengeluarkan sesuatu dari kantung hitam dan memukul - mukul nya, dan ternyata kaca bubuk lalu ditaruh diminuman saya, tuan polisi lihatlah, bukti kaca tersebut masih ada diminum saya” kata kari dengan berapi-api menunjukan bukti pada polisi.
Tak lama terdengarlah gelak tawa dikedai tersebut, dan dengan tak kuasa menahan tawa dengan memegangi perut, polisi menerangkan bahwa kantung hitam yang dipukul - pukul pelayan tersebut dan isinya yang ditaruh diminuman Kari adalah Es batu bukan kaca bubuk.
0 komentar:
Posting Komentar