Sabtu, 03 September 2011

SELF TALK (DIALOG DIRI) POSITIF: Bagaimana Anda Berdialog Dengan Diri Anda Akan Menentukan Keberhasilan Anda!

Sebetulnya kita banyak melakukan Self talk (dialog dengan diri sendiri) sepanjang hari. Beberapa ahli mengatakan bahwa kita melakukan "dialog diam" ini sebanyak 50.000 kali dalam sehari. Self talk memiliki efek langsung terhadap pikiran dan perilaku kita.

Self talk adalah dialog internal (atau kadang juga monolog) yang  kita lakukan dengan diri kita sendiri ketika dihadapkan pada situasi tertentu.
Apa yang "secara diam-diam" kita katakan kepada diri sendiri mengenai sebuah kejadian akan memberi pengaruh yang luar biasa terhadap diri kita. Selftalk dapat mengubah apa yang kita lihat dan dengar di sekeliling kita, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita ingat ketika meninjau kembali pengalaman hidup kita.
 


Pernahkah anda mendengar tentang self fulfilling prophecy (ramalan yang mewujudkan dirinya sendiri)? Self-talk mirip dengan self-fulfilling prophecy—dimana apapun yang paling sering dan paling banyak kita pikirkan, cenderung akan terwujud nyata. Ketika self-talk kita positif - “Segalanya akan berjalan lancar,” “Saya yakin bisa mendapatkan pekerjaan ini”— maka kita sebenarnya sedang mengarahkan diri menuju sukses, dan kemungkinan sukses itu ada untuk kita. Karena kita memerintahkan alam bawah sadar untuk menyediakan segala sumber daya di dalam diri kita untuk sukses.

Ketika self-talk kita negatif — “Keadaan pasti akan menjadi kacau balau,” “Saya tidak yakin bisa menjadi seorang supervisor yang baik” — maka kita sebenarnya sudah menyerah, dan besar kemungkinan kita tidak akan sukses. Karena kita telah memerintahkan alam bawah sadar kita untuk melewatkan segala kesempatan dan kemungkinan untuk berhasil.

Self-talk akan mengarahkan pikiran dan perilaku kita. Bila kita berpikir, “Saya yakin bisa mendapatkan pekerjaan ini,” maka kita akan berusaha untuk mendapatkannya. Selama proses interview, kita akan menunjukkan keyakinan diri dan kemampuan kita, dan karena itu kemungkinan bagi kita untuk diterima juga lebih besar.
Namun bila kita mengatakan pada diri kita sendiri, "Lamaran saya pasti akan ditolak," maka besar kemungkinan kita tidak akan berusaha untuk menunjukkan keyakinan dan kemampuan diri kita, dan karena itu, lamaran kita pun ditolak.



Maka, sangatlah penting untuk "menulis kembali naskah" self-talk kita yang negatif menjadi positif. Seperti menghapus "rekaman" mental yang biasanya kita putar ketika menghadapi tekanan, dan menggantikannya dengan "rekaman" yang baru.







Ada beberapa pola berpikir yang sering kita miliki, khususnya pola yang negatif, yakni:

1.      Pola Pikir Hitam Putih (Kalau kita tidak sukses sempurna, berarti kita adalah pecundang sempurna!)
Saya berasal dari kota kecil, dan semua orang disini dari kota yang lebih besar. Bagaimana mungkin saya bisa bersaing dengan mereka.
Oke, sekarang giliran saya. Saya harus menunjukkan kepada mereka betapa hebatnya saya.

2.      Pola Pikir Katastrophik (Membesar-besarkan signifikansi sebuah kejadian!)
Ini moment yang paling memalukan sepanjang hidup saya!
Tidak pernah ada orang yang menghina saya sedemikian rupa seperti yang baru saja dia lakukan!

3.      Pola Pikir Pesimistik (Hanya melihat dari sisi negatif dan membayangkan yang terburuk!)
Saya tidak pernah punya teman baik sebelum ini. Apa yang membuat saya mengira saya bisa mendapatkannya sekarang?
Saya sudah tahu saya tidak bisa! Buang waktu saja!

4.      Self-fulfilling Prophecy
Begitu mulai makan es krim, saya tidak bisa berhenti!
Saya tidak bisa melakukan aktifitas saya tanpa di dahului dengan secangkir kopi di pagi hari.

5.      Pernyataan "Harus" (Dikendalikan dengan seperangkat peraturan yang kaku!)
Saya seharusnya lebih banyak berlatih. Kini kesempatannya sudah hilang.
Saya tidak boleh makan setelah jam 6.00 sore, atau seluruh kalori yang saya makan akan menjadi lemak.

6.      Pola Pikir "Ini bukan salah saya” (Mengalihkan tanggung jawab atas tindakan kita)
Kalau bukan karena dia, saya pasti dipilih untuk posisi itu.
Kalau saja saya punya lebih banyak waktu, saya pasti akan berhasl.

7.      Menerka Pikiran Orang (Mengasumsikan orang berpikir yang buruk terhadap kita!)
Tidak ada orang yang akan tertarik dengan pembicaraan saya.
Lihat.. mereka semua merendahkan saya.

8.      Discounting (tidak bisa menerima fedback positif!)
Mau kasih saya nasehat? Dia pikir dia siapa? Hah?
Saya tahu, dia hanya pura-pura memberi masukan. Tapi tujuan sebenarnya adalah mempermalukan saya di meeting tadi.

9.      Pola Pikir Perbandingan (selalu membandingkan diri dengan orang lain)
      Apapun yang saya lakukan, dia selalu selangkah lebih maju dibanding saya!
      Ya, kamu bisa karena kamu memiliki sumber daya yang lebih besar.



Cara untuk memiliki self talk yang positif dan menghilangkan self talk yang negatif sebetulnya sederhana. Pertama, sadarilah cara kita berkomunikasi dengan diri sendiri. Bila kemudian kita menyadari bahwa kita sedang melakukan self talk yang negatif, maka hentikanlah saat itu juga. Segera katakan pada diri sendiri, “STOP!!”


Kemudian gantilah self talk negatif dengan yang positif. Awalnya, ini mungkin akan membuat kita merasa sedikit canggung dan aneh. Karena sebetulnya kita tidak mungkin memilih kata apa yang akan kita ucapkan, bahkan kepada diri sendiri, karena kata-kata itu keluar begitu saja. Ia adalah kata yang biasa kita ucapkan. Tapi jangan khawatir. Bila kita terus berlatih, maka cepat atau lambat kebiasaan yang baru akan menggantikan kebiasaan yang lama.
Semua kebiasaan bisa dipelajari. Awalnya, kebiasaan itu kita bentuk, dan kemudian ia membentuk kita dan hidup kita. Tapi point yang paling utama adalah bahwa semua kebiasaan yang kini kita miliki awalnya dibentuk oleh kita sendiri.
Karena itu, kita bisa mengubahnya. Pilihan untuk berubah atau tidak ada di tangan kita. Dan pilihan itulah yang akan menentukan perjalanan kita menuju sukses dalam setiap aspek kehidupan kita.

Salam Sukses,



Sumber : http://www.kingsonsurya.com

0 komentar:

Posting Komentar