"Charity begins at home, but should not end there."
-- Peribahasa Amerika
SEORANG kawan saya, Pak Bayu Ludvianto, penulis buku best seller `Analisis Tulisan Tangan: Grapho for Success', beberapa hari yang lalu mengirim pesan blackberry messenger (BBM) ke saya. Pesan BBM ini ia sampaikan juga ke rekan lainnya. Isi pesannya, "Kami sedang mempraktekkan ajaran Marci Schimoff untuk `mengeluarkan dari rumah' 17 barang yang tak terpakai sejak 6 bulan lalu, setiap hari selama 40 hari. Beberapa hari kami berhasil `mengeluarkan' 17 item, beberapa hari lain kami hanya berhasil 8 tetapi efeknya? Waooo, rejeki mengalir masuk dari berbagai sumber. Hari demi hari. Bayangkan kalau kami bisa berhasil `mengeluarkan dari rumah' 680 items dalam 40 hari? Hmmmm ini tantangan, well mumpung pagi kami mau seleksi `barang yang mau dikeluarin lagi nih'. Hmm, Apa lagi ya?? Udah dapat lima nih!"
Pak Bayu sedang mempraktikkan aturan main dari Marci Shimoff. Shimoff adalah motivator terkenal asal Amerika, penulis buku best seller, `Happy For No Reason' dan `Love For No Reason'. Buku-buku seri 'Chicken Soup' yang fenomenal itu beberapa diantaranya juga merupakan garapan dari Shimoff.
Dalam buku aslinya, 'Happy For No Reason', Schimoff berkisah bahwa ia mengeluarkan 27 barang selama 9 hari berturut-turut dari rumahnya, atau bila ditotal 243 barang. Barang-barang bekas, jarang dipakai, yang sebenarnya masih bisa digunakan, bahkan barang-barang yang tergolong baru sekalipun. Kemudian barang-barang tersebut diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sebenarnya, apa yang dilakukan Shimoff bukanlah hal baru, karena seperti yang ditulis olehnya, ini merupakan ritual feng shui. Schimoff menamakannya dengan`give- away game'.
Lantas, apa yang diperoleh oleh Shimoff kemudian? Ia mengatakan bahwa beberapa keajaiban menghampiri dirinya, dan bukan itu saja, ujarnya, "...I feel lighter, clearer, and more excited about what I get to create next in life. I've done this practice three times now, and each time, wonderful things have happened.... "
Kawan saya, Pak Bayu, tidak memilih 27 items dalam waktu 9 hari, tetapi 17 items dalam waktu 40 hari berturut-turut. Sungguh menarik. Apa alasannya? Pak Bayu memilih angka-angka tersebut karena angka 17 mengingatkannya tentang hari kemerdekaan RI, dan mengeluarkan barang berarti kebebasan dari kemelekatan pada barang-barang tersebut. Sedangkan jumlah 40 mengingatkannya akan budaya Jawa yang sering memakai angka 40. Rumah pun makin terlihat rapi dan resik.
Apakah keajaiban juga datang padanya dan kawan-kawannya? Berikut kisahnya. Setelah ia membereskan rumahnya, selain rumahnya terlihat nyaman dan bersih, ia mendapatkan rezeki yang masuk mengalir ke rumahnya. Seorang kawan Pak Bayu mendapat hadiah jam tangan Guess secara tak terduga-duga ketika ia selesai mengeluarkan beberapa barang dari rumahnya. Lalu seorang ibu bercerita tentang pengalamannya berbagi, awalnya si ibu agak kesulitan untuk mendapat anak kedua, bahkan sudah ke dokter segala. Setelah beres-beres kamar anak pertamanya, ia membagi-bagikan mainan yang sudah tidak dipakai, dan dalam beberapa hari kemudian dinyatakan hamil. Dan, ini yang lebih wow lagi, seorang kawan Pak Bayu di pagi hari mendapatkan BMW 320i! This is a true story! Seseorang mengirimkan mobil itu langsung ke rumah kawan Pak Bayu setelah ia merapikan rumahnya dari barang-barang rongsokan. Padahal menurut Pak Bayu, ia belum menyampaikan pesan itu ke kawannya. Hanya berselang beberapa jam ia mengirimkan pesan itu setelah sang kawan mendapatkan mobil mewah tersebut. Yang mengejutkan, cerita keajaiban masih terus mengalir ke bbm saya hingga saat ini.
Berbagi memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Aturan main yang dilakukan Shimoff hanyalah sekian dari berbagai cara kita berbagi terhadap sesama. Penelitian manapun memperlihatkan, dengan memberi terhadap sesama, membuat diri kita menjadi lebih bahagia. Lagi pula, dengan berbagi, tak akan ada yang hilang dari apa yang Anda berikan. Malah sebaliknya, ia akan kembali lagi. Sesuai dengan hukum kekekalan energi, tiada energi yang hilang bila dikeluarkan, ia akan kembali dalam bentuk lain.
Tidak harus Anda mengikuti jumlah barang yang dikeluarkan dalam sekian hari seperti yang dilakukan oleh Shimoff. Anda boleh memilih sesuka hati. Sebaiknya Anda menetapkan jumlahnya, asalkan ada target. Bila sekenanya, maka tak ada tekanannya. Nah, bagaimana, Anda siap untuk memulainya?
Source: "resonansi-owner@yahoogroups.com By: Sonny Wibisono
Posted by : kembara-bumi.blogspot.com
under : Kisah inspiratif
"Amal dimulai di rumah, tetapi seharusnya tidak berakhir di sana"
-- Peribahasa Amerika
SEORANG kawan saya, Pak Bayu Ludvianto, penulis buku best seller `Analisis Tulisan Tangan: Grapho for Success', beberapa hari yang lalu mengirim pesan blackberry messenger (BBM) ke saya. Pesan BBM ini ia sampaikan juga ke rekan lainnya. Isi pesannya, "Kami sedang mempraktekkan ajaran Marci Schimoff untuk `mengeluarkan dari rumah' 17 barang yang tak terpakai sejak 6 bulan lalu, setiap hari selama 40 hari. Beberapa hari kami berhasil `mengeluarkan' 17 item, beberapa hari lain kami hanya berhasil 8 tetapi efeknya? Waooo, rejeki mengalir masuk dari berbagai sumber. Hari demi hari. Bayangkan kalau kami bisa berhasil `mengeluarkan dari rumah' 680 items dalam 40 hari? Hmmmm ini tantangan, well mumpung pagi kami mau seleksi `barang yang mau dikeluarin lagi nih'. Hmm, Apa lagi ya?? Udah dapat lima nih!"
Pak Bayu sedang mempraktikkan aturan main dari Marci Shimoff. Shimoff adalah motivator terkenal asal Amerika, penulis buku best seller, `Happy For No Reason' dan `Love For No Reason'. Buku-buku seri 'Chicken Soup' yang fenomenal itu beberapa diantaranya juga merupakan garapan dari Shimoff.
Dalam buku aslinya, 'Happy For No Reason', Schimoff berkisah bahwa ia mengeluarkan 27 barang selama 9 hari berturut-turut dari rumahnya, atau bila ditotal 243 barang. Barang-barang bekas, jarang dipakai, yang sebenarnya masih bisa digunakan, bahkan barang-barang yang tergolong baru sekalipun. Kemudian barang-barang tersebut diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sebenarnya, apa yang dilakukan Shimoff bukanlah hal baru, karena seperti yang ditulis olehnya, ini merupakan ritual feng shui. Schimoff menamakannya dengan`give- away game'.
Lantas, apa yang diperoleh oleh Shimoff kemudian? Ia mengatakan bahwa beberapa keajaiban menghampiri dirinya, dan bukan itu saja, ujarnya, "...I feel lighter, clearer, and more excited about what I get to create next in life. I've done this practice three times now, and each time, wonderful things have happened.... "
Kawan saya, Pak Bayu, tidak memilih 27 items dalam waktu 9 hari, tetapi 17 items dalam waktu 40 hari berturut-turut. Sungguh menarik. Apa alasannya? Pak Bayu memilih angka-angka tersebut karena angka 17 mengingatkannya tentang hari kemerdekaan RI, dan mengeluarkan barang berarti kebebasan dari kemelekatan pada barang-barang tersebut. Sedangkan jumlah 40 mengingatkannya akan budaya Jawa yang sering memakai angka 40. Rumah pun makin terlihat rapi dan resik.
Apakah keajaiban juga datang padanya dan kawan-kawannya? Berikut kisahnya. Setelah ia membereskan rumahnya, selain rumahnya terlihat nyaman dan bersih, ia mendapatkan rezeki yang masuk mengalir ke rumahnya. Seorang kawan Pak Bayu mendapat hadiah jam tangan Guess secara tak terduga-duga ketika ia selesai mengeluarkan beberapa barang dari rumahnya. Lalu seorang ibu bercerita tentang pengalamannya berbagi, awalnya si ibu agak kesulitan untuk mendapat anak kedua, bahkan sudah ke dokter segala. Setelah beres-beres kamar anak pertamanya, ia membagi-bagikan mainan yang sudah tidak dipakai, dan dalam beberapa hari kemudian dinyatakan hamil. Dan, ini yang lebih wow lagi, seorang kawan Pak Bayu di pagi hari mendapatkan BMW 320i! This is a true story! Seseorang mengirimkan mobil itu langsung ke rumah kawan Pak Bayu setelah ia merapikan rumahnya dari barang-barang rongsokan. Padahal menurut Pak Bayu, ia belum menyampaikan pesan itu ke kawannya. Hanya berselang beberapa jam ia mengirimkan pesan itu setelah sang kawan mendapatkan mobil mewah tersebut. Yang mengejutkan, cerita keajaiban masih terus mengalir ke bbm saya hingga saat ini.
Berbagi memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Aturan main yang dilakukan Shimoff hanyalah sekian dari berbagai cara kita berbagi terhadap sesama. Penelitian manapun memperlihatkan, dengan memberi terhadap sesama, membuat diri kita menjadi lebih bahagia. Lagi pula, dengan berbagi, tak akan ada yang hilang dari apa yang Anda berikan. Malah sebaliknya, ia akan kembali lagi. Sesuai dengan hukum kekekalan energi, tiada energi yang hilang bila dikeluarkan, ia akan kembali dalam bentuk lain.
Tidak harus Anda mengikuti jumlah barang yang dikeluarkan dalam sekian hari seperti yang dilakukan oleh Shimoff. Anda boleh memilih sesuka hati. Sebaiknya Anda menetapkan jumlahnya, asalkan ada target. Bila sekenanya, maka tak ada tekanannya. Nah, bagaimana, Anda siap untuk memulainya?
Source: "resonansi-owner@yahoogroups.com By: Sonny Wibisono
Posted by : kembara-bumi.blogspot.com
under : Kisah inspiratif
"Amal dimulai di rumah, tetapi seharusnya tidak berakhir di sana"
0 komentar:
Posting Komentar