Keluar dari Raudhah, saya bersama rombongan masih berdesakan keluar ke arah selatan untuk melakukan ziarah di makam Nabi Muhammad SAW dan 2 sahabat beliau, Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab. Salam dan salawat kepada Rasulullah SAW, begitu ramai terdengar dari jamaah yang berziarah.
Saya mulai membaca salawat dan salam untuknya. Yaa Nabi Salam, alaika. Ya Rasul salam, alaika. Ya Habib salam, alaika. Shalawatullah, alaika. Allahummashali wa salim ‘ala Sayyidina Muhammad Wa’ala ‘alihi Sayyidina Muhammad. Berulang-ulang saya ucapkan sembari berdesakan melewati makamnya. Tak terasa, air mata pun tumpah. Pun tak terkira banyaknya orang yang ingin berdoa dan melihat makam manusia yang Mulia ini.
Selain itu, terdengar juga salam kepada kedua sahabat Nabi. Makam Nabi dan dua sahabatnya, berada di sebelah timur yang dikawal 4 orang aparat kepolisian lengkap dengan pakaian dinasnya. Makam Nabi berada di paling utara atau urutan pertama, disusul Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab. Ketiga makam ini dindingnya dipasang jeruji besi berwarna keemasan yang bertuliskan dua kalimat syahadat dan dipenuhi kaligrafi.
Bahkan tidak sedikit peziarah yang harus ditegur aparat kepolisian Arab, karena dinilai terlalu berlebihan dengan berusaha naik dari pembatas besi yang berjarak sekitar satu meter dari dinding jeruji besi makam Nabi untuk memegang sekaligus menciumnya. Selain itu ada juga peziarah yang ditegur karena menangis dengan suara yang cukup keras. Ingin sekali saya tetap berada di sana, namun para asykar meminta untuk terus berjalan hingga keluar pintu.
Sambil berjalan keluar, terlihat banyak juga peziarah yang berdoa menghadap kuburan Nabi dan kedua sahabatnya, walaupun membelakangi kiblat. Ada diantara asykar yang melarang dan tidak melarang bagi peziarah yang mengambil film atau foto di depan makam menggunakan camera digital atau handphone (HP).
Termasuk saat saya dan kawan berfoto di depan makam Nabi dan kedua sahabat. Tak terasa, 10 menit lebih saya dan rombongan pandangi makam Nabi Muhammad saw, Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab, dan tak terasa mata ini sudah dibasahi air mata. Akhirnya, saya berjalan ke luar sekitar 3 meter dari makam Nabi dan menghadap ke kiblat untuk salat dua rakaat dan berdoa
Jamaah salat bersiap keluar dari Raudhah melewati makan Rasul SAW dan 2 sahabat
Terlihat makam Rasul SAW
Makam Rasul SAW yang dijaga
berfoto dengan kawan sebelum keluar Masjid Nabawi
0 komentar:
Posting Komentar