Jumat, 20 Januari 2012

KEBERUNTUNGAN DAN MALAPETAKA

Ketika tadi pagi pergi ke pasar berbelanja, dalam perjalanan pulang di tengah jalan saya melihat seorang bapak tergeletak di tengah jalan, ternyata seorang gadis muda dengan mobilnya melanggar bapak yang mengendarai sepeda motor. bapak ini tergeletak di tengah jalan tidak bisa bergerak, melihat pemandangan ini membuat hati saya ketakutan.

Saya sendiri juga telah beberapa kali mengalami kecelakaan mobil, tetapi karena keberuntungan saya dan berkat yang diberikan Tuhan kepada saya, oleh sebab itu saya sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah menyelamatkan saya. Kehidupan manusia benar-benar rapuh, sebuah kecelakaan fatal dapat menyebabkan nyawa melayang. Tetapi manusia tidak menyadarinya, dalam dunia fana ini demi harta dan ketenaran bertempur terus.

Dahulu di perusahaan kami, ada seorang pemuda yang mempunyai bakat besar, kariernya sedang menanjak, tiba-tiba suatu hari kami mendapat kabar bahwa pemuda ini dan istrinya mengalami kecelakaan mobil besar, mobilnya terbakar, suami istri ini meninggal di tempat meninggalkan seorang anak yang masih kecil yang menderita penyakit jantung.

Mendengar berita ini setiap rekan dikantor sangat terkejut, semua merasa keselamatan adalah berkat besar, hidup didunia ini sungguh harus memandang hambar terhadap segalanya, tetapi manusia selalu lupa, setelah beberapa waktu mereka akan lupa mereka telah memandang hambar kepada dunia fana ini, mereka mulai bertarung mati-matian lagi mencari keuntungan, nama, harta dan ketenaran.

Manusia demi kebahagiaan hidup didunia ini, demi mencari keuntungan pribadi, dengan sadar ataupun tanpa sadar mulai menyakiti orang lain, mereka tidak sadar ketika menyakiti orang demi mendapat keuntungan pribadi, mereka telah menciptakan karma besar. Ketika karma ini tiba maka rasa sakit dan malapetaka akan menimpa, oleh sebab itu orang yang tidak tahu atau tidak percaya kepada karma adalah orang yang paling bodoh, membabi buta melakukan hal-hal buruk, akhirnya karma tersebut akan menimpa diri sendiri. Ini seperti boomerang yang menyerang diri sendiri.

Tentu saja, ada beberapa orang yang mengatakan, “Lihat orang itu cukup baik, kenapa mendapat balasan demikian?” Namun, jika engkau bisa mengundurkan waktu ke masa lalu, atau masa masa yang lalu, maka anda akan menemukan semua itu berhubungan dengan perbuatan diri sendiri pada masa masa yang lalu.

Dengan kata lain bahwa sekarang kita melakukan hal-hal yang jahat dan buruk, untuk waktu tertentu engkau harus membayarnya.

Pesan moral : Sebagai manusia yang hidup didunia yang fana ini, mulai sekarang janganlah melakukan hal-hal yang melanggar hati nurani, jadilah orang baik, tanamlah petak kebajikan demi diri sendiri dan anak cucu anda. Tinggalkan lebih banyak pahala di dunia ini, juga doa saya demi bapak yang tadi padi ditimpa kecelakaan semoga dia lekas sembuh, selamat dan sehat kembali.

0 komentar:

Posting Komentar