Ibadah kita jadiakan seperti hunian kecil terpencil yang hanya kita singgahi ketika kita membutuhkan ketenangan,
yang kita datangi ketika dunia mulai terasa keras tak bersahabat.
Dan ketika masalah masalah itu mulai ringan dan terlupakan, kita kembali hanyut dan tenggelam
Apakah Kehidupan yang kita perjuangkan ternyata tak pernah membuat kita benar-benar hidup.
Kita terus diperbudak keinginan, terjebak dalam manisnya harapan.
Terus berlari, acuh tak perduli, Kita kehilangan arah dan tujuan sebenarnya,
Disetiap mimpi-mimpi hanya berkisah tentang indahnya dunia, disetiap doa-doa hanya berharap pada kebahagiaan fana.
Ya,,, tangis dalam doa doa malam hanya untuk meratapi kekurangan, dan doa doa pagi sebatas menggenapkan hari,
Kebaikan, kearifan, luhurnya budi pekerti hanya buah dari pengajaran pengajaran, semuanya tidak pernah benar benar keluar dari hati.
Tuhan tolong maafkan, karna ternyata cinta kami tidak pernah benar-benar nyata.
Tangis kami, ketakutan kami hanya sebatas pada azap yang kau akan timpakan
Cita-cita dan keinginan kami hanya berupa kebahagian, kami tidak pernah benar-benar rindu akan sebuah pertemuan.
Tuhan ajari kami, tuntun kami, tumbuhkan sebuah cinta suci, tanpa apa, tanpa kenapa, sebuah cinta yang ada karena Engaku semata.
0 komentar:
Posting Komentar