Dikisahkan seorang pemuda yang baru ditolak cintanya oleh seorang gadis, duduk termenung disebuah pinggiran kali, kala ia menatap derasnya air ingin sekali ia menceburkan diri dan ingin mati saja.
namun seorang kakek tua menghampiri pemuda putus asa itu."kenapa kehidupan yang indah ini ingin kau akhiri anakmuda ?" tanya kakek itu."aku putus asa keq,..aku mengejarnya,..tapi dia malah menolakku!"jawab pemuda itu sedih.kakek itu mengajak pemuda itu menuju sebuah ladang yang indah dipenuhi kupu-kupu, lalu berkata :"coba kau tangkapkan aq seekor kupu-kupu !" kata kakek itu. pemuda itu segera berlari mengejar seekor kupu2, namun kupu2nya terbang menjauh, dia mencoba mengejar lagi, namun semua kupu2nya menjauh.
"sudahlah nak, cukup...!"kata sikakek menghentikan pemuda itu."susah sekali ya kek,..aku dekati dia menjauh,..sama seperti diriku mengejar gadis !"kata pemuda itu.
"jika caramu mengejar seperti itu, sampai kapanpun kau takkan dapatkan gadis2, kupu2 ibarat gadis2, kau malah bernafsu menangkapnya, grusak-grusuk,..berlarian dan menakutinya."kata sikakek. "mengejar kupu2 hrus dengan penuh kesabaran, lihat ini cara menangkap kupu2!"lalu sikakek menuju ketengah ladang dan diam saja, namun beberapa kupu2 hinggap ditangannya.
"kau lihatkan,..dengan kesabaran,..dia akan datang sendiri, demikian juga dengan gadis yang kau kejar, jika kau mengikuti nafsu kau takkan mendapatkan hatinya, bersabarlah maka kau kan mendapatkan hatinya, buatlah dirimu menarik dimatanya, dengan perbuatan baik, dan amalan2 yang baik."kata si kakek itu.sipemuda sadar, bahwa selama ini memang caranya salah, dia pulang dan tak menyerah untuk mencintainya gadis pujaannya walau apapun yang terjadi,.. dia tetap mencintainya tidak membencinya, karena suatu saat hari itu akan tiba...kesabaran adalah kunci untuk menaklukan diri sendiri, Buddha say:"bukan berapa banyak peperangan yang ia taklukan, tapi yang dapat menaklukan diri sendiri barulah yang pantas dikatakan pemenang sejati." taklukan dirimu sendiri,..buang ego, dan bersikap rendah hati bukan rendah diri
0 komentar:
Posting Komentar