Selalu ada cerita, pengalaman dan kisah menarik yang dialami mereka yang berangkat ke tanah suci untuk melakukan ibadah haji atau umrah.
Perintah ibadah haji dan umrah ini dipertegas Allah SWT dalam Alquran berbunyi, “
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah”. (QS Al Baqarah: 196)
Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah SWT, pada akhir April 2011, saya berkesempatan melakukan ibadah umrah dan berziarah di Madinah dan Mekkah. Banyak pengalaman pribadi yang dapat ditulis. Semoga pengalaman pribadi yang bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang hendak berkunjung kesana.
Penulisan catatan perjalanan ini masih jauh dari sempurna, karena terasa sangat kurang waktunya untuk membuat laporan atau catatan tulisan yang menyeluruh dan lebih lengkap. Apalagi untuk menggambarkan keutamaan Mekkah dan Madinah. Subhanallah, sungguh luar biasa!
Menunaikan ibadah Haji dan Umrah tentunya menjadi impian setiap umat muslim. Pergi haji hukumnya wajib bagi setiap umat Islam yang mampu secara fisik dan harta. Dan menunaikan ibadah umrah hukumnya sunnah yang ganjarannya adalah syurga.
Seorang hamba Allah yang dermawan dan baik hati, memberikan kesempatan kepada 22 orang (termasuk sang dermawan, ikut dalam rombongan) untuk menunaikan ibadah umrah sejak Rabu, 20 April 2011 sampai Kamis, 28 April 2011. Sungguh luar biasa perjalanan ruhani ini, menyenangkan sekaligus mengharukan. Berikut beberapa catatan penulis, semoga dapat menjadi dahaga keimanan dalam meraih kebaikan.
Selepas salat subuh, pukul 04:40 WIB saya dilepas istri dan ketiga anakku serta tetangga rumah, menggunakan mobil Suzuki APV dengan pengemudi pak Robert, menuju terminal 2F bandara internasional Soekarno-Hatta dan tiba pukul 07.10 WIB. Perjalanan umroh kami di handle travel Gema Shafa Marwa (GSM) yang specialis melayani haji dan umrah. Setiba di bandara, kami bergabung dengan jamaah umrah Gema Shafa Marwa (GSM) yang lainnya, sehingga total rombongan GSM pagi itu yang akan berangkat menuju tanah suci berjumlah 77 jamaah.
Selama dua jam kami bersama rombongan berkumpul di ruang tunggu sejak pukul 10.00 WIB, pesawat wide body Boeing 747-400 Lion Air penerbangan JT 110 berangkat pukul 12.35 WIB (local time) dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten.
Begitu naik ke dalam pesawat jumbo itu, saya berpikir kegiatan apa yang akan dilakukan untuk membunuh bosan dalam perjalanan Umrah kali ini. Bayangkan, selama 9-10 jam hanya duduk di dalam pesawat wide body Boeing 747-400 Lion Air. Yang pasti sudah saya rancang sejak dari Cengkareng adalah tilawah Alquran, membaca buku berisi doa umrah dan selebihnya tentunya tidur menghilangkan kepenatan.
Begitu berada di dalam pesawat Boeing 747-400 yang merupakan pesawat dengan konfigurasi dua dek berkapasitas 506 tempat duduk yakni 22 tempat duduk kelas bisnis dan 484 tempat duduk kelas ekonomi ini, saya langsung membuka tas kecil dari GSM dan mengambil sebuah mushaf Alquran.
Tak lama setelah pesawat tinggal landas, saya bersama rombongan satu persatu membaca Alquran diikuti jamaah dari rombongan dari travel lainnya, sekaligus salat jamak qashar zuhur dan ashar. Perjalan diatas udara melintasi beberapa Negara menjadi cerita tersendiri yang penuh makna. Dan aktivitas di udara terlihat hanya istirahat, makan, selebihnya mereka yang tilawah alquran dan berzikir.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, memakan waktu 10 jam kami tiba di Bandara King Abdul Azis, Kota Jeddah pukul 22.35 Waktu Indonesia Barat (WIB) atau pukul 18.35 waktu Saudi Arabia (WSA). Waktu di Jakarta lebih cepat 4 jam dari pada waktu Jeddah.
Sambil menunggu bagasi, saya bersama beberapa jamaah melaksanakan salat maghrib dan isya berjamaah sekaligus di bandara. Setelah hampir 4 jam menunggu di bandara, pukul 23.30 waktu setempat, kami pun keluar dari bandara King Abdul Aziz untuk melanjutkan perjalanan menuju Madinah, yang menempuh waktu 6 jam perjalanan menggunakan bus
Foto di dalam pesawat sesaat sebelum terbang
Foto di dalam pesawat sesaat setelah terbang
Foto tiba dan menunggu di Bandara King Abdul Aziz
Foto tiba dan menunggu di Bandara King Abdul Aziz