Seperti yang kita ketahui, kacamata adalah alat bantu melihat yang dipasang tepat di depan mata kita. Apa yang kita lihat, tergantung dari lensa kacamata tersebut. Lensa yang tepat untuk penderita gangguan mata akan membantunya melihat lebih jelas.
Bagaimana bila kacamata tersebut saya ganti dengan kacamata hitam? Tiba-tiba segala pemandangan menjadi berwarna gelap. Padahal pemandangannya tetap sama.
Juga bukan salah mata anda. Tidak ada yang berubah, yang ada hanya “tampak” berubah. Semuanya karena kacamata anda. Ketika anda mengganti kacamata dengan yang berwarna biru atau merah, pemandangan di depan anda akan berubah pula.
Mungkin anda sudah bisa meraba apa maksud yang ingin saya sampaikan? Ya… Kacamata yang saya maksud hanya analogi dari pandangan hidup. Bagaimana cara anda memandang dunia ini. Suatu pemandangan yang sama bisa terlihat beda oleh dua orang tergantung kacamata apa yang mereka gunakan.
Bayangkan pemandangan sebuah taman. Cuacanya sejuk. Terdengar suara kicau burung. Di beberapa sudut terlihat satu dua sampah tergeletak. Di sudut lain, rumputnya sudah mulai panjang dan tampak beberapa ilalang. Hari ini taman tersebut cukup ramai. Beberapa orang berlalu lalang. Diantaranya, ada sepasang kekasih yang lewat. Dan ada seorang pria lewat sambil menatap ke arah anda.
Diantara pengunjung, ada tiga orang yang sedang duduk di bangku taman. Si A yang mengenakan kacamata hitam (berpandangan negatif) , si B yang mengenakan kacamata merah (sedang marah), dan si C yang mengenakan kacamata bening (berpikiran positif). Pemandangan itu terlihat berbeda-beda oleh mereka bertiga.
Si A melihat: Taman ini kotor sekali. Sampah berserakan dimana-mana. Rumputnya juga tidak terurus. Apa sih kerja pengelola taman ini. Sungguh tidak profesional. Suara burung ini berisik sekali. Sepasang kekasih itu sedang pamer kemesraan ya? Jangan-jangan pasangan selingkuh. Dan orang itu, ngapain liatin saya. Jangan-jangan bermaksud jahat.
Si B melihat: Taman ini kotor sekali. Sungguh membuatku tambah emosi. Burung ini lagi…berisik banget…seandainya ada senapan. Dan pasangan ini, mesra-mesaraan. Mau ngejek aku ya. Belum tau kalo aku baru putus. Heh..ini lagi..Ngapain liat-liat!! Mau nyari ribut ?! (sambil mengepalkan tinju)
Si C melihat: Wah, taman ini indah juga ya. Sejuk lagi. Suara burung itu membuat suasana nya jadi lebih enak. Ternyata hal kecil seperti ini juga bisa membuatku bahagia. Sepasang kekasih itu mesra banget. Aku jadi teringat pacarku. Orang itu, apa dia kenal aku? Mungkin hanya kebetulan menatap ke sini.
Ternyata pemandangan yang sama bisa terlihat berbeda oleh masing-masing orang. Bagi si A, semua terlihat gelap. Bagi si B, semua pemandangan itu terlihat merah, begitu panas, sepanas hatinya. Dan bagi si C ternyata pemandangan kecil itu bisa membuatnya lebih rileks dan bahagia. Bila anda sedang duduk di sana apa yang anda lihat?
Sering kali kita menatap dunia ini lewat kacamata hitam. Semuanya tampak begitu gelap, begitu buruk. Kita pun lebih mudah melontarkan komentar negatif daripada komentar positif. Pertanyaan nya apakah anda bahagia saat mengenakan kacamata hitam itu?
Kendali ada di tangan anda. Anda bisa mengganti kacamata anda, kapanpun anda mau. Cobalah memandang dunia dengan kacamata positif. Nikmati hidup anda, pekerjaan anda, keluarga anda, bahkan secangkir teh yang anda minum. Nikmati hal-hal kecil di sekitar anda, dan anda akan merasa lebih bahagia. Orang yang bahagia akan hidup lebih sehat. Dan anda akan menemukan solusi sukses anda.
Bagaimana bila kacamata tersebut saya ganti dengan kacamata hitam? Tiba-tiba segala pemandangan menjadi berwarna gelap. Padahal pemandangannya tetap sama.
Juga bukan salah mata anda. Tidak ada yang berubah, yang ada hanya “tampak” berubah. Semuanya karena kacamata anda. Ketika anda mengganti kacamata dengan yang berwarna biru atau merah, pemandangan di depan anda akan berubah pula.
Mungkin anda sudah bisa meraba apa maksud yang ingin saya sampaikan? Ya… Kacamata yang saya maksud hanya analogi dari pandangan hidup. Bagaimana cara anda memandang dunia ini. Suatu pemandangan yang sama bisa terlihat beda oleh dua orang tergantung kacamata apa yang mereka gunakan.
Bayangkan pemandangan sebuah taman. Cuacanya sejuk. Terdengar suara kicau burung. Di beberapa sudut terlihat satu dua sampah tergeletak. Di sudut lain, rumputnya sudah mulai panjang dan tampak beberapa ilalang. Hari ini taman tersebut cukup ramai. Beberapa orang berlalu lalang. Diantaranya, ada sepasang kekasih yang lewat. Dan ada seorang pria lewat sambil menatap ke arah anda.
Diantara pengunjung, ada tiga orang yang sedang duduk di bangku taman. Si A yang mengenakan kacamata hitam (berpandangan negatif) , si B yang mengenakan kacamata merah (sedang marah), dan si C yang mengenakan kacamata bening (berpikiran positif). Pemandangan itu terlihat berbeda-beda oleh mereka bertiga.
Si A melihat: Taman ini kotor sekali. Sampah berserakan dimana-mana. Rumputnya juga tidak terurus. Apa sih kerja pengelola taman ini. Sungguh tidak profesional. Suara burung ini berisik sekali. Sepasang kekasih itu sedang pamer kemesraan ya? Jangan-jangan pasangan selingkuh. Dan orang itu, ngapain liatin saya. Jangan-jangan bermaksud jahat.
Si B melihat: Taman ini kotor sekali. Sungguh membuatku tambah emosi. Burung ini lagi…berisik banget…seandainya ada senapan. Dan pasangan ini, mesra-mesaraan. Mau ngejek aku ya. Belum tau kalo aku baru putus. Heh..ini lagi..Ngapain liat-liat!! Mau nyari ribut ?! (sambil mengepalkan tinju)
Si C melihat: Wah, taman ini indah juga ya. Sejuk lagi. Suara burung itu membuat suasana nya jadi lebih enak. Ternyata hal kecil seperti ini juga bisa membuatku bahagia. Sepasang kekasih itu mesra banget. Aku jadi teringat pacarku. Orang itu, apa dia kenal aku? Mungkin hanya kebetulan menatap ke sini.
Ternyata pemandangan yang sama bisa terlihat berbeda oleh masing-masing orang. Bagi si A, semua terlihat gelap. Bagi si B, semua pemandangan itu terlihat merah, begitu panas, sepanas hatinya. Dan bagi si C ternyata pemandangan kecil itu bisa membuatnya lebih rileks dan bahagia. Bila anda sedang duduk di sana apa yang anda lihat?
Sering kali kita menatap dunia ini lewat kacamata hitam. Semuanya tampak begitu gelap, begitu buruk. Kita pun lebih mudah melontarkan komentar negatif daripada komentar positif. Pertanyaan nya apakah anda bahagia saat mengenakan kacamata hitam itu?
Kendali ada di tangan anda. Anda bisa mengganti kacamata anda, kapanpun anda mau. Cobalah memandang dunia dengan kacamata positif. Nikmati hidup anda, pekerjaan anda, keluarga anda, bahkan secangkir teh yang anda minum. Nikmati hal-hal kecil di sekitar anda, dan anda akan merasa lebih bahagia. Orang yang bahagia akan hidup lebih sehat. Dan anda akan menemukan solusi sukses anda.
0 komentar:
Posting Komentar