'Bolehkah aku membacakan beberapa kalimat dari Khotbah di Bukit?'
'Silahkan, dengan senang hati aku akan mendengarkannya,' kata Guru Zen itu.
Orang yang beragama Kristen itu membaca beberapa kalimat, lalu berhenti sejenak dan melihat Guru. Guru tersenyum dan berkata: 'Siapa pun yang pernah mengucapkan kalimat-kalimat ini, pastilah sudah mendapatkan penerangan budi.'
Orang yang beragama Kristen senang. Ia meneruskan membaca. Sang Guru menyela dan berkata: 'Orang yang mengucapkan ajaran ini, sungguh dapat disebut Penyelamat dunia!'
Orang yang beragama Kristen itu gembira ria. Ia terus membaca sampai habis. Lalu sang Guru berkata: 'Khotbah itu disampaikan oleh Seorang yang memancarkan cahaya ilahi.'
Sukacita orang yang beragama Kristen itu meluap-luap tanpa batas. Ia minta diri dan bermaksud kembali untuk meyakinkan Guru Zen itu, agar ia sendiri sepantasnya menjadi seorang yang beragama Kristen juga.
Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, ia berjumpa dengan Yesus di pinggir jalan. 'Tuhan,' serunya dengan penuh semangat, 'Saya berhasil membuat orang itu mengaku bahwa Engkau adalah Tuhan.'
Jesus tersenyum dan berkata: 'Apa gunanya hal itu bagimu, selain membesarkan ego, Kristenmu?'
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
0 komentar:
Posting Komentar