Bukan hal baru fenomena rebutan
zakat makan korban, rebutan antrian BLT makan korban, atau rebutan daging qurban makan korban, yaitu suatu acara mulia penuh citra yang dilakukan para dermawan dengan mengumpulkan ratusan/ribuan orang dilapangan dan lalu ratusan/ribuan orang itupun berebut bagian hingga ada yang pingsan bahkan meninggal dunia. Mirip seperti seseorang yang memberi makan binatang-binatang peliharaanya yang kelaparan .
Sebuah potret kehidupan lagi, masih seputar acara mulia penuh citra itu, Tadi siang seperti yang diberitakan MetroTV, Sejumlah pelajar pingsan akibat berebut telur, susu, dan madu gratis di Lapangan Karebosi Makassar . Seperti inikah implementasi dari program Kemendiknas yang bernama Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) itu?
MoralMenurut teori, moral merupakan bentuk ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh yang berisi nilai-nilai positif dalam kerangka bersosialisasi supaya manusia saling menghormati dan menghargai, dan moral merupakan sifat dasar yang diajarkan di setiap sekolah atau institusi pendidikan lainnya, dan dalam event bagi-bagi makanan itu dimana letak menghargai dan menghormatinya ? dan lalu apakah acara membagi-bagikan makanan atau uang dengan gaya binatang seperti tersebut diatas bisa dikategorikan bermoral atau beradab?
Jika kalian manusia, apakah tidak bisa memikirkan cara yang lebih manusiawi dan beradab dari mengumpulkan manusia dilapangan untuk membagi-bagikan makanan?
Jika kalian manusia , mengapa mau dikumpulkan dilapangan seperti binatang?
Kutipan dari
Metrotvnews.com ,
Makassar - Sejumlah pelajar pingsan akibat berebut telur, susu, dan madu gratis di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/9). Mereka tumbang berdesak-desakan dalam kerumunan 20 ribu pelajar bersama orang tua.
Puluhan ribu pelajar berasal dari SD dan SMP di Makassar. Mereka memadati Lapangan Karebosi Makassar sejak pagi. Tujuannya, ikut serta dalam Program Anak Makassar Sehat dan Cerdas. Semestinya didampingi orang tua, siswa diberikan telur, madu, dan susu gratis.
Ketika Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mencanangkan program, sejumlah anak mulai terlibat saling dorong. Mereka berebut susu gratis dari panitia. Seketika anak-anak pingsan, sejumlah orang tua justru menyerbu panitia. Alhasil, tak sedikit siswa tumbang.