"sekarang lagi ngetrendnya si gayus tambunan yang jadi artis mendadak karena kepiawaiannya dalam bermain mata dengan wajib pajak".
Inilah mungkin salah satu bukti dari realita pajak Indonesia sekarang. Berita sana-sini sangat memekikkan telinga kita para warga biasa yang bisa bergantung nasib dari pajak yang jadi subsidi bahan pangan bagi kita. Baru-baru ini terdengar` bahwa pajak dari perfilman di Indonesia akan naik, apa maksud dari semua ini ?
Disaat minat warga kita menuju ke perfilman dunia menanjak apakah ini kesempatan buat mafia pajak untuk "Menggelembungkan Perutnya", banyak alasan yang dilontarkan pada masalah ini dari agar perfilman Indonesia maju dan lain-lain ataukah ini jadi kedok belaka. Menurut saya perfilman Indonesia akan maju jika kita dapat membandingkan film Indonesia dengan film luar yang diminati warga kita.
Berapa ratus triliun pajak yang telah dikorupsi oleh mafia pajak kita ?
Jika korupsi itu dikonversikan dan digunakan untuk membantu penduduk miskin kita berapa yang akan terangkat hidupnya ?
Disini saya bukan ngejudge para pegawai pajak, tapi disini saya ingin membukakan jalan pikir mereka.
Memang godaan jika kita menjadi pejabat banyak dari segi uang maupun wanita. Tapi kan juga ada batasannya dari hal itu. Uang memang bisa membutakan segalanya dapat membuat kita terlena.
Saya cuma berharap, saya mungkin dianggap remeh karena saya masih anak SMA sudah bicara kayak gini, tapi mau apa lagi. Ini yang saya rasakan karena saya juga warga sipil kelas menengah yang butuh akan subsidi pemerintah, bukan untuk korupsi.
Ayo kita bangun negeri ini menjadi negeri yang lebih baik dengan generasi muda yang memiliki pola pikir yang matang. : )
0 komentar:
Posting Komentar