Makna cantik dan baik memang relatif .
Karena faktor jodoh seseorang bisa memiliki isteri yang cantik dan baik (atau suami yang tampan dan baik).
Secara naluriah semua manusia ingin memiliki isteri yang cantik dan baik, tapi sekalipun telah mendapatkan-nya, tidak semua orang bisa menikmati nilai, manfaat, dan berkah dari seorang isteri yang baik dan cantik.
Saya mengkategorikan 3 golongan orang dalam memperlakukan isteri yang baik.
1- Golongan Terlalu Berlebihan
Orang ini terlalu berlebihan (over acting) dalam menyatakan kecantikan dan kebaikan isterinya. Dijadikan perbincangan di kantor, dijalanan, dan dimanapun dengan cerita-cerita seputar pernyataan isterinya yang memiliki wajah cantik dan hati yang baik. Dia selalu promosi sang isteri didandani mentereng dan dipamerkan keliling kampung. Dan akibatnya banyak orang yang gerah dan muak dengan orang ini dan mengatakan "Ah..isterimu jelek, tak secantik dan sebaik sesumbarmu" . Dan orang ini pun marah-marah ketika banyak orang mengatakan isterinya jelek, dan terus berusaha meyakinkan orang bahwa isterinya betul-betul cantik dan baik , dia tidak mengerti bahwa sesungguhnya orang hanya kesal kepada dirinya yang over acting.
Alhasil, Pria diatas meskipun memiliki isteri yang benar-benar cantik dan baik, tapi tidak bisa menikmatinya, hidupnya tidak pernah bisa bahagia oleh anugerah didepan matanya, kebaikan dan kecantikan isterinya tak memberi manfaat dan rahmat, malah sebaliknya.
Isteri yang cantik dan baik, ibarat Agama dan Budaya . Orang tidak tepat dan over acting dalam memperlakukan serta memaknai Agama dan Budaya , bahkan sampai ada yang melakukan pembunuhan masal dengan mengatasnamakan Agama dan Budaya, tapi ketika orang-orang mengatakan Agama dan Budayamu jelek, dia marah dan semakin jadi.
2 -Golongan Terlalu Pasif
Orang ini terlalu cuek dan masa bodoh terhadap isterinya yang cantik dan baik, kurang di urus, dia tau kalau isterinya cantik dan baik, tapi dia tidak merasa puas dan kurang mensyukuri, bahkan sering selingkuh dan main PSK untuk memenuhi hasrat birahi-nya. Dan sebagai akibat sikapnya yang kurang memperdulikan isteri tersebut, beberapa pria mata keranjang memanfaatkan keadaan dengan merayu isteri si pria cuek itu . Tapi ketika pria itu mengetahui isterinya digoda dan dirayu orang dia marah dan mengamuk , dia tidak mengerti jika hal itu terjadi karena sikap acuhnya terhadap isteri cantik dan baik itu.
Alhasil, Pria diatas meskipun memiliki isteri yang benar-benar cantik dan baik, tapi tidak bisa menikmatinya, hidupnya tidak pernah bisa bahagia oleh anugerah didepan matanya, kebaikan dan kecantikan isterinya tak memberi manfaat dan rahmat, malah sebaliknya.
Isteri yang cantik dan baik, ibarat Agama dan Budaya . Orang kelewat tidak peduli dan acuh dalam memperlakukan serta memaknai Agama dan Budaya , Bahkan Agama cuma di KTP , prilakuknya sama-sekali tidak mencerminkan, dan ketika ada orang yang ingin membawa Agama itu pada dunia yang lebih memberikan kemaslahatan umat dia marah dan kebingungan harus bagaimana, mau bicara tak punya Ilmu, mau berbuat tak punya skill , dan akhirnya cuma bisa mengamuk , dan mengatakan "Biar gua kagak sholat dan tukang main Jablay, kalau lu main-main dengan Agama KTP gua..., gua bantai lo.."
3- Golongan Bertanggungjawab
Orang ini selalu bersyukur atas anugerah isteri cantik dan baik yang diterimanya, dan akibat rasa syukur di hatinya yang terdalam maka terperciklah keluar segala efek positif dalam setiap pemikiran dan tindakannya.
Inspirasi hidup , by Free7
0 komentar:
Posting Komentar