Siapa sih yang gak kenal sama Syeh Puji milyarder asal Semarang yang sensasional karena menikahi gadis belia umur 12 tahun Lutfiana Ulfa?. Syeh Puji yang bernama lengkap DR HM Pujiono Cahyo Widianto sekarang memang sedang menjadi pembicaraan hangat bahkan sampai berurusan dengan hukum karena pernikahannya yang kontroversial itu.
Bicara tentang kotroversi pernikahan Pengasuh Ponpes Miftahul Jannah ini sebenarnya bisa dianggap kontoversi bisa juga tidak, mengapa? Coba saja tengok lebih dalam lagi bahwa di masyarakat kita terutama di daerah pedalaman masih banyak kasus perrnikahan dini ini, pada sebagian masyarakat kita masih banyak anak-anak gadis belia yang baru keluar Sekolah Dasar atau Keluar SMP sudah dilamar atau dinikahkan orang tuanya. Pada jaman dulu angkatan nenek kita pernikahan di usia muda dengan kata lain dibawah usia 18 tahun masih banyak terjadi seperti kata nenek saya temannya dinikahkan pada usia 15 tahun sampe sekarang sudah punya belasan cucu, so fine fine aja tuh. Hehe.
Tapi jaman sekarang berbeda karena orang-orang dah makin pintar, ”hukum dah mulai ditegakan” Undang-undang yang mengatur perkawinan di terapkan seperti Syekh harus terikat dengan hukum positif yang berlaku di Indonesia karena menikahi anak dibawah umur dan syeh juga melanggar melanggar UU no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak (telah merampas hak-hak sebagai anak), melanggar UU no 21 pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (karena disinyalir kuat sang anak yang dinikahinya dibeli oleh Syekh dengan uang dan harta), melanggar UU no.13 tahun 2004 tentang ketenagakerjaan (karena mempekerjakan anak di perusahannya sebagai manajer) gitu katanya.
Apabila dikaji dari sisi Psikologi syeh Puji itu termasuk Pedofil. Pedofil adalah sebutan bagi orang-orang yang mempunyai ketertarikan atau hasrat seksual terhadap anak-anak yang belum memasuki masa remaja. Istilah ini seringkali ditujukan kepada orang-orang dewasa yang memiliki kondisi ini. Kadang istilah ini juga digunakan untuk merujuk kepada pelaku pelanggaran seksual terhadap anak-anak. Orang-orang yang mempunyai kondisi ini disebut pedofil (bahasa Inggris: pedophile). (sumber: wikipedia)
Lantas Apa benar Syeh Puji seorang pedofil?
Jawabannya bisa biasa juga tidak dan tanggapan bisa beragam tergantung asumsi orang. Untuk yang menyatakan iya mesti di telusuri lagi lebih jauh mengenai latar belakang syeh oleh seorang Psikolog, dari situ bisa diketahui iya apa enggaknya syeh Puji pedofil. Nah bagai mana jika tidak tapi menikahi gadis di bawah umur bahkan sebelumnya syeh juga berancana menikahi gadis berusia 9 tahun?
Rahasia Kaya Syeh Puji
Menurut Sumber Harian Meteor, Syech Puji mengakui kebesaran dan kesuksesan perusahaannya itu, dilaluinya dengan tirakat ritual yang dilakukanya selama 18 bulan. Tepatnya pada 1991, ketika Syeh Puji mendirikan perusahaannya yang diberi nama PT Silenter.
-
“Karena saya ingin sukses dalam usaha saya, saya melakukan wirid dengan membaca salawat Nariyah selama 18 bulan mulai jam 12 malam hingga pagi tidak pernah tidur,” tandasnya sambil menambahkan tirakat tersebut didapat atas bimbingan Mbah Mad dari Ponpes Watucongol, Muntilan, Magelang.
-
Selama tirakat dia memohon lewat doa, wirid dan baca salawat. Juga diimbangi dengan kerja keras dan banyak-banyak sodaqoh. Dia juga mengatakan kalau dalam awal-awal mendirikan perusahaanya itu, selalu menjalankan puasa nglempus yakni tidak makan-minum dan tidur selama beberapa hari. Hal itu tergantung niat awalnya. “Kalau untuk kesuksesan sesuatu, bisa hingga 3 atau 7 hari, bahkan 11 hari berturut-turut saya lakukan puasa tidak makan-tidak minum dan tidur untuk tujuan tertentu,” tambahnya.
-
Selain Salawat Nariyah, kata Syeh Puji, ada bacaan atau wirid yang harus diamalkan untuk mencapai kesuksesan seperti yang dialaminya sekarang ini. Meski untuk itu, sepertinya dia merahasiakan mengungkapkannya. “Itu cukup berat. Karena istri pertama saya tidak sanggup, maka saya cari yang muda usianya untuk menjalankan seperti yang saya jalankan dulu hingga saat ini,” ucap peraih penghargaan sebagai Bapak Pendidikan Kabupaten Semarang 2006 dari Pemkab setempat itu.
-
Bersamaan dengan beranjaknya usianya yang 43 tahun itu, serta dengan dalih penerus untuk imperium bisnisnya yang menurutnya miliki dana cadangan ratusan miliar tersebut, maka tidak heran kalau Syech Puji ingin menyelamatkan kerajaan bisnisnya itu dengan mencari penerusnya sekalian orang kepercayaan untuk memegang perusahaanya. “Karena itu, saya mencari pendamping atau istri lagi untuk saya jadikan GM di perusahaan saya atas seizin istri pertama saya,” tegasnya.
-
Syech mengaku menikahi istri keduanya itu pada tanggal 8 Agustus tahun 2008 ini. Dan istri keduanya itu sebelumnya telah dicari selama setahun dengan kreteria yang ditentukan, diantaranya harus pintar, dewasa dan cerdas. Selama itu Syech disodori oleh para tokoh masyarakat hingga guru tentang calon istrinya. Baru pada usaha yang ke-21 kali, ia menemukan kecocokan dengan Ibu Lutfiana –panggilan istri keduanya– sebagai pendamping barunya. “Ya ini merupakan pemberian Allah, karena tidak satu-dua kali saya mencari dan bisa pas,” tambahnya. (Sumber : Harian Meteor)
Dari sumber tersebut jelas pernikahan syeh puji dengan gadis dibawah umur ada maksud tertentu untuk kelangsungan kerajaan bisnisnya, tujuannya untuk mencari orang yang bisa diajak melakukan ”ritual yang berat” untuk memperbesar dan melanggengkan usahanya, untuk ini anak di bawah umur seperti ulfa dianggap mampu melakukannya dan ini hanya syeh yang tahu atau juga gurunya karena seolah seperti suatu syarat dalam ritual tersebut. Sedangkan untuk mengurus bisnis mungkin saja hanya dalih karena bukannya meremehkan kemampuan ulfa yang notabene masih awam belum mengerti banyak tentang bisnis, semua masyarakat kita juga akan menilai apabila sebuah perusahaan yang memang profesional harus mempunyai sumber daya yang baik tentu tidak akan mempekerjakan anak di bawah umur karena selain belum siap secara mental juga wawasan dan ilmu nya juga mungkin masih belum bisa dikatakan cukup untuk memimpin sebuah perusahan besar dengan omzet milyaran tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar